FYP Media – Stunting masih menjadi salah satu tantangan serius yang dihadapi Indonesia, termasuk di Sumatera Barat. Kondisi ini bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa. Menyadari pentingnya pencegahan sejak dini, Komite Nasional Pencegahan Stunting (KNPS) Sumatera Barat hadir sebagai salah satu motor penggerak untuk menurunkan angka stunting di provinsi tersebut.
Ketua Umum KNPS Sumbar, Deni Pratama, menegaskan bahwa keberadaan organisasi ini merupakan harapan besar bagi masyarakat dalam upaya menekan kasus stunting. Ia menekankan bahwa KNPS tidak hanya hadir sebagai simbol, tetapi juga siap melakukan intervensi langsung ke masyarakat. Dengan menggandeng berbagai pihak, baik pemerintah daerah, lembaga pendidikan, komunitas, hingga tokoh masyarakat, KNPS berkomitmen mewujudkan zero stunting di Sumatera Barat.
Menurut Deni, stunting bukan sekadar isu kesehatan, tetapi juga berhubungan erat dengan kualitas sumber daya manusia. Jika tidak ditangani serius, stunting dapat berdampak pada daya saing bangsa di masa depan. Karena itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama bergerak, mulai dari pola asuh keluarga, pemenuhan gizi, hingga edukasi kesehatan.
Hal senada disampaikan oleh Riyadz Aqsha, Sekretaris KNPS Sumbar, yang menekankan bahwa generasi muda memiliki peran vital dalam gerakan ini. Menurutnya, anak muda adalah agen perubahan yang mampu menggerakkan komunitas dan memberi pengaruh positif di lingkungannya.
Generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktif terlibat dalam kampanye edukasi, pendampingan keluarga, serta inovasi program yang bisa membantu masyarakat memahami pentingnya pencegahan stunting. Dengan keterlibatan anak muda, gerakan ini akan lebih mudah diterima dan diadaptasi oleh masyarakat, terutama kalangan sebaya.
Dukungan terhadap KNPS Sumbar juga datang dari berbagai kalangan, termasuk para pakar. Nofri Yani, menyampaikan pandangannya bahwa ia sangat optimis dengan langkah yang dilakukan KNPS Sumbar. Menurutnya, visi dan misi yang diusung organisasi ini sangat realistis dan bisa diwujudkan dalam waktu dekat, terutama dengan strategi intervensi langsung ke masyarakat dan sinergi bersama generasi muda.
Nofri Yani menilai bahwa pendekatan yang dilakukan KNPS Sumbar sudah tepat, yakni tidak hanya menyoroti aspek kesehatan, tetapi juga melibatkan faktor sosial, edukasi, dan komunitas. Ia percaya bahwa jika gerakan ini konsisten, Sumatera Barat akan menjadi provinsi percontohan dalam upaya menekan angka stunting secara nasional.
Pencegahan stunting tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak. KNPS Sumbar menyadari pentingnya membangun sinergi dengan berbagai sektor. Dukungan pemerintah daerah dalam penyediaan program gizi, akses kesehatan, serta infrastruktur menjadi kunci keberhasilan. Di sisi lain, komunitas dan organisasi lokal juga diharapkan mampu memperkuat edukasi dan pendampingan di tingkat akar rumput.
Selain itu, dunia pendidikan dan perguruan tinggi juga dapat berperan aktif dengan riset serta inovasi program yang mendukung pencegahan stunting. Dengan pendekatan kolaboratif, KNPS Sumbar optimis target zero stunting bukan hanya sekadar slogan, melainkan bisa benar-benar tercapai.
Upaya pencegahan stunting di Sumatera Barat bukan hanya agenda jangka pendek, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Visi besar KNPS Sumbar adalah mendukung terwujudnya Generasi Emas 2045, di mana anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan produktif.
Deni Pratama menekankan bahwa perjuangan ini harus dimulai dari sekarang, sebab kualitas generasi emas sangat bergantung pada kondisi anak-anak hari ini. Sementara itu, Riyadz Aqsha menambahkan bahwa kolaborasi dengan generasi muda akan menjadi kunci untuk menggerakkan roda perubahan.
Dengan semangat gotong royong, optimisme dari para pakar, keterlibatan anak muda, serta sinergi lintas sektor, KNPS Sumbar optimis bahwa angka stunting di Sumatera Barat dapat ditekan secara signifikan. Harapannya, Sumbar bisa menjadi contoh sukses dalam pencegahan stunting yang memberi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.