Polemik Harga Tiket Konser Luar Negeri di Indonesia

konser

FYPmedia – Harga tiket konser artis internasional di Indonesia kembali menjadi sorotan karena dinilai lebih mahal dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Thailand, bahkan Amerika Serikat. Pro dan kontra muncul antara konsumen, promotor, hingga pemerintah, menyoroti faktor perizinan, pajak, logistik, dan sistem penjualan tiket.

Faktor Penyebab Harga Tiket Mahal

  1. Biaya Perizinan dan Pengamanan Berlapis
    Promotor harus mengurus izin dari banyak instansi berbeda, dengan biaya resmi dan nonresmi yang tak seragam. Proses panjang ini memicu biaya tambahan signifikan.
  2. Tingginya Pajak Hiburan
    Pajak hiburan dapat mencapai hingga 20% dari total honor artis serta biaya lokal lainnya. Hal ini menambah beban biaya yang harus diteruskan ke konsumen.
  3. Promotor Lokal dalam Sistem “Blind Bidding”
    Promotor lokal sering menjadi pihak ketiga yang harus menebus tiket dengan sistem penawaran tertutup. Beban risiko ini akhirnya dibebankan kepada penonton.
  4. Kebutuhan Infrastruktur Tambahan
    Banyak venue lokal belum siap untuk konser skala besar sehingga promotor harus menanggung biaya panggung, audio, video, serta penunjang lain yang tinggi .

Perbandingan Antar Negara

  • Tiket konser Coldplay di Singapura sekitar SGD 68–398 (±Rp760 rb–4,4 juta). Di Indonesia, harga termurah bisa Rp800 rb–Rp11 juta, padahal daya beli jauh berbeda.
  • Data pajakku.com menunjukkan perbedaan tarif pajak: Indonesia 10%, Thailand 7%, Singapura 9% GST → berkontribusi signifikan atas selisih harga tiket.

Suara Warganet dan Konsumen

  • Warganet ramai mengeluhkan, “Pliss jangan dinormalisasikan harga konser mahal di Indonesia… keenakan promotornya”
  • Di Reddit, seorang pengguna menyoroti, “Di Indo ‘saweran’ nya kelewat banyak… event perlu ‘ijin’ Polres, Polsek, Mabes Polri, RSUD, blablibla…”.

Respon Pemerintah dan Promotor

  • Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif menyebut perizinan super mahal dan tidak transparan, menjanjikan digitalisasi perizinan untuk menurunkan biaya.
  • Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) menjelaskan proses izin dan pengamanan berlapis serta ketidakpastian biaya sebagai faktor utama harga tinggi.

Harga tiket konser luar negeri di Indonesia terbebani oleh proses birokrasi panjang, pajak tinggi, logistik rumit, dan ketergantungan promotor lokal. Perbandingan regional menunjukkan tren ini berdampak signifikan terhadap akses masyarakat kelas menengah untuk menikmati hiburan berskala internasional.
Digitalisasi perizinan, penyederhanaan regulasi, dan transparansi biaya menjadi solusi utama. Namun sinergi antara pemerintah, promotor, dan venue sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem konser yang terjangkau dan berkelas di Indonesia. (ra)