Inhaler Herbal Thailand Ditarik dari Pasar: 200 Ribu Unit Hong Thai Formula 2 Gagal Uji Keamanan

inhaler Thailand
Merek inhaler herbal Formula 2 yang populer dari Hong Thai Herbal. (Gambar: Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand)

FYPMedia.id – Industri herbal Thailand tengah diguncang kabar mengejutkan. Inhaler herbal populer merek Hong Thai, atau yang dikenal luas dengan sebutan “Yadom”, resmi ditarik dari peredaran setelah gagal uji mutu oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand (FDA Thailand).

Produk yang dikenal sebagai oleh-oleh wajib wisatawan ini dilaporkan terkontaminasi bakteri berbahaya, membuat lembaga kesehatan negeri gajah putih itu mengambil langkah cepat demi melindungi masyarakat.

200.000 Unit Inhaler Ditarik dari Pasar

Menurut laporan Channel News Asia (CNA), Hong Thai Herbal menarik seluruh batch Formula 2 setelah hasil laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi mikroba.

Jenis mikroba yang ditemukan antara lain gabungan ragi dan jamur, serta bakteri Clostridium spp, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika terhirup secara terus-menerus.

Penarikan ini mencakup batch produksi nomor 000332, yang diproduksi pada 9 Desember 2024 dan berkedaluwarsa pada 8 Desember 2027. Total ada 200.000 unit yang masuk dalam daftar penarikan.

“Perusahaan sepenuhnya mengakui dan menerima hasil inspeksi FDA dengan penuh hormat,” tulis pihak Hong Thai Herbal melalui pernyataan resmi di akun Facebook mereka, dikutip Rabu (29/10/2025).

“Kami telah menarik semua produk yang terdampak dari pasaran dan sedang berkoordinasi dengan FDA untuk segera memusnahkan batch yang ditarik tersebut,” lanjut pernyataan itu.

Perusahaan juga menegaskan bahwa tanggal pasti pemusnahan akan diumumkan secara resmi kemudian.

Hasil Uji Laboratorium Ungkap Kontaminasi Bakteri

Penelitian awal dilakukan setelah Badan POM Thailand menerima laporan dari masyarakat tentang kemungkinan adanya kelainan pada produk inhaler herbal tersebut.

Hasil analisis laboratorium menunjukkan jumlah total mikroba aerobik dan kombinasi ragi-jamur melebihi batas aman, serta ditemukannya bakteri Clostridium spp, sebagaimana dilaporkan oleh Thai PBS.

Bakteri jenis Clostridium dikenal mampu menyebabkan infeksi serius pada sistem pencernaan atau pernapasan, terutama bagi individu dengan daya tahan tubuh rendah.

Kelainan ditemukan pada jumlah total mikroba aerobik, jumlah total gabungan ragi dan jamur, serta Clostridium spp.

Baca Juga: Minuman Herbal Ampuh Turunkan Berat Badan Secara Alami

Tentang Produk “Yadom” yang Populer di Thailand

Produk inhaler herbal Thailand, yang dikenal dengan istilah “Yadom” (ยาดม), merupakan obat tradisional populer untuk meredakan pusing, mabuk perjalanan, hingga meningkatkan konsentrasi.

Nama “Yadom” sendiri berasal dari bahasa Thai — “Ya” berarti obat, dan “Dom” berarti mencium.

Cara pemakaiannya sederhana: cukup membuka tutup tabung dan menghirup aromanya perlahan di bawah hidung. 

Namun, para ahli mengingatkan agar tidak menggunakannya berlebihan karena dapat memicu iritasi saluran napas.

Produk seperti Hong Thai bahkan telah menjadi oleh-oleh khas Thailand yang banyak dibeli wisatawan. 

Inhaler jenis ini dijual luas di apotek, minimarket, hingga toko oleh-oleh di Bangkok dan kota besar lainnya.

Wakil Sekretaris Jenderal FDA Thailand, Withit Supachaiyagul, menegaskan bahwa masyarakat perlu berhati-hati saat membeli produk herbal, khususnya yang belum terdaftar resmi.

BPOM Thailand mengimbau konsumen untuk berhati-hati saat membeli atau menggunakan produk tersebut. 

