Writer: Raodatul - Jumat, 12 Desember 2025 04:22:36
FYPMedia.id - Pemerintah Indonesia kembali melakukan langkah revolusioner dalam reformasi pengawasan kepabeanan. Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) resmi menjalankan dua agenda besar: penerapan sistem centralized scanning serta pengoperasian alat pemindai kontainer berteknologi kecerdasan buatan (AI).
Dua gebrakan ini diyakini akan menutup ruang manipulasi, memperkuat keamanan pelabuhan, sekaligus mempercepat pelayanan.
Gerakan besar ini diumumkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang menekankan bahwa reformasi Bea Cukai saat ini bukan lagi perubahan kosmetik, tetapi perombakan menyeluruh yang menyasar teknis, sistem, hingga pengendalian pusat.
Langkah ini disebut sebagai salah satu upaya paling ambisius pemerintah dalam menghapus praktik-praktik nakal di lapangan yang selama ini merugikan negara dan memperburuk citra pelayanan kepabeanan.
Centralized Scanning: Hasil Scan Kontainer Kini Diputuskan Langsung di Jakarta
Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Senin (8/12/2025), Purbaya menegaskan bahwa pemerintah telah memperbaiki total sistem IT Bea Cukai. Tidak hanya itu, sejumlah pemindai kontainer baru juga sudah dibeli dan ditempatkan di pelabuhan-pelabuhan utama.
Ia menjelaskan: "Di Bea Cukai juga sistem IT-nya kita perbaiki sekarang. Kita sudah beli scanner-scanner baru, ditaruh di Jakarta, di Pelabuhan Tanjung Perak, di Semarang, Belawan juga sudah."
Namun pengadaan alat hanyalah langkah awal. Pemerintah kini menerapkan centralized scanning system, yaitu kebijakan di mana hasil scan kontainer tidak lagi dianalisis di daerah, melainkan langsung dikirim ke pusat di Jakarta.
Dengan mekanisme baru ini, proses pengambilan keputusan tidak lagi berada di tangan petugas pelabuhan yang rawan dipengaruhi kepentingan.
Purbaya menegaskan: "Sekarang kita akan tarik ke Jakarta, di mana yang memutuskan, hanya Jakarta, sehingga daerah enggak bisa main-main lagi. Itu sistemnya sedang kita kembangkan," ujarnya, dikutip dari konta.co.id pada Jumat (12/12/2025).
Langkah ini dinilai sebagai terobosan penting untuk menutup celah penyimpangan seperti manipulasi data kepabeanan, suap, atau permainan nilai barang demi menghindari bea masuk.
Pemerintah menargetkan sistem ini beroperasi penuh pada Maret 2026, diikuti penambahan kapasitas IT, SDM, dan infrastruktur pusat.
"Mungkin Maret tahun depan, sudah berjalan dengan penuh. Jadi kita keluarkan cukup banyak sumber daya untuk memastikan itu berjalan," lanjut Purbaya.
Dengan kata lain, reformasi ini adalah restrukturisasi menyeluruh yang membuat pusat memiliki kendali absolut dalam pengawasan kontainer, sebuah langkah yang diyakini akan meningkatkan transparansi dan efektivitas kepabeanan nasional.
Baca Juga: Diskon & Tol Gratis Nataru 2025: 26 Ruas Turun Tarif, 5 Tol Dibuka Fungsional
Pemasangan Pemindai Canggih di Tanjung Priok: Penyelundup Kini 'Deg-degan'
Terpisah dari raker tersebut, pada Jumat (12/12/2025) Purbaya meresmikan alat pemindai canggih terbaru buatan BRIN yang ditempatkan di Terminal 3 dan Terminal Mustika Alam Lestari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pemindai ini bukan alat biasa. Teknologi yang digunakan sudah menggabungkan:
Artificial Intelligence (AI)
Radiation Portal Monitor
Sistem deteksi otomatis barang berbahaya tanpa bongkar peti kemas
Teknologi ini memungkinkan Bea Cukai melakukan pemeriksaan lebih cepat, lebih akurat, dan lebih aman. Tidak perlu lagi membongkar kontainer secara manual, menghemat waktu serta menekan potensi permainan di lapangan.
Dalam sambutannya, Purbaya menyampaikan perubahan besar yang terjadi: "Dulu urusan Bea Cukai bikin deg-degan, sekarang yang deg-degan justru oknum penyelundup. Ini kata Bea Cukai. Dulu pelayanan Bea Cukai dinilai lambat, sekarang malah AI-nya yang diminta jangan terlalu cepat."
