Writer: Raodatul - Sabtu, 06 Desember 2025 08:00:00
FYPMedia.id - Asam urat kini menjadi salah satu penyakit sendi yang semakin umum dialami masyarakat Indonesia. Kondisi ini menyebabkan nyeri hebat dan peradangan pada satu atau lebih sendi akibat penumpukan kristal asam urat.
Kristal tersebut terbentuk dari pemecahan purin, zat alami yang terkandung dalam berbagai makanan, terutama daging, seafood, dan makanan olahan.
Meski faktor keturunan memiliki andil kuat dalam munculnya penyakit ini, para ahli menegaskan bahwa gaya hidup dan pola makan merupakan faktor terbesar yang bisa dikendalikan. Karena itu, memahami pantangan makanan asam urat menjadi langkah penting untuk mencegah kekambuhan yang menyakitkan.
Dalam laporan terbaru kesehatan konsumsi 2025, pola makan tinggi purin dan gula olahan disebut sebagai pemicu utama naiknya angka serangan asam urat di Indonesia.
Banyak pasien mengabaikan jenis makanan yang mereka konsumsi sehari-hari, padahal perubahan kecil bisa membawa dampak besar.
Asam Urat: Saat Purin Menjadi Musuh Sendiri
Asam urat sebenarnya adalah produk sampingan normal dari metabolisme purin. Namun, dalam kondisi tertentu, baik akibat konsumsi purin tinggi, gangguan fungsi ginjal, atau faktor genetik, kadar asam urat dapat melonjak dan mengkristal di sendi.
Inilah yang memicu serangan asam urat:
- Nyeri menyengat,
- Persendian merah dan bengkak,
- Rasa panas, dan
- Kesulitan bergerak.
Serangan bisa terjadi mendadak, terutama setelah mengonsumsi makanan tertentu. Itulah mengapa mengenali makanan pantangan menjadi strategi kunci untuk menjaga kadar asam urat tetap stabil.
Baca Juga: 5 dari 10 Warga Indonesia Alami Emotional Eating, Food Waste Naik 3 Kali Lipat
7 Pantangan Makanan Agar Asam Urat Tidak Kambuh
1. Seafood – Tinggi Purin, Tinggi Risiko
Beberapa jenis makanan laut dikenal memiliki kandungan purin sangat tinggi. Purin inilah yang diubah tubuh menjadi asam urat.
Menurut Very Well Health, ikan dan seafood berikut sebaiknya dihindari total:
- Ikan teri
- Haring
- Tenggiri
- Tuna
- Sarden
- Kod
- Trout
Sementara itu, jika ingin tetap makan seafood sesekali, konsumsi secukupnya untuk jenis:
- Lobster
- Kepiting
- Tiram
- Salmon
Meskipun salmon dianggap lebih aman, tetap harus dibatasi. Para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsi seafood tinggi purin lebih dari 1–2 kali per minggu bagi penderita asam urat.
2. Daging Merah – Sumber Purin Tertinggi dari Hewan
Protein hewani pada daging merah merupakan salah satu sumber purin terbesar. Everyday Health menyebut bahwa diet rendah purin mengharuskan pengidap asam urat untuk:
- Mengurangi daging sapi,
- Membatasi daging domba,
- Memprioritaskan daging unggas atau sumber protein nabati.
Semakin sering seseorang mengonsumsi daging merah, semakin tinggi risiko mengalami serangan ulang.
Pola makan tinggi daging merah juga meningkatkan inflamasi, sehingga memperburuk kondisi sendi.
3. Jeroan – Musuh Utama Pengidap Asam Urat
Tidak ada makanan yang lebih dihindari oleh pengidap asam urat selain jeroan. Organ dalam seperti hati, ginjal, usus, dan otak hewan memiliki kandungan purin sangat tinggi.
Healthline menegaskan bahwa seluruh jenis jeroan wajib dihindari sepenuhnya.
Spesialis Penyakit Dalam Mayapada Hospital, dr Ray Rattu, SpPD, mengatakan: "Jadi memang betul ini bisa meningkatkan asam urat dari individu. Jadi yang normal bisa menjadi tinggi. Yang tinggi bisa menjadi tinggi sekali. Itu memang harus dihindari," kata dr Ray kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Artinya, bahkan orang sehat pun dapat meningkatkan kadar asam urat secara signifikan jika terlalu sering mengonsumsi jeroan.
4. Makanan dan Minuman Manis – Fruktosa Bikin Asam Urat Melonjak
Gula mungkin rendah purin, tetapi efeknya terhadap asam urat sama buruknya. Fruktosa dalam gula olahan terbukti dapat:
- Meningkatkan produksi purin,
- Mengganggu metabolisme,
- Memperparah diabetes dan obesitas,
- Memicu lonjakan kadar asam urat.