Selan itu, dalam pengumuman yang dikaitkan dengan produk tersebut, Withit Supachaiyagul, wakil sekretaris jenderal dan pelaksana tugas kepala FDA Thailand, masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat membeli atau mengonsumsi produk herbal tersebut.

Produsen Akui Kegagalan dan Tingkatkan Proses Produksi

Menanggapi temuan tersebut, Hong Thai Herbal mengaku telah memperkuat sistem pengawasan mutu dan meningkatkan proses sterilisasi di pabrik mereka.

Mengutip laporan Nation Thailand, perusahaan menambahkan teknologi sterilisasi ultraviolet (UV) ke dalam rantai produksi untuk memastikan setiap unit produk aman, higienis, dan memenuhi standar internasional.

“Kami dengan tulus meminta maaf kepada mitra kami atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dan kepada pelanggan kami yang berharga atas segala kekhawatiran yang ditimbulkan,” tulis pihak perusahaan.

“Kami sangat menghargai pengertian, kepercayaan, dan dukungan Anda yang berkelanjutan.”

Langkah cepat yang diambil Hong Thai Herbal dianggap sebagai tindakan bertanggung jawab di tengah sorotan publik yang tinggi terhadap keamanan produk herbal.

Baca Juga: 5 Penyebab Nyeri Lutut di Kalangan Gen Z dan Cara Ampuh Mencegahnya

Ancaman Sanksi bagi Pelanggar

Berdasarkan Undang-Undang Produk Herbal Thailand, pihak mana pun yang memproduksi produk di bawah standar keamanan dapat dijatuhi hukuman penjara hingga dua tahun dan denda maksimal 200.000 baht (sekitar Rp102 juta).

Sementara itu, pihak yang menjual produk di bawah standar dapat dikenai hukuman penjara enam bulan dan denda hingga 50.000 baht.

Regulasi ini diberlakukan untuk melindungi konsumen dari risiko kesehatan akibat produk tidak higienis dan menjaga reputasi industri herbal Thailand yang selama ini dikenal berkualitas.

Dari Obat Tradisional ke Komoditas Wisata

Inhaler herbal seperti Hong Thai telah lama menjadi ikon budaya kesehatan Thailand. Produk ini digunakan lintas generasi, baik oleh masyarakat lokal maupun wisatawan mancanegara.

Selain Hong Thai, merek terkenal lainnya adalah Poy Sian, inhaler klasik yang telah beredar sejak tahun 1936 dan masih menjadi pilihan utama hingga kini.

Namun, kasus kontaminasi ini menjadi peringatan penting bagi industri herbal Thailand agar terus menjaga kualitas bahan baku, proses produksi, dan distribusi produk.

Seorang pengamat industri kesehatan di Bangkok menilai, “Kasus ini bisa menjadi momentum bagi otoritas dan produsen untuk meningkatkan transparansi dan pengawasan mutu, sehingga kepercayaan publik tetap terjaga.”

Pelajaran Penting bagi Konsumen

Kasus ini bukan hanya peringatan bagi produsen, tapi juga bagi konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk kesehatan tradisional.

Beberapa langkah aman yang dapat dilakukan:

  1. Periksa nomor registrasi dan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli produk herbal.
  2. Hindari membeli dari toko tidak resmi atau platform daring tanpa sertifikasi.
  3. Laporkan ke otoritas kesehatan bila menemukan produk mencurigakan atau beraroma tidak wajar.

Kasus penarikan 200.000 inhaler herbal Hong Thai Formula 2 menjadi peringatan keras bagi industri herbal Thailand untuk selalu mematuhi standar keamanan tinggi.

Meski perusahaan telah bertindak cepat dengan menarik produk dan meningkatkan pengawasan mutu, insiden ini tetap meninggalkan kekhawatiran di kalangan konsumen.

Di sisi lain, langkah tegas FDA Thailand dan tanggapan kooperatif dari pihak Hong Thai Herbal menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga keamanan dan kepercayaan masyarakat terhadap produk herbal Thailand.

Dalam era di mana produk alami semakin digemari, keamanan dan higienitas harus menjadi prioritas utama, karena kesehatan publik jauh lebih penting daripada sekadar popularitas produk.