FYP Media.id – Pada Tanggal 28 Maret 2025 – Insiden mengerikan terjadi di Laut Merah pada Kamis, 27 Maret 2025, ketika sebuah kapal selam wisata bernama Sindbad tenggelam di perairan dekat Hurghada, Mesir. Kecelakaan kapal selam ini mengakibatkan enam wisatawan asal Rusia tewas, termasuk dua anak-anak. Tragedi kapal selam wisata tenggelam di Laut Merah ini menjadi sorotan internasional karena menelan korban jiwa yang tidak sedikit. Peristiwa ini terjadi sekitar satu kilometer dari pantai Hurghada, sebuah destinasi wisata populer yang terkenal dengan keindahan terumbu karangnya.
Kapal selam wisata tenggelam tersebut dioperasikan oleh Sindbad Submarines, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan tur bawah laut di Laut Merah. Kapal selam ini dirancang untuk mengangkut wisatawan hingga kedalaman 25 meter, menawarkan pengalaman unik melihat kehidupan bawah laut yang spektakuler. Pada hari kejadian, kapal selam wisata ini membawa total 45 wisatawan dari berbagai negara, termasuk Rusia, India, Norwegia, Swedia, serta lima awak kapal asal Mesir. Sayangnya, meskipun cuaca saat itu dilaporkan cerah dengan visibilitas optimal di bawah air, insiden tragis ini tetap terjadi.
Menurut laporan awal dari Asosiasi Operator Tur Rusia, kapal selam wisata tenggelam di Laut Merah ini kemungkinan besar disebabkan oleh benturan dengan terumbu karang di kedalaman 20 meter. Benturan tersebut menyebabkan kehilangan tekanan yang akhirnya mengakibatkan kapal selam itu tenggelam. Meski demikian, penyebab pasti kecelakaan kapal selam wisata ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang Mesir.
Baca Juga : Tragedi di Perlintasan: Mobil Pemudik Dihantam Kereta di Sukoharjo, 4 Nyawa Melayang
Dari total 45 orang di dalam kapal selam, 39 wisatawan berhasil diselamatkan. Beberapa di antara mereka mengalami luka serius dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Pihak berwenang Mesir dan operator kapal selam bekerja keras dalam upaya penyelamatan tersebut. Namun, sayangnya, enam wisatawan dinyatakan tewas akibat insiden kapal selam wisata tenggelam ini.
Sindbad Submarines, operator yang mengelola kapal selam wisata tersebut, menyatakan bahwa armada mereka telah dirancang dengan standar keselamatan tinggi. Kapal selam mereka dilengkapi dengan jendela besar untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan dalam melihat keindahan terumbu karang dan berbagai spesies laut di Laut Merah. Selain itu, masker oksigen dan rompi pelampung juga disediakan untuk menjamin keselamatan penumpang.
Meski demikian, tragedi kapal selam wisata tenggelam di Laut Merah ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai standar keselamatan yang diterapkan oleh operator wisata tersebut. Apakah peralatan keselamatan yang disediakan benar-benar sesuai standar internasional? Ataukah ada kesalahan prosedur yang terjadi selama penyelaman?
Lokasi kejadian di Hurghada sendiri merupakan salah satu destinasi wisata paling terkenal di Mesir. Setiap tahun, ribuan wisatawan mengunjungi kawasan ini untuk menikmati keindahan Laut Merah melalui aktivitas menyelam atau tour menggunakan kapal selam wisata. Dengan tingginya minat wisatawan, insiden kapal selam wisata tenggelam ini tentu mengkhawatirkan banyak pihak.
Baca Juga : 100 Warga Gaza Akan Dipindahkan ke Indonesia: Isu Kemanusiaan atau Pengusiran Paksa?
Tidak hanya menimbulkan korban jiwa, insiden ini juga mempengaruhi industri pariwisata setempat. Semua kunjungan wisata serta penjualan tiket untuk tur kapal selam di daerah tersebut telah dihentikan sementara hingga penyelidikan selesai dilakukan. Pemerintah Mesir bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan kapal selam wisata ini agar tidak terulang di masa depan.
Selain itu, Konsulat Rusia di Hurghada telah mengkonfirmasi bahwa semua korban tewas dalam insiden kapal selam wisata tenggelam tersebut merupakan warga negara Rusia. Mereka kini bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memberikan bantuan kepada korban yang terluka dan mengurus pemulangan jenazah para korban.
Tragedi ini bukanlah insiden pertama yang melibatkan kapal wisata di Laut Merah. Pada November tahun lalu, sebuah kapal selam terbalik di lepas pantai Marsa Alam, selatan Hurghada, yang mengakibatkan empat orang tewas dan tujuh lainnya hilang. Selain itu, pada Juni lalu, dua lusin wisatawan Prancis berhasil dievakuasi dengan selamat sebelum kapal mereka tenggelam akibat kerusakan yang disebabkan oleh badai.
Insiden kapal selam wisata tenggelam di Laut Merah ini mengingatkan semua pihak akan pentingnya penerapan standar keselamatan yang ketat dalam industri pariwisata, khususnya pariwisata maritim. Dengan semakin populernya kegiatan wisata bawah laut, pengelola tur kapal selam harus memastikan bahwa semua peralatan keselamatan berfungsi dengan baik dan mengikuti prosedur operasional yang telah ditetapkan.
Meskipun penyelidikan resmi masih berlangsung, banyak pihak berharap tragedi kapal selam wisata tenggelam ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh operator wisata. Penerapan protokol keselamatan yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih ketat diharapkan dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Insiden kapal selam wisata tenggelam di Laut Merah ini menjadi pengingat bagi para wisatawan untuk selalu waspada dan memperhatikan standar keselamatan yang diterapkan oleh penyedia jasa wisata. Semoga para korban yang terluka dapat segera pulih, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan berat ini.