FYP Media.ID – Dunia olahraga Indonesia tengah dirundung duka mendalam. Iie Sumirat, sosok legendaris yang dikenal sebagai salah satu pionir kejayaan bulu tangkis Indonesia di era 1970-an, meninggal dunia pada Selasa, 22 Juli 2025. Ia tutup usia setelah sebelumnya sempat dirawat intensif di RS Hermina Bandung karena kondisi kesehatan yang memburuk.
Kabar duka ini langsung mengguncang dunia bulu tangkis dan memicu gelombang belasungkawa dari berbagai kalangan. Berikut ini adalah 7 fakta penting seputar kepergian dan warisan besar yang ditinggalkan oleh Iie Sumirat, salah satu legenda bulu tangkis Indonesia yang tak tergantikan.
1. Iie Sumirat Meninggal Dunia Setelah Dirawat Intensif
Kondisi kesehatan Iie Sumirat dikabarkan mulai memburuk sejak pertengahan Juli 2025. Ia sempat tidak sadarkan diri selama beberapa hari sebelum akhirnya berpulang.
Sekretaris Umum PB SGS, Ma’sum Husain, membenarkan bahwa Iie dirawat secara intensif di RS Hermina Bandung. Dukungan dan doa mengalir deras dari komunitas bulu tangkis nasional selama masa perawatannya.
2. Pahlawan di Balik Kejayaan Indonesia di Thomas Cup 1976 & 1979
Nama Iie Sumirat akan selalu dikenang berkat kiprahnya di ajang bergengsi Thomas Cup. Ia adalah bagian dari tim Indonesia yang merebut gelar juara Thomas Cup tahun 1976. Namun, puncak kariernya benar-benar terasa saat dirinya menjadi tunggal utama yang membawa Indonesia kembali merebut Thomas Cup 1979.
Keberhasilannya ini menjadikan Iie sebagai tulang punggung kemenangan Indonesia di level dunia. Ia dikenal tak hanya kuat dalam teknik, tetapi juga memiliki mental juara yang luar biasa di lapangan.
3. Juara di Kejuaraan Invitasi Asia 1976, Kalahkan Jagoan China
Salah satu pencapaian legendaris Iie Sumirat adalah saat memenangkan Kejuaraan Invitasi Asia 1976 di Bangkok. Turnamen ini menjadi sangat penting karena Tiongkok (China), kekuatan baru bulu tangkis dunia, turut berpartisipasi secara resmi untuk pertama kalinya.
Dalam laga final tunggal putra, Iie mengalahkan Hou Jiachang, salah satu pemain terbaik China kala itu. Kemenangan ini menjadi simbol dominasi Indonesia atas kekuatan bulu tangkis dunia.
4. Raih Medali Perunggu di Kejuaraan Dunia 1977
Tak hanya berjaya dalam turnamen tim, Iie Sumirat juga bersinar di kancah individu. Pada Kejuaraan Dunia 1977, yang merupakan edisi perdana dari turnamen tersebut, Iie berhasil menyabet medali perunggu.
Prestasi ini mempertegas statusnya sebagai salah satu pebulutangkis terbaik dunia pada era 70-an. Keikutsertaannya juga menandai awal kiprah Indonesia dalam menancapkan kuku di ajang kejuaraan dunia resmi.
5. Inspirasi dan Mentor bagi Generasi Muda
Iie Sumirat dikenal sebagai sosok yang tidak hanya berprestasi di lapangan, tetapi juga berjiwa besar di luar pertandingan. Setelah pensiun dari karier profesional, ia aktif sebagai pelatih dan mentor bagi banyak atlet muda Indonesia.
Dedikasi dan pengalamannya menjadi bekal berharga bagi generasi penerus bulu tangkis nasional, terutama dalam hal semangat, etos kerja, dan kebanggaan membela Merah Putih.
Banyak atlet muda yang mengaku menjadikan Iie sebagai role model dalam perjalanan karier mereka.
6. Ucapan Duka dari Tokoh Olahraga Nasional
Kabar meninggalnya Iie Sumirat langsung direspons oleh berbagai tokoh olahraga. Kabid Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto, mengungkapkan belasungkawa melalui media sosial dengan menulis:
“Rest in peace. Legenda bulutangkis Bapak Iie Sumirat.”
Sejumlah mantan atlet, pelatih nasional, hingga komunitas bulu tangkis internasional juga ikut menyampaikan rasa kehilangan atas kepergian salah satu tokoh terbesar dalam sejarah olahraga tepok bulu Indonesia.
7. Warisan Abadi dalam Sejarah Bulu Tangkis Indonesia
Meskipun Iie Sumirat telah tiada, warisannya akan terus hidup dalam sejarah panjang kejayaan bulu tangkis Indonesia. Dari Thomas Cup, Kejuaraan Dunia, hingga panggung Asia, namanya akan selalu disebut sebagai pahlawan olahraga sejati.
Warisan yang ditinggalkan Iie bukan hanya tentang gelar juara, tetapi juga nilai-nilai seperti nasionalisme, konsistensi, sportivitas, dan dedikasi total.
Kesimpulan: Legenda Tak Pernah Mati
Kepergian Iie Sumirat memang menjadi kehilangan besar bagi Indonesia, terutama di dunia bulu tangkis. Namun, seperti pepatah lama mengatakan, “Legenda tidak pernah benar-benar pergi, karena kisah dan warisannya terus hidup.”
Mari kita jaga dan teruskan semangat juang Iie Sumirat dalam setiap ayunan raket, dalam setiap pelatihan, dan dalam mimpi anak-anak Indonesia yang bercita-cita mengharumkan bangsa di kancah dunia.