Rekor Dunia! Pertandingan Futsal 60 Jam Non-Stop Digelar Di Bandung

futsal

FYPMEDIA.ID – Rekor Dunia atau Guinness World Records bermain futsal selama 60 jam non-stop akan pecah di Kota Bandung. Pemecahan Guinness World Records ini diinisiasi oleh Yayasan Free and Safe Indonesia Foundation (FSIF) yang bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Sebagai catatan, rekor maraton bermain futsal terpanjang di dunia pernah dipegang Fundacja Kasi Dulnik dari Warszawa, Polandia tanggal 9 Desember 2018 yang melakukan permainan selama 51 jam 3 menit 22 detik.

Dilansir dari keterangan resmi, Minggu, keberhasilan Free and Safe Indonesia Foundation (FSIF) bermain futsal 60 jam non-stop yang diselenggarakan 26–29 April 2024 di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung akan memecahkan rekor dunia.

Pemecahan rekor dunia tersebut bertujuan sosial, yakni melawan perdagangan manusia yang terjadi di Indonesia. Menurut data terbaru Indeks Perbudakaan Global, di Indonesia terdapat sekitar 1.883.000 orang menjadi korban perbudakan, 70.000–80.000 adalah anak-anak. Mereka menjadi korban perdagangan manusia, baik untuk eksploitasi seksual, kerja paksa, maupun bentuk eksploitasi lainnya.

Rektor UPI Prof. Solehuddin mengatakan bahwa lewat rekor main futsal ini bisa mengajak banyak pihak untuk membangun kesadaran tentang melenyapkan human trafficking.

“Semoga rekor main futsal terlama di dunia ini bisa terpecahkan dan ini juga salah satu alat untuk membuat perguruan kita, negara kita terekognisi di tingkat internasional,” kata Prof. Solehuddin.

Founder Yayasan Free and Safe Indonesia Foundation (FSIF) Jorge Marquez menyampaikan bahwa pihaknya fokus dengan human trafficking karena hal itu adalah sesuatu yang terjadi di Indonesia.

“Kami sebagai Indonesia harus melakukan sesuatu. Itu alasan Guinness World Records futsal itu hanya untuk orang lebih tahu apa itu human trafficking,” tandasnya.

Owner Global Pariwarna Solusindo (GPS) Vita Gandina sebagai penyelenggara menyatakan bahwa kampanye human trafficking lewat main futsal sangat menarik.

“Sebagai orang Indonesia kami harus membantu untuk kelancaran acara ini, semakin menarik karena ada Guinness World Records, karena jarang di Indonesia,” ujar Vita.

Menilai kegiatan tersebut, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat memberikan dukungan untuk dapat memecahkan rekor dunia.

“Mudah-mudahan malam hari ini sampai dengan menjelang hari Senin, teman-teman kita bisa bermain penuh sehingga bisa memecahkan rekor dunia,” kata Wasekjen KONI Pusat Brigjen TNI Purn Ahmad Saefudin.

“Yayasan FSIF sangat luar biasa, oleh sebab itu respons yang baik dari diberikan oleh pimpinan kami, tidak ada kata lain selain menyampaikan rasa hormat dan terima kasih. Ini adalah kegiatan yang sangat mulia untuk kita semua,” tambahnya saat mewakili Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mengapresiasi dan memberikan penghormatan yang tinggi atas kegiatan pemecahan rekor dunia yang dilakukan FSIF. Pasalnya, menjadi prestasi olahraga karena Indonesia dikenal sebagai pemegang rekor dan juga prestasi sosial mengingat tujuan mulia di balik kegiatan tersebut. 

“Keberhasilan para pemain, FSIF, dan para pendukung seperti UPI, merupakan prestasi yang sangat membanggakan, baik dalam bidang prestasi olahraga, prestasi penyelenggaraan, prestasi dalam sport tourism, dan tentunya prestasi sosial”, ungkap Wasekjen KONI Pusat.

“Kegiatan ini harus menjadi momentum kebangkitan olahraga sebagai sarana pemersatu masyarakat untuk memperjuangkan isu kemanusiaan. KONI Pusat berharap nantinya kegiatan kemanusiaan seperti ini dapat pada cabang olahraga lainnya,” sambung pria yang pernah mengantar Jawa Barat dua kali juara Pekan Olahraga Nasional (PON) ketika memimpin KONI Jawa Barat.

Wasekjen KONI Pusat Brigjen TNI Purn H. Ahmad Saefudin mendukung penuh agenda ini. 

“Mudah-mudahan malam hari ini sampai dengan menjelang hari senin, teman-teman kita bisa bermain full sehingga bisa memecahkan rekor dunia,” kata Ahmad Saefudin pada sambutannya saat upacara pembukaan.

“Yayasan FSIF sangat luar biasa, oleh sebab itu respons yang baik dari diberikan oleh pimpinan kami, tidak ada kata lain selain menyampaikan rasa hormat dan terima kasih. Ini adalah kegiatan yang sangat mulia untuk kita semua,” tambahnya saat mewakili Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.

Dukungan diberikan oleh KONI Pusat untuk kegiatan olahraga yang memberikan dampak positif. Ekosistem KONI Pusat, seperti Caretaker Homecare juga siap mendukung pelaksanaan event olahraga. Pada pertandingan futsal 60 jam non-stop kali ini, Caretaker menyediakan fisioterapis yang sangat dibutuhkan para pemain agar tetap bugar dan terus berjuang hingga pecahkan rekor dunia.

Sejatinya di Indonesia, kegiatan olahraga beberapa kali dijadikan sebagai cara memperjuangkan nilai-nilai. Contohnya ketika cikal bakal KONI, yakni Ikatan Sport Indonesia (ISI) menggelar Pekan Olahraga ISI pada 15 Oktober 1938 di Surakarta guna menunjukkan semangat kebangsaan sekaligus melawan Kolonialisme.