Writer: Raodatul - Selasa, 02 Desember 2025 10:09:55
FYPMedia.id - Ceker ayam sudah lama menjadi salah satu bagian favorit dari unggas yang sering diolah menjadi berbagai jenis makanan. Mulai dari camilan pedas, topping mie ayam, hingga campuran sayur sop, bagian kaki ayam ini memiliki penggemar tersendiri.
Namun, di balik rasanya yang gurih dan teksturnya yang khas, muncul pertanyaan besar yang sering memicu perdebatan: apakah ceker ayam mengandung kolesterol tinggi?
Benarkah Ceker Ayam Mengandung Kolesterol Tinggi? Ini Faktanya
Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk membantu membangun sel sehat. Namun, ketika kadarnya berlebihan, risiko penyakit jantung, stroke, dan gangguan kardiovaskular bisa meningkat drastis.
Beberapa jenis makanan hewani mengandung kolesterol cukup tinggi—dan berdasarkan penelitian, ceker ayam termasuk di dalamnya.
Menurut Ahli Gizi Universitas Muhammadiyah Surabaya, Tri Kurniawati, kadar kolesterol dalam ceker ayam terbilang signifikan.
"Terdapat 84 mg kolesterol dalam 100 gram ceker ayam. Hal tersebut setara dengan 20 persen dari kebutuhan harian orang dewasa," jelas Tri seperti dikutip dari laman UM Surabaya.
Selain itu, dalam jumlah yang sama, ceker ayam juga mengandung 5,5 gram lemak tak jenuh, atau setara 60 persen dari kebutuhan harian orang dewasa.
Tri menegaskan bahwa konsumsi berlebihan dapat berdampak negatif pada tubuh.
"Jadi bila konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau sering akan menyebabkan peningkatan kolesterol yang bila terjadi secara terus-menerus akan menyebabkan badan mudah lelah bahkan pada akhirnya dapat menyebabkan gagal jantung atau stroke," tambahnya.
Pernyataan ini menguatkan bahwa konsumsi ceker ayam tetap harus berada dalam batas aman.
Baca Juga: 4 Khasiat Pare yang Ampuh Atasi Diabetes & Kolesterol, Wajib Tahu!
Kandungan Nutrisi Ceker Ayam: Tidak Hanya Kolesterol
Meskipun sering dituding tidak sehat, ceker ayam sejatinya memiliki komposisi nutrisi yang cukup lengkap. Menurut data yang dipaparkan Tri Kurniawati, ceker mengandung:
- 65,08% air
- 3,90% lemak
- 20,10% protein
- 8,16% abu
- 19 jenis asam amino, termasuk asam aspartat, glutamin, glisin, histidin, alanine, valin, metionin, hingga triptofan dan lisin.
Selain itu, komponen paling menonjol dari ceker ayam adalah kolagen.
"Komponen terbesar penyusun ceker ayam adalah kolagen yaitu sebesar 5,64–31,39 persen atau sebesar 28,73–36,83 persen dari total protein," kata Tri.
Kolagen sendiri memiliki manfaat penting untuk regenerasi kulit, kekuatan sendi, hingga penyembuhan luka.
Manfaat Ceker Ayam: Kolagen Tinggi, Dampak Kulit Lebih Sehat
Mengutip dari Healthline, kolagen pada ceker ayam terbukti memberi dampak positif untuk kecantikan dan kesehatan kulit. Dalam tinjauan terhadap 11 penelitian melibatkan 805 partisipan, asupan kolagen menunjukkan manfaat signifikan dalam:
- Meningkatkan hidrasi kulit
- Meningkatkan elastisitas kulit
- Meningkatkan kepadatan kulit
- Mempercepat penyembuhan luka
Kolagen juga bekerja bersama asam hialuronat, molekul penting yang membantu menjaga kelembaban kulit dan memperlambat tanda-tanda penuaan.
Tak hanya itu, kandungan asam amino di dalam ceker juga dapat membantu memperbaiki jaringan tubuh dan menunjang sistem kekebalan.
Bahaya Konsumsi Berlebihan: Waspadai Kolesterol Tinggi
Meskipun memiliki banyak manfaat, konsumsi ceker ayam berlebihan justru bisa memberikan efek sebaliknya.
Tri memberikan batasan konsumsi yang masuk akal: "Dikatakan sering apabila konsumsi lebih dari tiga kali dalam satu minggu dan dalam jumlah yang lebih dari satu porsi dan secara terus menerus," jelasnya.
Dengan kata lain, makan ceker ayam setiap hari atau dalam porsi besar dapat memicu:
- Peningkatan kolestero
- Tubuh mudah lelah
- Gangguan tekanan darah
- Risiko stroke
- Risiko gagal jantung
Risiko ini akan lebih tinggi pada orang dengan kondisi komorbid seperti obesitas, hipertensi, atau riwayat penyakit jantung.
Baca Juga: 5 Makanan Berbahaya yang Bisa Percepat Pikun dan Picu Demensia
Ceker Ayam: Antara Camilan Favorit dan Bahaya Tersembunyi
Ceker ayam bukan hanya makanan lezat, tetapi juga memiliki sejumlah keunggulan nutrisi seperti kolagen dan protein. Namun, kandungan kolesterolnya yang cukup tinggi menjadi catatan penting.
Siapa yang perlu membatasi konsumsi ceker?
- Penderita kolesterol tinggi
- Penderita penyakit jantung
- Lansia
- Orang dengan pola makan tinggi lemak lainnya
- Orang yang jarang olahraga
Siapa yang masih boleh konsumsi ceker dalam batas aman?
- Orang sehat dengan pola makan seimbang
- Mereka yang membutuhkan asupan kolagen tambahan
- Penikmat kuliner selama tidak berlebihan
Kesimpulan
Ceker ayam bukanlah musuh bagi kesehatan. Kandungan kolagen dan nutrisi lainnya bisa memberikan banyak manfaat, terutama bagi kulit dan jaringan ikat.
Namun, kandungan kolesterolnya menuntut kita untuk mengonsumsinya secara bijak. Kuncinya adalah porsi, frekuensi, dan keseimbangan nutrisi.