Benarkah Lewatkan Sarapan Bisa Bantu Turunkan Berat Badan? Fakta Medisnya!

lewatkan sarapan
Foto: Ilustrasi sarapan (iStock)

FYPMedia.id – Sarapan dikenal sebagai waktu makan paling penting dalam sehari karena menjadi penutup dari puasa semalaman. 

Namun, ada sebagian orang yang sengaja melewatkannya, dengan alasan ingin menurunkan berat badan. Pertanyaannya, apakah cara ini benar-benar efektif?

Menurut pakar diet Claire Rifkin, MS, RDN, melewatkan sarapan justru bisa membuat tubuh kehilangan kesempatan untuk mendapatkan asupan nutrisi yang optimal di pagi hari. 

Tidak hanya itu, kebiasaan ini malah berpotensi memicu rasa lapar berlebihan yang berujung pada ngemil atau makan dalam porsi besar di waktu berikutnya.

Melewatkan Sarapan dan Kaitannya dengan Berat Badan

Sekilas, tidak sarapan terlihat seperti cara mudah memangkas kalori. Akan tetapi, efeknya bisa berbalik arah. 

Tubuh yang lapar sepanjang hari cenderung membuat seseorang mengonsumsi makanan lebih banyak saat makan siang atau malam. Akibatnya, asupan kalori justru meningkat.

Sebuah penelitian yang dikutip dari Eating Well mengungkap bahwa orang yang sering melewatkan sarapan justru memiliki risiko lebih tinggi mengalami penambahan berat badan, resistensi insulin, bahkan obesitas. Kondisi ini juga dapat memicu masalah kesehatan serius seperti hipertensi dan diabetes.

Baca Juga: Buah Potong Vs Jus Buah: Mana Lebih Sehat untuk Tubuh Anda? Ini Faktanya

Peran Hormon Lapar dan Kenyang

Tubuh sebenarnya sudah dilengkapi sistem alami berupa hormon untuk mengatur nafsu makan, yaitu ghrelin dan leptin.

  • Ghrelin diproduksi di lambung untuk memberi sinyal lapar ke otak.
  • Leptin bekerja memberi tahu otak ketika tubuh sudah cukup energi dan merasa kenyang.

Saat seseorang melewatkan sarapan, ritme hormon ini bisa terganggu. Akibatnya, otak tidak menerima sinyal yang tepat, sehingga seseorang bisa makan secara berlebihan atau justru memilih makanan rendah nutrisi.

Kondisi ini membuat praktik mindful eating semakin sulit dijalankan, padahal kunci menjaga berat badan sehat adalah dengan mendengarkan sinyal lapar dan kenyang dari tubuh.

Apa Kata Ahli?

Ahli gizi Melissa Mitri, MS, RD menyebutkan, orang yang membiasakan diri sarapan cenderung lebih mampu menjaga asupan kalori sepanjang hari. 

“Ketika klien saya memprioritaskan sarapan, hal itu membantu mengurangi keinginan ngemil berlebihan di kemudian hari,” jelasnya.

Penelitian juga menunjukkan bahwa mereka yang rutin sarapan memiliki peluang lebih besar untuk mempertahankan berat badan ideal dibandingkan dengan yang sering melewatkannya.

Baca Juga: 7 Alasan Berat Badan Susah Turun Saat Diet & Tips Efektif Mengatasinya

Dampak Negatif Melewatkan Sarapan

Tidak hanya mengacaukan rencana diet, kebiasaan melewatkan sarapan juga bisa menimbulkan dampak lain, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa efek yang sering muncul antara lain:

  • Mood lebih mudah berubah, bahkan bisa memicu rasa cemas.
  • Risiko gangguan kesehatan jantung lebih tinggi.
  • Tubuh kekurangan energi sehingga produktivitas menurun.
  • Laju metabolisme melambat, yang justru menyulitkan penurunan berat badan.

Alih-alih membantu menurunkan berat badan, melewatkan sarapan justru bisa berakibat sebaliknya. Tubuh menjadi lebih lapar, asupan kalori meningkat, dan kesehatan jangka panjang bisa terganggu.

Jika tujuan utamanya adalah menurunkan berat badan, yang lebih penting adalah memperhatikan pola makan seimbang, memilih menu sarapan sehat kaya protein, serat, dan vitamin, serta menjaga konsistensi gaya hidup aktif.

Dengan begitu, tubuh tetap bugar, metabolisme stabil, dan berat badan bisa terkontrol tanpa harus mengorbankan kesehatan.