FYPMedia.id – Kanker yang dulunya dianggap sebagai penyakit orang tua kini semakin mengancam generasi muda. Studi global terbaru mengungkapkan bahwa enam jenis kanker mengalami peningkatan signifikan pada individu berusia 20 hingga 49 tahun.
Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi kalangan Milenial dan Gen Z yang selama ini merasa kebal terhadap penyakit ini.
Peningkatan Kasus Kanker pada Usia Muda
Penelitian yang dilakukan oleh The Institute of Cancer Research dan Imperial College London menganalisis data dari 42 negara antara tahun 2003 hingga 2017.
Hasilnya, ditemukan bahwa enam jenis kanker menunjukkan peningkatan signifikan pada kelompok usia 20-49 tahun.
“Para ilmuwan menemukan bahwa kanker tiroid mengalami peningkatan terbesar, peningkatan tahunan rata-rata 3,6 persen, pada kelompok usia 20 hingga 49 tahun di 75 persen negara yang diteliti,” tulis peneliti yang dikutip dari Unilad.
“Sementara itu, kanker ginjal mengalami peningkatan tertinggi kedua pada kaum muda, sebesar 2,2 persen. Disusul oleh kanker endometrium (1,7 persen), kanker kolorektal (1,5 persen), kanker payudara (0,9 persen), dan leukemia (0,8 persen),” demikian hasil penelitian tersebut.
Baca Juga: Dokter Harvard Terkejut, Kasus Kanker Kolorektal Usia Muda Naik 2% per Tahun
Kanker Kolorektal: Ancaman Tersendiri bagi Generasi Muda
Menariknya, kanker kolorektal menjadi satu-satunya jenis kanker yang peningkatannya lebih tajam pada orang dewasa muda dibandingkan kelompok usia lebih tua.
Di hampir 70% negara yang diteliti, kasus kanker kolorektal meningkat lebih cepat pada usia muda.
Gejala awalnya meliputi perubahan kebiasaan buang air besar, darah dalam tinja, sakit perut, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Faktor Risiko: Obesitas dan Gaya Hidup Tidak Sehat
Para peneliti mencatat bahwa sebagian besar peningkatan kasus kanker pada usia muda terkait dengan faktor risiko seperti obesitas, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik.
Kanker endometrium dan ginjal, misalnya, memiliki hubungan erat dengan kelebihan berat badan.
Selain itu, konsumsi makanan olahan dan daging merah, alkohol, serta merokok juga berkontribusi pada peningkatan risiko kanker kolorektal pada usia muda.
Baca Juga: 7 Tanda Awal Kanker Otak yang Sering Diabaikan, Nomor 5 Paling Mengejutkan!
Generasi Milenial dan Gen Z: Waspada Kanker Payudara dan Endometrium
Studi oleh American Cancer Society menunjukkan bahwa generasi Milenial dan Gen Z mengalami peningkatan insiden kanker pada sembilan jenis kanker, termasuk kanker payudara, endometrium, dan kolorektal.
Misalnya, tingkat insiden kanker endometrium pada kelompok kelahiran 1990 meningkat hingga 169% dibandingkan generasi sebelumnya.
Angka kematian juga meningkat pada kelompok kelahiran muda bersamaan dengan angka kejadian kanker hati (hanya perempuan), kanker endometrium, kanker kandung empedu, testis, dan kolorektal.
Deteksi Dini dan Skrining: Kunci Menurunkan Angka Kematian
Meskipun jumlah kasus kanker pada usia muda meningkat, angka kematian tidak selalu sebanding.
Hal ini menunjukkan bahwa deteksi dini dan skrining yang lebih baik berperan penting dalam menurunkan angka kematian akibat kanker.
Misalnya, kasus kanker payudara dan ginjal pada wanita muda mengalami penurunan angka kematian meskipun jumlah kasusnya naik, menunjukkan efektivitas deteksi dini dalam menangani kanker sejak tahap awal.
Langkah Preventif: Pola Hidup Sehat dan Skrining Rutin
Para ahli kesehatan menyarankan agar generasi muda menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah kanker.
Ini termasuk menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, mengonsumsi makanan sehat, serta menghindari konsumsi alkohol dan merokok.
Selain itu, skrining rutin untuk deteksi dini kanker juga sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker atau faktor risiko lainnya.
Kesimpulan
Peningkatan kasus kanker pada usia muda merupakan fenomena yang perlu diwaspadai. Dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan deteksi dini melalui skrining rutin, diharapkan angka kejadian dan kematian akibat kanker pada generasi muda dapat ditekan.
Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan diri mereka sendiri.
Untuk informasi lebih lanjut tentang deteksi dini kanker dan gaya hidup sehat, Anda dapat mengunjungi situs web resmi Kementerian Kesehatan atau berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.
