Gawat! Muncul Wabah Baru Lagi di China

Gawat! Muncul Wabah Baru Lagi di China
Foto: BBC

FYPMedia.id – Setelah tiga musim dingin yang diwarnai oleh ketatnya pembatasan Covid-19, China kini dihadapkan pada tantangan yang mengkhawatirkan. Tanpa batasan yang sebelumnya menghambat aktivitas, gelombang penyakit pernapasan telah menyerang negeri bambu ini.

Peningkatan yang luar biasa dalam kasus penyakit ini telah mengundang perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mendesak China untuk memberikan informasi yang lebih rinci tentang wabah ini dan mengambil tindakan respons yang lebih efektif.

Meskipun akar penyebabnya belum terungkap sepenuhnya, sejumlah pakar kesehatan menduga hubungannya dengan efek sementara dari pencabutan lockdown. Pertanyaan besar tentang pola infeksi dan penyebarannya menimbulkan kekhawatiran yang mirip dengan masa awal pandemi.

Dalam konferensi pers pada tanggal 13 November 2023, otoritas kesehatan China dari Komisi Kesehatan Nasional melaporkan lonjakan tajam kasus penyakit pernapasan.

Mereka menghubungkan peningkatan ini dengan pencabutan pembatasan Covid-19 serta penyebaran berbagai patogen, mulai dari influenza hingga mycoplasma pneumoniae (infeksi bakteri yang umum pada anak-anak), virus pernapasan syncytial (RSV), dan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Otoritas China menekankan urgensi untuk meningkatkan pengawasan terhadap penyakit ini di fasilitas kesehatan dan dalam masyarakat serta memperkuat kapasitas sistem kesehatan dalam menangani pasien.

Pada tanggal 22 November, WHO meminta informasi yang lebih rinci mengenai epidemiologi, data klinis, dan hasil laboratorium dari kelompok anak-anak yang dilaporkan ini, melalui mekanisme Peraturan Kesehatan Internasional.

WHO juga meminta pembaruan mengenai tren terkini dalam sirkulasi patogen yang dikenal, seperti influenza, SARS-CoV-2, RSV, dan mycoplasma pneumoniae, serta beban yang ditanggung oleh sistem layanan kesehatan saat ini. Organisasi ini telah berkomunikasi dengan dokter dan ilmuwan melalui kemitraan teknis dan jaringan yang sudah ada di China.

Informasi dari ProMED menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar luas di Beijing dan kota Liaoning di timur laut China, yang berjarak sekitar 800 km.

Meskipun angka resmi mengenai kasus belum tersedia, rumah sakit di Beijing dilaporkan mengalami lonjakan pasien, terutama di unit perawatan anak-anak. Jumlah anak yang menderita pneumonia di China melonjak hingga mencapai 7.000 per hari.

Sekolah-sekolah di Beijing juga mencatat tingkat absensi yang tinggi, bahkan mengambil langkah ekstra dengan memberlakukan libur selama seminggu jika beberapa siswa terkena penyakit, sambil memberikan peringatan kepada orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan.

(rin)