Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan peringatan Isra Mikraj mengajak seluruh umat Muslim untuk lebih meningkatkan kesalehan sosial. Selain itu umat juga diharapkan memperkuat hubungan dengan Allah SWT dalam keberagaman dan dinamika sosial.
“Di tengah-tengah keberagaman dan dinamika sosial masyarakat Indonesia, Isra Mikraj mengajarkan kita untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT. Sekaligus meningkatkan kesalehan sosial dalam kehidupan sehari-hari,” kata Menag Yaqut dalam sambutannya di akun resmi Youtube Kementerian Agama, Kamis (8/2/2024).
Ia menuturkan seiring berjalannya waktu, Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1445 Hijriah tidak hanya menjadi sebuah perjalanan spiritual yang penting. Tetapi juga menjadi cerminan kehidupan masyarakat sampai hari ini.
Perjalanan spiritual Rasulullah SAW itu memberikan pelajaran yang amat berharga. Tentang bagaimana membangun cinta kepada Sang Pencipta serta sesama manusia.
Dalam menjalankan perintah ibadah shalat misalnya, filosofinya yang mendalam tidak hanya dijadikan sebagai kewajiban umat Islam dalam memperkuat kesalehan diri. Tetapi juga mengajarkan untuk disiplin, taat dan patuh kepada Allah SWT.
“Dampak sosial dari perintah sholat ini sangat besar karena sholat membawa manfaat spiritual yang menguatkan ikatan antara individu dengan Allah SWT. Sekaligus membentuk komunitas yang saling mendukung dan mempererat hubungan sosial,” ujar dia.
Ia melanjutkan untuk meningkatkan kesalehan diri di tengah keberagaman yang saat ini makin terlihat. Tentunya umat Muslim dapat belajar dari kisah sahabat nabi yang bernama Salman Alfarisi.
Berkisah di mana Salman telah melakukan perjalanan panjang demi mencari kebenaran spiritual, hingga akhirnya bertemu Nabi Muhammad SAW di Madinah. Semenjak itu ia merasa terpanggil oleh agama islam yang mengedepankan keadilan sosial dan kasih sayang terhadap sesama.
Dari perjalanannya itulah, Salman tidak hanya sekadar menjadi sahabat setia Nabi. Ia juga menunjukkan kesalehannya dengan menjadi teladan dalam kebaikan sosial.
“Dia (Salman), rajin membantu orang-orang miskin dan memperhatikan kebutuhan mereka. Salah satu kisahnya yang terkenal adalah ketika Salman menggunakan seluruh hartanya untuk membebaskan tawanan perang yang diperlakukan tidak adil,” ucapnya.
Melalui kisah tersebut, Yaqut berharap dapat mengajarkan seluruh umat manusia tentang pentingnya memberikan kontribusi positif dalam masyarakat. Terutama pada mereka yang membutuhkan.
Lewat kisah itu pula, diharapkan umat Muslim dapat belajar untuk memperbaiki kesalehan sosialnya. Dengan menjadikan setiap momen dalam kehidupan menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan membantu sesama.
“Kesalehan sosial bukan hanya tentang beribadah pada Allah, tapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dan membantu sesama di sekitar kita. Sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain,” katanya.