FYP Media.ID – Kisah misterius tentang hilangnya seorang wanita bernama Azka Nurfadillah di kawasan Pantai Siung, Yogyakarta, masih menyita perhatian publik. Azka yang datang sendirian ke pantai terkenal dengan jalur panjat tebing internasional ini, tiba-tiba menghilang secara misterius usai mendatangi Watu Togok, sebuah batu tinggi yang menjadi magnet bagi pengunjung. Tim SAR telah melakukan operasi pencarian selama 3 hari, namun hingga kini belum ada tanda-tanda keberadaan Azka.
Kedatangan Azka di Pantai Siung: Keindahan dan Bahaya yang Mengintai
Pada Kamis, 27 Juli 2025, Azka tiba di Pantai Siung sekitar pukul 17.30 WIB. Dengan tubuh langsingnya, ia memarkir motor dan langsung menuju ke bibir pantai. Menyewa sebuah tenda biru, Azka bermalam di lokasi yang dikenal sebagai surga tersembunyi di Yogyakarta ini.
Pantai Siung bukanlah pantai biasa. Terletak di daerah terpencil, keindahan pasir putih dan deburan ombaknya sudah menjadi magnet bagi para wisatawan. Lebih dari itu, pantai ini terkenal memiliki 250 jalur panjat tebing yang sudah berstandar internasional, menjadikan lokasi ini primadona bagi para pendaki dan pecinta olahraga ekstrim.
Namun, keindahan tersebut menyimpan risiko. Salah satu spot paling berbahaya dan misterius adalah Watu Togok, batu karang tinggi yang berada di balik batuan karang lainnya. Jalur menuju Watu Togok hanya bisa ditempuh saat air laut sedang surut dan memerlukan keberanian ekstra karena medan yang sangat terjal dan berbahaya.
Azka Tetap Nekat ke Watu Togok Meski Dilarang Tim SAR
Sebelum keberangkatannya, Azka sudah menunjukkan rasa penasaran yang besar terhadap Watu Togok. Ia bahkan mencari tahu jalur menuju lokasi itu dengan mengandalkan video dan menghubungi tim SAR untuk informasi.
Namun, tim SAR Satlinmas Korwil I Yogyakarta, melalui Koordinator Sunu Handoko Bayu Sagara, secara tegas memperingatkan Azka agar tidak melanjutkan niatnya ke Watu Togok. “Lokasi tersebut sangat berbahaya dan tertutup untuk umum,” kata Sunu pada Selasa (29/7).
Meski mendapat peringatan, Azka memilih tetap melanjutkan niatnya. Pada siang hari pukul 13.00 WIB, laporan dari seorang nelayan memastikan Azka berhasil sampai ke Watu Togok, yang berada di balik gunung sisi timur Pantai Siung.
Tanpa membuang waktu, tim SAR segera bergerak ke lokasi untuk menjemput dan membawa Azka kembali ke pantai.
Kejadian Mencurigakan Usai Azka Kembali ke Pantai
Hari berganti, dan Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, anggota tim SAR melihat Azka duduk di depan tendanya. Keadaan tampak normal dan ia masih berada di tempat.
Namun, sekitar pukul 07.00 WIB keesokan harinya, Azka sudah tidak ditemukan di tenda. Yang lebih membingungkan, sepeda motor yang dikendarai Azka masih tetap berada di area parkiran. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai keberadaan sebenarnya Azka setelah meninggalkan tenda.
Upaya Pencarian Ekstensif Selama 3 Hari
Setelah laporan hilangnya Azka diterima, tim SAR gabungan segera melakukan operasi pencarian. Sunu Handoko menyampaikan bahwa pencarian berlangsung intensif sejak Minggu (27/7) dengan membagi tim menjadi tiga regu guna menutupi area yang luas dan sulit.
-
Regu pertama melakukan penyisiran dari udara menggunakan drone untuk menjangkau wilayah timur Watu Togok hingga barat ke Song Libek.
-
Regu kedua dan ketiga menyisir jalur tebing ke arah barat dan timur dengan radius hingga dua kilometer.
