Film Siksa Kubur Mempunyai Beberapa Teori, Yuk Simak Beritanya!

Siksa Kubur

FYPMEDIA.ID–  Siksa kubur adalah salah satu film bergenre horor yang sedang tayang di bioskop, film ini tayang pada 11 April 2024. Film tersebut disutradarai oleh Joko Anwar, dan dibintangi oleh Arswendy Bening Swara, Slamet Rahardjo, Christine Hakim, Jajang C. Noer, Niniek L. Kariem, Djenar Maesa Ayu, Reza Rahadian, hingga Putri Ayudya. Film Siksa Kubur ini menjadi pencapaian tertinggi dari Joko Anwar dalam bereksperimen. Film ini mencoba bereksperimentasi dalam berbagai hal seperti dengan konsep horor religi pertama sang sineas, pemilihan musik dan skoring yang detail, dan yang paling terasa adalah plot dari cerita juga alur dalam filmnya. 

Biasanya mayoritas film tanah air bermain aman dengan penggambaran realis dan alur maju yang straight to the point namun, di film siksa kubur plot berperan penting untuk mengacak-acak penceritaan yang menciptakan kesan surealis. Siksa Kubur menawarkan perjalanan psikologis mendalam ke benak para penontonnya. Karena itu plot dan ending dari film ini dikesan memberikan penyelesaian masing-masing kepada para penontonnya dengan satu tujuan “percaya”. Di film siksa kubur ini terdapat teori yaitu: 

  1. Hampir Setengah Durasi Film adalah Visualisasi Siksa Kubur

Visual penyiksaan dalam kubur secara gamblang ditampilkan di menit-menit akhir dalam filmnya namun, sebenarnya siksa kubur telah dimulai sejak 1 jam pertamanya. Clue ini terdengar dari pernyataan Pak Wahyu yaitu siksa kubur tak berwujud fisik namun berasal dari ketakutan paling besar seseorang di dalam hidupnya. Sita sebagai karakter utama punya ketakutan terbesar bahwa di saat ia percaya bahwa agama itu salah ternyata orang-orang membuktikan bahwa siksa kubur benar adanya. Saat ia mencoba masuk ke dalam kubur, disitulah Sita dan Adil mengalami siksa kuburnya. Muncul berbagai kejadian aneh ke Sita seperti kematian Bu Nani, teman perawatnya yang menusuk dirinya, dihantui Pak Wahyu, juga masuk ke dalam terowongan dekat santrinya. Sementara Adil dihantui rasa ketakutannya kepada mayat-mayat yang di saat memandikan jenazah. Hal ini juga dikuatkan dengan adanya perbedaan skoring seperti denyut jantung yang intens sesaat Sita keluar dari dalam kuburnya. Karena sedari awal, Sita telah mati saat dikuburkan hidup-hidup dan Adil tak bisa menolong seperti di penjelasan berikutnya. 

 

  1. Sita Sudah Mati Saat Dikubur, Adil Mati Karena Dipatok Ular 

Saat pertama Sita dikubur hidup-hidup ia merasa biasa saja, ia tidak melihat adanya siksa kubur terhadap mayat pak Wahyu kemudian Adil pun menolong sita untuk keluar dari kuburan tersebut.  Namun seperti dari penjelasan sebelumnya, hal ini merupakan bentuk halusinasi Sita dan Adil karena sebenarnya mereka telah mati. Mereka tidak bisa membandingkan realita dan alam kubur karena hal itu adalah bentuk dari siksa kubur. Teori ini diperkuat disaat scene ritual yang dimana jelas dikatakan bahwa melihat tak perlu mata hanya perlu percaya. Yang dimana menjelaskan semakin banyak Sita tidak percaya ia akan semakin disiksa dengan kesurealisan dunia di siksa kuburnya yang memunculkan teror yang aneh aneh di setiap menitnya. 

 

  1. Kematian Yang Dialami Sepanjang Film Tidak Nyata

Saat sudah ditengah durasi, banyak scene yang menyeramkan mulai dari bu Nani meninggal karena wajahnya ketarik mesin cuci,  temannya yang menusuk diri berkali-kali, masuk ke terowongan dan melihat toko kue milik ibu dan ayahnya merupakan bentuk siksa kubur secara psikologis oleh Sita. Sementara Adil mendapat siksa kubur dihantui oleh mayat-mayat yang pernah ia mandikan. Siksa kubur tak selalu mengincar fisik manusia, karena fisik manusia telah mati disaat kematian. Untuk itulah film ini menceritakan bagaimana seorang roh manusia yang meninggal masih bisa disiksa sesuai dengan perbuatannya semasa hidup walau raganya telah mati. Jadi segala kematian yang Sita liat hanyalah bentuk scene siksa kubur, bukan yang terjadi di dunia nyata. 

Kemudian, pada akhirnya film ini dibuat sebagai film horor psikologi yang didasarkan terhadap suatu kepercayaan. Percaya atau tidak semuanya tergantung kepada penonton, namun kita sebagai manusia tidak mengetahui apa yang akan terjadi nantinya di hari akhir.  Film siksa kubur ini bukankah hanya semata-mata untuk mengenalkan karakter, melainkan dari film tersebut bukan hanya sekedar menonton tetapi penonton dibuat untuk terus berpikir dan melihat bahwa siksa kubur itu benar adanya dan kita sebagai manusia terus lah berbuat kebaikan selama di dunia.