Writer: Raodatul - Senin, 15 Desember 2025 02:11:54
FYPMedia.id - Minuman kerap dianggap sekadar pelengkap aktivitas harian. Segelas soda dingin, jus buah kemasan, atau secangkir kopi sering menjadi pilihan favorit untuk menemani kerja, bersantai, hingga melepas penat.
Namun di balik kebiasaan tersebut, riset terbaru mengungkap fakta mengejutkan: sejumlah minuman populer ternyata berpotensi meningkatkan risiko stroke secara signifikan bila dikonsumsi berlebihan.
Stroke sendiri merupakan kondisi serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan kerusakan sel otak hingga kematian jaringan.
Dalam banyak kasus, stroke dapat berujung pada kecacatan permanen atau bahkan kematian. Karena itu, faktor pemicu stroke menjadi perhatian utama dunia medis, termasuk pola konsumsi minuman sehari-hari.
Studi Besar Ungkap Hubungan Minuman dan Risiko Stroke
Temuan penting ini berasal dari penelitian yang dipimpin oleh Galway University di Irlandia. Studi tersebut menganalisis pola konsumsi minuman dan kaitannya dengan kejadian stroke di berbagai wilayah dunia.
Profesor Andrew Smyth, ahli epidemiologi dari Galway University, menegaskan adanya korelasi kuat antara konsumsi minuman tertentu dengan meningkatnya risiko stroke.
"Temuan terpenting kami adalah adanya kaitan antara peningkatan risiko stroke dengan konsumsi kopi yang tinggi atau sering mengonsumsi minuman bersoda atau jus buah," kata Profesor Andrew Smyth, dikutip dari Newsweek.
Penelitian ini menjadi peringatan serius karena minuman yang dimaksud bukanlah sesuatu yang asing bagi masyarakat. Justru sebaliknya, minuman tersebut sangat mudah ditemukan dan dikonsumsi lintas usia.
Baca Juga: Studi Ungkap Cuaca Dingin Picu Serangan Jantung, Ini Fakta Medisnya
Mengapa Minuman Bisa Memicu Stroke?
Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terhenti atau terganggu. Sekitar 87 persen kasus stroke disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah akibat gumpalan darah (stroke iskemik), sementara sisanya disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak atau perdarahan intraserebral.
Minuman tertentu, terutama yang tinggi gula, kafein berlebih, atau zat aditif, dapat memicu berbagai mekanisme berbahaya seperti:
- Lonjakan tekanan darah
- Gangguan metabolisme gula
- Peradangan pembuluh darah
- Peningkatan risiko pembekuan darah
Berikut adalah jenis minuman yang paling disorot dalam penelitian tersebut.
1. Soda: Minuman Bersoda yang Diam-Diam Berbahaya
Minuman berkarbonasi, baik yang mengandung gula maupun pemanis buatan, menempati posisi teratas sebagai pemicu risiko stroke.
Berdasarkan temuan yang dikutip dari Medical News Today, konsumsi soda dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke pertama maupun perdarahan intrakranial (ICH) hingga 22 persen.
Kandungan gula tinggi pada soda dapat memicu resistensi insulin, obesitas, dan hipertensi—tiga faktor utama yang dikenal sebagai pemicu stroke.
Bahkan soda “diet” dengan pemanis buatan pun tidak sepenuhnya aman karena tetap berdampak pada metabolisme tubuh dan kesehatan pembuluh darah.
2. Minuman Buah Kemasan: Tidak Selalu Sehat
Banyak orang menganggap semua minuman berbasis buah pasti menyehatkan. Namun penelitian ini menegaskan bahwa asumsi tersebut keliru, terutama untuk minuman buah kemasan.
Minuman buah dengan tambahan gula dan pengawet ditemukan berkaitan dengan peningkatan risiko perdarahan intraserebral hingga 37 persen. Bahkan, konsumsi dua porsi per hari bisa melipatgandakan risiko tersebut hingga tiga kali lipat.
