Hal itu menyebabkan banyak jemaah yang mengantre di Syib Amir untuk menunggu bus selawat. Akibatnya banyak yang mengalami kelelahan dengan keluhan kram kaki, betis, dan lutut yang menyebabkan nyeri.
Agus mengimbau kepada jemaah agar menyimpan tenaga menuju puncak Armuzna pada 15 Juni mendatang. “Nanti kalau kakinya kram, segala macam nanti pada saat Armuzna malah tidak bisa maksimal untuk berhajinya di Wukuf Arafah,” katanya.
Syib Amir menjadi salah satu terminal yang sangat padat saat musim haji. Ada tiga terminal yang beroperasi membawa jemaah haji dari hotel ke Masjidil Haram atau sebaliknya, yaitu Bab Ali, Jiad, dan Syib Amir. Syib Amir inilah terminal terbesar yang menyediakan transportasi bagi jemaah haji Indonesia.
Pada 2024, Kemenag memfasilitasi jemaah haji dengan 450 bus selawat, 76 halte, dan 22 rute. Bus ini akan beroperasi selama 24 jam dan memiliki lima wilayah pemondokan jemaah haji Indonesia, yaitu di Syisyah, Raudhah, Jarwal, Misfalah, dan Rei Bakhsy. (ryd)