FYPMedia.id – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengejutkan dunia saat menyatakan bahwa perang di Gaza telah usai, tak lama sebelum keberangkatannya menuju Timur Tengah untuk memimpin upaya pembebasan sandera.
Menurut rencana yang diajukan Trump, setelah Hamas menyerahkan sandera yang masih hidup, Israel akan membebaskan sekitar 2.000 tahanan Palestina sebagai imbalan.
Namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Beberapa sumber dari Hamas memastikan bahwa mereka meminta Israel memasukkan tujuh pemimpin senior Palestina ke dalam daftar pembebasan sebagai syarat utama.
Saat berada di pesawat dalam perjalanan ke Israel, Trump dengan yakin mengatakan bahwa “perang telah berakhir.”
1. Klaim Trump vs Realitas Operasional
Trump menyebut akhir konflik sebagai hasil dari kesepakatan damai, namun Israel belum menyatakan perang resmi berakhir.
Menurut laporan, kabinet Israel baru saja menyetujui fase pertama perdamaian, tapi bukan pengakhiran total konflik.
Benjamin Netanyahu menyambut langkah diplomatik itu dengan optimisme, namun tetap memperingatkan bahwa tantangan keamanan masih sangat besar.
“Bersama-sama kita telah mencapai kemenangan luar biasa, kemenangan yang membuat dunia tercengang. Tetapi saya harus katakan, perjuangan ini belum berakhir,” katanya.
Letnan Jenderal Eyal Zamir, Panglima Angkatan Darat Israel, menegaskan bahwa tekanan militer intensif selama dua tahun menjadi fondasi kemenangan.
2. Pertukaran Sandera dan Tahanan: Jalan Diplomasi yang Rumit
Trump mengusulkan bahwa Hamas menyerahkan sandera terlebih dahulu, barulah Israel membebaskan tahanan Palestina.
Namun, Hamas menuntut syarat tambahan, setidaknya tujuh pemimpin senior Palestina harus masuk ke daftar pembebasan. Israel sebelumnya menolak sebagian nama tersebut.
Juru bicara pemerintah Israel menyebut pembebasan sandera dijadwalkan dimulai pada Senin pagi, dengan target pembebasan 20 sandera hidup.
Sementara sebagian tahanan Palestina akan dibebaskan setelah Israel memastikan sandera telah diserahkan dengan aman dan melewati perbatasan.
Baca Juga: 13 Armada Global Sumud Flotilla Dicegat Israel, Greta Thunberg Cs Ditahan Saat Bawa Bantuan ke Gaza
3. Trump Tiba di Israel & Agenda Diplomatik
Trump dijadwalkan tiba di Israel setelah pelepasan sandera, kemudian akan berpidato di parlemen Israel (Knesset), sebelum melanjutkan ke Mesir untuk menghadiri KTT Perdamaian di Sharm El-Sheikh.
KTT ini akan dihadiri lebih dari 20 pemimpin dunia, dengan fokus pada keamanan, rekonstruksi Gaza, dan penerapan fase perdamaian berikutnya.
4. Apa Artinya “Perang Sudah Berakhir”?
Pernyataan Trump bahwa “perang selesai” lebih bersifat deklaratif dan diplomatik, bukan penarikan total kekuatan militer Israel dari Gaza.
Sejumlah pejabat Israel menolak klaim itu, menyebut operasi militer dan pembersihan masih akan terus dilakukan terhadap infrastruktur Hamas.
Jadi, sementara langkah diplomasi sudah dimulai, fase transisi ke perdamaian penuh masih jauh dari jangkauan.
5. Bukti Awal: Persetujuan “Fase Pertama”
Israel dan Hamas telah menyetujui fase awal kesepakatan gencatan senjata, mencakup pembebasan sandera dan tahanan.
Kesepakatan ini mencakup rencana agar Israel menarik beberapa pasukannya ke garis yang disepakati dan membuka jalur bantuan kemanusiaan.
Namun komponen terpenting masih menunggu ratifikasi dan implementasi kedua belah pihak.
6. Tantangan & Kritik terhadap Deklarasi Trump
Beberapa pihak menilai klaim Trump terlalu dini atau bahkan simbolis. Meski gencatan senjata berlaku, struktur militer dan keamanan di Gaza belum diserahkan dari Hamas ke otoritas transisi.
Netanyahu menyatakan bahwa meski ada kemenangan diplomatik, konflik struktural dan keamanan tetap menjadi agenda besar yang belum selesai.
Penting juga dicatat bahwa kebijakan ini melibatkan kekuatan multinasional yang akan memonitor stabilitas Gaza, meskipun rinciannya belum jelas.
7. Pesan Global: Hati-hati Pemahaman “Akhir”
Deklarasi Trump bahwa “perang telah berakhir” menandai titik diplomatik penting, bukan momen final yang menyelesaikan semua konflik.
“Perang ini sudah berakhir,” kata Trump sambil menaiki Air Force One, menegaskan keyakinannya bahwa gencatan senjata bakal bertahan.
Namun para analis mengingatkan bahwa proses pasca konflik, keamanan, stabilisasi, rekonstruksi, dan kestabilan politik akan jauh lebih kompleks dan panjang.
Baca Juga: 6 Kebiasaan Ngopi Gen Z yang Diam-Diam Sebabkan Anemia & Menghambat Penyerapan Zat Besi
Kesimpulan & Implikasi ke Depan
- Trump menggunakan deklarasi “perang selesai” sebagai momen diplomasi besar, namun kenyataannya konflik militer dan ketidakpastian masih membayangi.
- Tahap awal perdamaian sudah dimulai dengan persetujuan fase pertama dan rencana pertukaran sandera & tahanan.
- Tantangan terbesar: memastikan kesepakatan diimplementasikan dan kondisi keamanan Gaza menjadi stabil.
- Bagi publik global, deklarasi ini menuntut agar media dan masyarakat menyaring antara harapan dan realitas konflik geopolitik.
 
				
 
		 
		