Writer: fypmedia - Rabu, 05 November 2025
FYPMedia.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menciptakan momentum besar dalam dunia infrastruktur nasional.
Usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa (4/11/2025), Presiden secara eksplisit menyampaikan dukungannya, bahkan menaikkan ambisi proyek kereta cepat Whoosh yang saat ini baru menghubungkan Jakarta-Bandung.
Bukan sekadar berhenti di Surabaya, Kepala Negara menegaskan bahwa jalur transportasi publik super cepat ini harus diperpanjang hingga ke ujung timur Pulau Jawa, yakni Banyuwangi.
Visi strategis ini dicanangkan sebagai langkah progresif untuk mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.
Keinginan Presiden Prabowo ini menandakan babak baru dalam upaya akselerasi konektivitas antar-wilayah, mengubah peta mobilitas di Pulau Jawa, dan membuka potensi ekonomi yang selama ini tertahan oleh keterbatasan akses.
"Insya Allah, kereta cepat bisa sampai Surabaya, kalau perlu, diperpanjang hingga Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu, sekarang harus sampai Banyuwangi," kata Prabowo, usai meresmikan stasiun baru Tanah Abang, Selasa (4/11/2025).
AHY Menggema: Membawa Keadilan ke Ujung Jawa
Dukungan terhadap perpanjangan Whoosh ini ternyata tidak hanya datang dari pucuk pimpinan. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), telah menyuarakan harapan serupa.
AHY melihat proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan manifestasi dari filosofi pemerataan.
"Beberapa saat yang lalu, Bapak Presiden menyampaikan, kenapa tidak Jakarta-Surabaya, bahkan sampai dengan Banyuwangi. Harapannya akan membuka atau memberikan jalan bagi pemerataan pembangunan," ujar AHY, menyoroti esensi dari proyek raksasa ini.
Ia menekankan bahwa prinsip keadilan harus menjadi pondasi utama dalam setiap kebijakan infrastruktur nasional.
AHY melanjutkan, "Ini berbicara keadilan, saya ulangi berbicara keadilan dan pemerataan antarwilayah. Tidak boleh ada yang tertinggal dan tidak boleh ada yang kemudian tidak terjangkau."
Pernyataan ini menegaskan komitmen serius pemerintah untuk menghilangkan disparitas antar-wilayah.
Baca Juga: Tragedi Penerbangan UPS: Pesawat Kargo Jatuh di Kentucky, 3 Orang Tewas dan 11 Terluka
KCIC Menyambut Tantangan Gigantik
Menanggapi titah langsung dari Presiden, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator Whoosh, menyatakan kesiapan penuh mereka untuk mendukung dan merealisasikan mega proyek perpanjangan jalur hingga Banyuwangi.
Respon cepat dari KCIC ini memberikan optimisme bahwa rencana ambisius ini dapat segera memasuki tahap implementasi.
General Manager Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunnisa, menyampaikan bahwa pihak KCIC akan siap sedia jika mendapatkan penugasan resmi dari pemerintah.
"Apabila mendapatkan penugasan, KCIC siap mendukung sepenuhnya seluruh program pemerintah untuk pengembangan transportasi di Indonesia," tegas Eva, Chairunnisa dikutip dari detikcom, Rabu (5/11/2025).
Eva juga memberikan apresiasi tinggi terhadap visi pemerintah dalam mengembangkan transportasi berbasis rel yang mengutamakan efisiensi waktu. Menurutnya, langkah ini adalah kebijakan yang patut diacungi jempol.
"Tentunya program pemerintah untuk terus mengembangkan transportasi berbasis rel dengan prinsip efisiensi waktu sangat baik dan patut diapresiasi," kata Eva.
Meskipun antusiasme menyambut proyek ini begitu besar, Eva juga mengingatkan bahwa langkah krusial dan fundamental yang harus dilakukan adalah melakukan uji kelayakan secara menyeluruh.
Perpanjangan jalur sepanjang ratusan kilometer, melintasi berbagai medan dan wilayah baru, memerlukan kajian mendalam untuk memastikan kelayakan teknis, ekonomi, dan lingkungan.
"Ini nanti pasti akan ada FS (feasibility study) dulu ya," tuturnya, memastikan bahwa proses pembangunan akan dilakukan secara profesional dan terukur.
Baca Juga: Tarif Transjakarta Naik Jadi Rp5.000–7.000 di 2025, DPRD Sebut Masih Wajar dan Strategis
Jaminan Presiden: Whoosh Adalah Tanggung Jawab dan Kewajiban Pelayanan Publik
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo juga secara tegas mengambil tanggung jawab penuh atas polemik dan persoalan utang yang sempat menyelimuti proyek Whoosh Jakarta-Bandung.
Penegasan ini bertujuan untuk meredam kekhawatiran publik dan memberikan kepastian terhadap kelangsungan proyek vital ini.
"Teknologi, semua sarana itu tanggung jawab bersama dan itu di ujungnya tanggung jawab Presiden Republik Indonesia, jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh," ujar Prabowo dengan penuh keyakinan.
Ia juga meminta agar perdebatan mengenai Whoosh tidak lagi menjadi sumber keributan yang kontraproduktif.
Presiden menjamin bahwa dirinya telah mempelajari akar masalah proyek ini dan siap menyelesaikannya.
"Kemudian tak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya," imbuhnya.
Presiden Prabowo juga memberikan perspektif fundamental mengenai filosofi di balik pembangunan transportasi publik berkecepatan tinggi.
Ia menegaskan bahwa proyek seperti Whoosh tidak boleh semata-mata diukur dari laba atau rugi finansial, melainkan dari manfaat sosial dan pelayanan publik yang diberikan kepada rakyat.
Pembangunan infrastruktur masif ini, menurutnya, adalah investasi sosial yang akan menghasilkan multiplier effect ekonomi yang sangat besar, membuka simpul-simpul ekonomi baru, meningkatkan mobilitas barang dan jasa, dan secara dramatis mengurangi biaya logistik di Pulau Jawa.
Visi ini diharapkan akan mendorong percepatan pembangunan dan menjadikan Banyuwangi sebagai gerbang ekonomi baru yang prospektif di kawasan timur Indonesia.