Meski pencarian dilakukan secara menyeluruh, hasilnya nihil. Hingga hari ketiga, Azka belum juga ditemukan dan tidak ada tanda-tanda keberadaan yang bisa dijadikan petunjuk.
Cuaca Buruk Jadi Kendala Utama Operasi Pencarian
Salah satu faktor yang sangat menghambat proses pencarian adalah kondisi cuaca ekstrem di sekitar Pantai Siung. Hujan deras, angin kencang, dan medan bebatuan yang licin membuat tim SAR kesulitan bergerak dan membahayakan keselamatan mereka.
Selain itu, gelombang laut yang tinggi membuat perahu dan jetski tidak bisa digunakan untuk menurunkan tim ke lokasi yang sulit dijangkau. Semua kondisi ini memaksa tim untuk menghentikan operasi pencarian setelah tiga hari, sesuai standar operasional prosedur.
Meski operasi utama dihentikan, patroli dan monitoring tetap dilakukan secara berkala dengan intensitas yang lebih rendah untuk memastikan kemungkinan keberadaan Azka.
Watu Togok, Magnet Bahaya di Pantai Siung
Watu Togok bukanlah tempat wisata biasa. Bentuk batu karang yang tinggi dan lokasinya yang terpencil menjadikannya spot menantang sekaligus berbahaya. Hanya bisa diakses saat air laut surut, jalur menuju Watu Togok membutuhkan keahlian dan keberanian ekstra.
Pantai Siung sendiri dikenal sebagai destinasi favorit para pemanjat tebing profesional dan wisatawan yang mengincar sensasi ekstrim. Namun, bagi yang tidak berpengalaman, lokasi seperti Watu Togok sangat berisiko dan kerap menjadi lokasi kecelakaan.
Spekulasi dan Misteri di Balik Hilangnya Azka
Hilangnya Azka menimbulkan berbagai spekulasi. Beberapa pihak menduga Azka mungkin terpeleset atau jatuh ke laut akibat medan terjal dan cuaca buruk. Ada juga yang menduga Azka sengaja menghilang untuk alasan pribadi.
Namun, sampai saat ini tidak ada bukti kuat yang menguatkan salah satu teori tersebut. Sepeda motor yang masih tertinggal di parkiran juga menimbulkan pertanyaan: jika Azka benar-benar pergi meninggalkan tempat, kemana dan bagaimana caranya?
Peran Tim SAR dan Dukungan Masyarakat
Tim SAR gabungan, didukung oleh aparat kepolisian dan relawan lokal, terus berupaya melakukan patroli dan pemantauan. Masyarakat sekitar juga diminta untuk melaporkan setiap informasi terkait keberadaan Azka.
Koordinator SAR, Sunu Handoko, menegaskan bahwa walau operasi pencarian utama telah dihentikan, usaha untuk mencari Azka tidak akan berhenti begitu saja.
“Kami terus melakukan monitoring secara berkala dan akan merespons setiap laporan dengan serius,” ujarnya.
Pentingnya Kesadaran Bahaya Saat Berpetualang
Kasus hilangnya Azka ini menjadi pengingat keras bagi para wisatawan dan pecinta alam untuk selalu menghormati peringatan dan prosedur keselamatan. Tempat-tempat seperti Watu Togok yang memiliki medan berbahaya dan sulit dijangkau memerlukan persiapan matang dan tidak boleh diremehkan.
Selalu ikuti petunjuk dari pihak berwenang, hindari tempat yang ditutup untuk umum, dan utamakan keselamatan diri dalam setiap petualangan.
Kesimpulan: Misteri Hilangnya Azka Belum Terungkap
Misteri hilangnya Azka Nurfadillah di Watu Togok Pantai Siung hingga kini masih menjadi teka-teki. Upaya pencarian selama tiga hari belum membuahkan hasil, dan kondisi alam yang ekstrim semakin memperumit usaha tim SAR.
Publik berharap Azka segera ditemukan dalam kondisi selamat, dan kisah ini menjadi pelajaran berharga agar wisatawan lebih berhati-hati saat menjelajah tempat-tempat ekstrem dan terpencil.