FYPMEDIA.ID – Kemajuan ekonomi dan globalisasi membuat pasar kerja semakin kompleks. Dampak lain dari kemajuan tersebut, terlihat dari semakin membaiknya status serta lowongan kerja bagi perempuan. Konsekuensinya bagi perempuan dalam bekerja adalah adanya dua peran sekaligus dalam waktu bersamaan yang menimbulkan keterkaitan antara pekerjaan dengan keluarga, sehingga menimbulkan peran ganda.
Semakin banyak perempuan yang memilih untuk mengejar karir sambil menjalani peran sebagai ibu dan pengurus rumah tangga. Namun, di balik kemajuan ini, masih banyak stereotip yang menghambat kesetaraan dan kesejahteraan mereka. Stereotip adalah pandangan atau anggapan yang seringkali tidak berdasar dan dapat membatasi peluang individu. Perempuan yang bekerja seringkali menghadapi berbagai stereotip, seperti anggapan bahwa mereka tidak bisa mengelola karier dan keluarga secara efektif. Peran ganda perempuan di ranah domestik maupun publik belum sepenuhnya dapat diterima di masyarakat yang sebagian besar mempunyai pola pemikiran patriarki. Karena itu, implikasinya adalah hal tersebut akan mampu menciptakan terjadinya pergeseran nilai peran dan fungsi dalam keluarga.
Stereotip ini sering kali menyebabkan kesulitan tambahan bagi perempuan, karena mereka harus berjuang melawan anggapan bahwa karier dan tanggung jawab keluarga tidak dapat dijalankan secara bersamaan dengan baik. Misalnya, ada anggapan bahwa perempuan yang bekerja penuh waktu akan kurang berkomitmen pada keluarga mereka, padahal banyak dari mereka yang berusaha keras untuk memenuhi kedua peran tersebut secara optimal. Selain itu, stereotip juga dapat menciptakan tekanan yang tidak perlu, mempengaruhi cara mereka diperlakukan di tempat kerja dan bagaimana mereka menilai diri sendiri.
Dalam menghadapi stereotip dan tantangan peran ganda sebagai perempuan yang bekerja bukanlah hal yang mudah, namun dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai, perempuan dapat mengatasi hambatan ini dan mencapai keseimbangan yang memuaskan dalam karier dan kehidupan keluarga. Perempuan berkeluarga yang berperan ganda dituntut untuk senantiasa mampu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, meskipun seringkali menghadapi tekanan dari masyarakat. Ketika terjadi hal demikian maka wanita karir akan senantiasa mencoba melakukan adaptasi diri sehingga berdampak positif bagikeluarganya. Peran ganda perempuan pekerja berdampak secara positif maupun negatif, apabila peran tersebut mampu untuk menyumbang stabilitas keluarga atau masyarakat, maka hal itu dinilai fungsional dan disebut dengan perubahan struktur fungsional dalam kehidupan keluarga, begitu pula sebaliknya.
Dengan memahami dan mengatasi stereotip ini, kita dapat mendukung perempuan dalam mengejar karir mereka sambil menjalani peran sebagai ibu dan pengurus rumah tangga, sehingga mereka dapat mencapai keseimbangan yang memuaskan dan berkontribusi secara maksimal dalam kedua aspek kehidupan mereka.