Jika ingin konsumsi manis, para ahli menyarankan buah segar sebagai alternatif. Namun, tetap batasi buah tinggi fruktosa seperti:
- Apel
- Pir
- Mangga
- Semangka
Demikian juga dengan madu yang sering dianggap sehat. Pada kenyataannya, madu memiliki kandungan fruktosa tinggi dan dapat memicu peningkatan purin saat dipecah tubuh.
Baca Juga: 7 Langkah Mudah Cegah Asam Urat Agar Tak Menyerang Usia Produktif
5. Makanan Olahan – Pemicu Peradangan dan Penumpukan Purin
Makanan olahan telah lama dikaitkan dengan risiko penyakit metabolik, termasuk asam urat. Tingginya kandungan gula tambahan, garam, lemak trans, dan karbohidrat olahan mampu meningkatkan inflamasi tubuh.
Hindari makanan berikut:
- Permen
- Kue kering / pastry
- Roti putih
- Makanan cepat saji
- Es krim
- Makanan beku siap saji
Mengurangi konsumsi makanan olahan bukan hanya membantu kadar asam urat, tetapi juga berkontribusi pada penurunan berat badan dan kesehatan jantung.
6. Alkohol – Pemicu Serangan Mendadak
Banyak orang mengira anggur lebih aman daripada bir. Namun, studi terhadap 724 pasien asam urat menunjukkan hal berbeda. Hasilnya:
- Anggur,
- Bir, dan
- Minuman keras
semuanya berkontribusi pada tingginya risiko kekambuhan asam urat, bahkan jika dikonsumsi dalam jumlah yang dianggap sedang.
Alkohol mengganggu kemampuan ginjal membuang asam urat, sehingga membuat kadar dalam darah meningkat. Pengidap asam urat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi alkohol sama sekali atau hanya sesekali dalam jumlah sangat kecil.
7. Ragi – Tersembunyi dalam Banyak Makanan Asin
Ragi dan ekstrak ragi merupakan sumber purin tinggi yang sering tidak disadari. Kandungan ini umum ditemukan dalam:
- Kecap asin,
- Kaldu instan,
- Camilan asin,
- Beberapa makanan fermentasi.
Pengidap asam urat dianjurkan membaca label kemasan dengan cermat, karena ragi bisa muncul dalam berbagai bentuk.
Mengapa Menghindari Pantangan Ini Sangat Penting?
Purin yang berlebihan dari makanan dapat memicu:
- Serangan nyeri hebat,
- Pembengkakan sendi,
- Peradangan kronis,
- Bahkan pembentukan batu ginjal.
Mencegah kekambuhan melalui pengaturan pola makan adalah cara paling efektif dan aman dibandingkan bergantung sepenuhnya pada obat. Banyak pasien mengalami perbaikan signifikan hanya dengan mengurangi konsumsi makanan tinggi purin selama satu bulan.
Baca Juga: 5 Manfaat Tanaman Asam Kandis: Si Asam-Asam Segar yang Kaya Khasiat!
Tips Pola Makan Sehat untuk Pengidap Asam Urat
Selain menghindari pantangan di atas, para ahli merekomendasikan beberapa langkah berikut:
Perbanyak air putih: Air membantu ginjal membuang kelebihan asam urat dengan lebih efektif.
Konsumsi protein nabati: Tahu, tempe, kacang-kacangan (kecuali kacang yang tinggi purin), chia seed, dan edamame dapat menjadi pengganti daging.
Pilih karbohidrat kompleks: Ubi, gandum utuh, oatmeal, dan nasi merah lebih aman dibanding karbohidrat olahan.
Konsumsi sayur-sayuran: Meski beberapa sayuran mengandung purin, seperti bayam dan asparagus, penelitian menunjukkan purin nabati tidak meningkatkan risiko asam urat.
Turunkan berat badan secara bertahap: Kelebihan berat badan meningkatkan produksi asam urat dan menurunkan kemampuan ginjal membuangnya.
Kesimpulan
Mengelola penyakit asam urat membutuhkan disiplin, terutama dalam memilih makanan sehari-hari. Dengan memahami 7 pantangan makanan asam urat, Anda dapat:
- Mengurangi risiko serangan mendadak,
- Menstabilkan kadar purin dalam tubuh, dan
- Meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Makanan seperti seafood tertentu, daging merah, jeroan, gula, alkohol, makanan olahan, dan ragi terbukti menjadi pemicu utama. Perubahan kecil dalam pola makan dapat memberikan dampak besar dalam mencegah kekambuhan.