Israel Serang Kembali Lebanon, Korban Tewas Tembus Hampir 500 dalam Sehari!

Israel kembali serang Lebanon melalui serangan udara (by Reuters)

FYPMEDIA.ID – Konflik antara Israel – Lebanon kembali memanas dengan ditandai Israel yang melancarkan serangannya ke negara yang disebut-sebut sebagai “Swiss di Timur Tengah” pada Senin (23/9) sekitar pukul 06.30 waktu setempat. Ini menjadi konflik paling mematikan di negara tersebut selama hampir 20 tahun dan memakan korban tewas harian tertinggi sejak perang saudara pada tahun 1975-1990.

Kementerian kesehatan Lebanon menyebutkan serangan udara Israel ini setidaknya menewaskan 492 orang dan diantara korban tewas tersebut terdapat 35 anak-anak serta 58 wanita. Sementara itu, terdapat 1.645 orang mengalami luka-luka dan ribuan orang lainnya terpaksa harus meninggalkan rumah mereka karena harus mengungsi ke wilayah yang dirasa aman.

Puluhan kota, desa dan daerah menjadi sasaran Israel sepanjang hari, seperti di Sidon, Marjayoun, Bint Jbeil, Aitaroun, Haris, Toura, Tyre, dan Zahrani di Lebanon selatan, serta distrik Zahle, Baalbek, Douris dan Hazertadi Lembah Bekaa timur. Kemudian pada malam harinya, Israel menargetkan sebuah bangunan di daerah Bir al-Abed di pinggiran selatan ibu kota, Beirut. Sumber keamanan negara tersebut mengungkapkan Israel menduga dibangunan tersebut terdapat komandan tertinggi Hizbullah Lebanon Selatan, Ali Karaki. Hizbullah mengatakan bahwa beliau dalam keadaan “baik-baik saja” karena telah pindah ke lokasi yang lebih aman sebelum rudal menghantam bangunan tersebut.

Serangan udara yang dilakukan militer Israel ditujukan untuk melemahkan kemampuan Hizbullah dalam melakukan penembakan roket dan rudal ke arah perbatasan Israel-Lebanon, memaksa pasukan Hizbullah untuk mundur dari perbatasan, serta menghancurkan berbagai bangunan yang diduga digunakan Hizbullah untuk melakukan penyerangan ke warga Israel.

Menanggapi serangan ini, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menilai serangan udara Israel ke Lebanon sebagai “puncak signifikan” dalam konflik yang telah terjadi selama hampir satu tahun.

“Pada hari ini kami telah melumpuhkan puluhan ribu roket dan amunisi presisi. Apa yang dibangun Hizbullah selama 20 tahun sejak Perang Lebanon kedua sebenarnya sedang dihancurkan oleh IDF,” Kata Yoav Gallant, dikutip dari Reuters.

Lebanon tidak tinggal diam

Menanggapi serangan-serangan yang dilakukan Israel dalam waktu berdekatan ini, Hizbullah tidak menyerah begitu saja. Hizbullah telah mengambil langkah penyerangan balik dengan melakukan peluncuran puluhan rudal ke pangkalan militer di Israel utara. Akibatnya sekitar 60.000 orang harus dievakuasi dari Israel Utara, termasuk bagian utara Tepi Barat (Palestina) yang diduduki Israel.

Selain itu, Perdana menteri Lebanon, Najib Mikati, mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kekuatan dunia untuk melakukan pencegahan rencana yang dilakukan oleh Israel. Hal ini dikarenakan rencana Israel tersebut ialah berusaha untuk menghancurkan berbagai wilayah yang di negara tersebut.

Serangan demi serangan yang dilakukan Israel ke Lebanon saat ini membuat seakan-akan Israel menyeret beberapa negara Timur Tengah kedalam konflik ini. Irak dan Iran misalnya, yang melakukan peluncuran serangan udara ke Israel sebagai bentuk persatuan dan kesatuan di antara negara-negara Islam.