Pernyataan ini menggambarkan betapa drastisnya pergeseran kekuatan dalam proses pengawasan. Dari yang sebelumnya menjadi celah penyelundupan, kini menjadi ancaman nyata bagi pelaku ilegal.
Kecepatan alat ini bahkan menuntut petugas untuk beradaptasi karena sistem kecerdasan buatan dapat membaca struktur kontainer dan mendeteksi barang berbahaya dalam hitungan detik.
Layanan SSR Mobile: Era Baru Pelaporan Mandiri Berbasis CEISA Mobile
Selain pemindai, Purbaya juga meluncurkan inovasi digital baru bernama SSR Mobile. Layanan ini merupakan platform pelaporan mandiri berbasis aplikasi CEISA Mobile yang dikembangkan untuk mempermudah pelaku usaha dan petugas melakukan pelaporan secara real-time.
Menurut Purbaya, SSR Mobile dilengkapi dengan fitur:
Geotagging otomatis
Real-time tracking
Analisis risiko berbasis AI
Validasi data cepat
Notifikasi pemeriksaan
Ia menyampaikan: "Jadi dari sisi pemeriksaannya makin cepat, akurat, aman, dampaknya langsung. Keamanan meningkat, layanan lebih singkat, dan pelanggaran bisa ditekan lebih dini."
Layanan ini menjawab kebutuhan global untuk sistem kepabeanan yang modern, efisien, dan bebas manipulasi.
Dengan SSR Mobile, proses pelaporan tidak lagi repot dan rawan campur tangan pihak ketiga karena semua dilakukan otomatis melalui sistem.
Reformasi Besar 2026: Langkah Pembersihan Total Bea Cukai
Reformasi Bea Cukai yang sedang dijalankan Purbaya bisa dikategorikan sebagai "reformasi jilid baru" setelah berbagai kasus ketidakpatuhan, penyelundupan, dan permainan nilai barang mencuat sepanjang beberapa tahun terakhir.
Ada tiga fokus kuat dalam reformasi kali ini:
Baca Juga: 11 Entitas Disegel! 4 Korporasi & 7 PHAT Diduga Picu Banjir Sumut
1. Digitalisasi Total Pengawasan
Seluruh proses pemeriksaan dan pemindaian kontainer diarahkan ke sistem terpusat yang lebih aman dan transparan.
Centralized scanning membuat keputusan tidak bisa dipengaruhi oleh petugas pelabuhan, karena semua analisa terjadi di pusat melalui panel ahli di Jakarta.
2. Modernisasi Teknologi Kepabeanan
Alat pemindai AI + radiation monitor merupakan salah satu teknologi tercanggih yang pernah dipasang Bea Cukai.
Sistem ini memungkinkan:
- Deteksi radioaktif
- Deteksi narkoba
- Deteksi barang selundupan
- Analisis struktur kontainer
- Identifikasi barang berbahaya
- Deteksi anomali muatan
Semua dilakukan tanpa membuka kontainer, mempercepat proses dan meminimalisir interaksi manusia.
3. Peningkatan Layanan Publik
Melalui SSR Mobile, pelaku usaha kini dapat melakukan pelaporan dan monitoring secara mandiri. Sistem mobile ini diproyeksikan akan memangkas waktu layanan, mencegah salah input data, dan memberikan visibilitas penuh terhadap status pemeriksaan.
Dampak Besar: Pelabuhan Lebih Aman, Pendapatan Negara Meningkat
Reformasi ini tidak hanya menyasar aspek integritas, tetapi juga memberikan dampak ekonomi dan keamanan.
Manfaat Strategis:
Menutup ruang permainan petugas
Memperkuat kepercayaan pelaku usaha
Mengurangi potensi pungli
Meningkatkan pendapatan negara dari bea masuk
Mempercepat layanan impor-ekspor
Mengurangi risiko penyelundupan senjata, narkoba, dan barang berbahaya
Reformasi ini juga membuat Indonesia semakin siap menghadapi tantangan perdagangan global, terutama ketika transaksi internasional semakin cepat dan kompleks.
Kesimpulan
Reformasi Bea Cukai 2026 menjadi salah satu upaya paling ambisius pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Langkah ini bukan hanya pembenahan, tetapi transformasi menyeluruh yang mencakup teknologi, sistem, dan integritas.
Dengan centralized scanning, AI scanning system, dan SSR Mobile, Indonesia memasuki era pengawasan yang lebih transparan, cepat, dan bebas dari permainan oknum.
Seperti disampaikan Purbaya, reformasi ini sudah memasuki tahap akhir dan siap beroperasi penuh pada Maret 2026, sebuah momentum penting untuk memutus rantai penyimpangan yang selama ini merugikan negara.