Writer: Astriyani Sijabat - Rabu, 05 November 2025
FYP Media.id - Langkah besar kembali diambil oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menghadirkan wajah baru transportasi publik Indonesia. Hari ini, Stasiun Tanah Abang Baru resmi diresmikan usai menjalani revitalisasi menyeluruh senilai Rp350 miliar, menjadikannya salah satu stasiun paling modern di wilayah Jabodetabek.
Peresmian berlangsung di gerbang utama Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat. Presiden Prabowo tampak hadir langsung, menandatangani prasasti peresmian, dan meninjau seluruh fasilitas baru stasiun yang kini memiliki desain megah, modern, serta kapasitas jauh lebih besar dari sebelumnya.
Prabowo Jajal KRL dari Manggarai ke Tanah Abang Sebelum Peresmian
Sebelum meresmikan stasiun, Presiden Prabowo Subianto lebih dulu menjajal langsung layanan KRL Jabodetabek dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Tanah Abang.
Momen ini menjadi simbol komitmen Presiden untuk memastikan sendiri kualitas transportasi publik yang digunakan masyarakat setiap hari.
Prabowo tiba di Stasiun Manggarai sekitar pukul 10.50 WIB, mengenakan pakaian safari cokelat khasnya, dan langsung menarik perhatian penumpang yang sedang menunggu kereta.
Ia didampingi sejumlah pejabat penting, di antaranya Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Dirut PT KAI Bobby Rasyidin, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sebelum naik ke peron, Prabowo melakukan tapping kartu elektronik sendiri, meninjau panel informasi digital revitalisasi stasiun, dan berbincang singkat dengan petugas.
Saat menaiki KRL Commuter Line jenis terbaru, ia tampak berinteraksi dengan para penumpang, mendengar langsung masukan mereka.
Perjalanan dari Manggarai ke Tanah Abang ditempuh hanya dalam 10 menit tanpa pemberhentian. Setibanya di lokasi pukul 11.19 WIB, Presiden disambut Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono dan Gubernur Jakarta Pramono Anung untuk langsung meninjau fasilitas baru sebelum peresmian.
Stasiun Baru Bernilai Rp350 Miliar, Kapasitas Penumpang Naik Dua Kali Lipat
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan, proyek revitalisasi Stasiun Tanah Abang menelan biaya hingga Rp350 miliar. Proyek ini mulai beroperasi secara bertahap sejak Juni 2025, dan kini resmi beroperasi penuh dengan lima rute utama.
Stasiun yang dulu hanya mampu menampung sekitar 141.000 penumpang per hari, kini memiliki kapasitas 308.000 penumpang — meningkat 118% dibanding sebelumnya.
"Per peron kini dapat melayani 1 rangkaian kereta dengan 12 gerbong, dan setiap gerbong bisa menampung 300 penumpang pada jam sibuk,†jelas Dudy.
Dengan hitungan itu, satu rangkaian KRL di Tanah Abang bisa setara dengan 20 pesawat Boeing 737 dalam sekali keberangkatan.
Stasiun Strategis dengan Intensitas Tertinggi di Jabodetabek
Tanah Abang dikenal sebagai salah satu stasiun tersibuk di wilayah Jabodetabek. Ribuan orang datang dan pergi setiap hari untuk bekerja, berdagang, hingga berbelanja di kawasan pusat grosir terbesar di Indonesia.
Menurut Menhub, revitalisasi ini tidak hanya memperbesar kapasitas penumpang, tetapi juga menghadirkan konsep integrasi moda transportasi baru. Kini, stasiun terhubung langsung dengan terminal bus Transjakarta, area park & ride, serta akses pedestrian ramah difabel.
"Peresmian Stasiun Tanah Abang Baru ini adalah titik awal transformasi perkeretaapian nasional, menghadirkan pelayanan publik yang modern dan manusiawi,†tegas Dudy.