Profesor Smyth menekankan bahwa tidak semua minuman buah memberikan dampak yang sama.
"Tidak semua minuman buah diciptakan sama," kata Smyth dalam sebuah pernyataan.
"Jus buah segar kemungkinan besar memberikan manfaat, tetapi minuman buah yang terbuat dari konsentrat dengan banyak tambahan gula dan pengawet, mungkin berbahaya," lanjutnya.
Menariknya, penelitian ini juga mencatat bahwa perempuan tampak lebih rentan terhadap risiko perdarahan otak akibat konsumsi minuman buah kemasan dibandingkan pria.
Baca Juga: 5 Fakta Penting Penanganan Stroke: Dokter Ungkap Kesalahan Fatal yang Masih Sering Dilakukan
3. Kopi: Aman Asal Tidak Berlebihan
Kopi merupakan minuman yang sangat populer dan bahkan kerap dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Namun studi ini menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke.
Minum lebih dari empat cangkir kopi per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke hingga lebih dari sepertiga. Meski demikian, konsumsi kopi dalam jumlah moderat tidak menunjukkan peningkatan risiko yang signifikan.
Profesor Smyth memberikan rekomendasi yang cukup jelas terkait konsumsi minuman harian.
"Kami mengimbau masyarakat untuk membatasi kopi hingga kurang dari empat cangkir per hari, mengurangi atau meminimalisir konsumsi minuman bersoda dan jus atau minuman buah, dan ketika memilih minuman dingin, sebaiknya pilih air putih sebanyak mungkin," kata Smyth.
"Bagi mereka yang banyak mengonsumsi minuman tersebut, kami menyarankan untuk mengurangi frekuensi konsumsinya secara keseluruhan," tambahnya.
Teh Justru Turunkan Risiko Stroke
Di tengah temuan yang cukup mengkhawatirkan, penelitian ini juga membawa kabar baik. Tidak semua minuman dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Beberapa jenis teh justru terbukti memberikan efek protektif.
Mengonsumsi 3–4 cangkir teh hitam per hari dikaitkan dengan penurunan risiko stroke hingga 29 persen, sementara jumlah yang sama untuk teh hijau menurunkan risiko hingga 27 persen.
Namun, manfaat ini tampaknya berkurang ketika teh dicampur dengan susu. Teh dengan tambahan susu tidak menunjukkan hubungan dengan penurunan risiko stroke, diduga karena interaksi protein susu dengan senyawa antioksidan dalam teh.
Perbedaan Risiko Antar Wilayah Dunia
Penelitian ini juga menemukan variasi risiko berdasarkan wilayah geografis. Hubungan antara soda dan risiko stroke paling kuat ditemukan di Eropa Timur dan Tengah, Timur Tengah, Afrika, serta Amerika Selatan.
Sementara itu, teh dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih rendah di Tiongkok dan Amerika Selatan, namun justru menunjukkan kecenderungan risiko lebih tinggi di Asia Selatan.
Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor budaya, pola makan, dan gaya hidup turut memengaruhi dampak minuman terhadap kesehatan otak.
Kesimpulan: Bijak Memilih Minuman Demi Kesehatan Otak
Temuan ilmiah ini menjadi alarm keras bahwa kebiasaan minum sehari-hari tidak bisa lagi dianggap sepele.
Risiko stroke tidak hanya dipengaruhi oleh usia atau faktor genetik, tetapi juga oleh pilihan minuman yang dikonsumsi secara rutin.
Membatasi soda, minuman buah kemasan, dan kopi berlebihan, serta memperbanyak air putih dan teh tanpa tambahan gula, dapat menjadi langkah sederhana namun krusial untuk melindungi kesehatan otak dan pembuluh darah.
Karena pada akhirnya, perubahan kecil dalam kebiasaan harian bisa menjadi pembeda antara hidup sehat dan risiko penyakit serius di masa depan.