Ia menambahkan bahwa pembangunan ini melibatkan Kemenhub, Kemenko Infrastruktur, Pemprov DKI Jakarta, Bappenas, dan Kemensetneg, yang semuanya berkolaborasi dari tahap desain hingga penyelesaian.
Desain Modern dan Fasilitas Kelas Dunia
Stasiun Tanah Abang Baru mengusung konsep "Smart Transit Hub†dengan gaya arsitektur futuristik dan interior modern. Sejumlah inovasi diterapkan untuk memberikan pengalaman baru bagi penumpang:
-
Sistem informasi digital real-time menampilkan jadwal kedatangan dan keberangkatan KRL.
-
Peron lebih lebar dan berpendingin udara untuk kenyamanan saat jam sibuk.
-
Lift dan eskalator ganda bagi penyandang disabilitas dan lansia.
-
Zona retail dan kafe modern di area tunggu.
-
CCTV dan sensor keamanan pintar di seluruh sudut stasiun.
Stasiun ini juga dirancang dengan sistem drainase hijau dan ventilasi alami, menjadikannya ramah lingkungan dan hemat energi.
Prabowo: "Transportasi Publik Adalah Cermin Peradaban Negaraâ€
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya membangun transportasi publik yang aman, nyaman, dan efisien.
"Kereta api dan transportasi publik adalah cermin peradaban bangsa. Tanggung jawab kita adalah memastikan rakyat bisa bepergian dengan aman, nyaman, dan bermartabat,†ujarnya.
Prabowo juga menginstruksikan PT KAI untuk mempercepat peningkatan layanan KRL Jabodetabek, terutama jelang masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
"Pastikan keamanan, kenyamanan, dan kebersihan jadi prioritas utama. Saya juga minta segera tambah gerbong agar masyarakat tidak berdesakan,†perintah Prabowo.
PT KAI Siapkan Penambahan 23 Rangkaian Baru
Menindaklanjuti arahan Presiden, Dirut PT KAI Bobby Rasyidin menyampaikan bahwa pihaknya telah memesan 12 rangkaian kereta (train set) dari PT INKA, serta 11 train set dari China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC).
Dari jumlah itu, 8 train set CRRC sudah beroperasi penuh, sementara 3 sisanya akan mulai beroperasi November 2025. Adapun kereta buatan INKA masih menjalani uji teknis dan ditargetkan beroperasi pada pertengahan 2026.
"Presiden sangat perhatian terhadap penumpang KRL, terutama masyarakat kelas pekerja. Beliau ingin agar penumpang bisa duduk dengan nyaman, tidak berdesakan, dan perjalanan terasa lebih manusiawi,†ujar Bobby.
Simbol Transformasi Transportasi Publik Nasional
Peresmian Stasiun Tanah Abang Baru bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan bagian dari agenda besar revitalisasi transportasi nasional. Dalam lima tahun ke depan, pemerintah menargetkan pembangunan dan modernisasi lebih dari 60 stasiun di seluruh Indonesia, termasuk Bogor, Depok, Bekasi, Yogyakarta, dan Surabaya.
Langkah ini diharapkan menjadi katalis menuju era baru mobilitas perkotaan yang lebih cepat, efisien, dan terintegrasi antar moda — dari KRL, LRT, MRT, hingga Transjakarta.
Kesimpulan
Dengan rampungnya revitalisasi Stasiun Tanah Abang Baru senilai Rp350 miliar, pemerintah resmi membuka babak baru transportasi publik Jakarta.
Kapasitas naik lebih dari dua kali lipat, fasilitas semakin canggih, dan integrasi antar moda semakin seamless.
Langkah Presiden Prabowo menjajal langsung KRL sebelum peresmian juga menjadi pesan kuat bahwa transportasi publik bukan hanya proyek, tapi pengalaman hidup masyarakat yang harus terus diperbaiki.
Transformasi ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun transportasi publik yang modern, nyaman, dan membanggakan rakyat Indonesia.