FYPmedia.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) selama dua hari terakhir mengakibatkan banjir bandang di beberapa kabupaten dan kota. Ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat aman, sementara akses jalan dan infrastruktur penting mengalami kerusakan parah. Pemerintah daerah bersama BPBD dan relawan telah mengerahkan bantuan darurat, namun proses evakuasi dan distribusi logistik masih menghadapi kendala.
Wilayah Terdampak dan Jumlah Pengungsi
Banjir melanda beberapa wilayah di NTB, termasuk Kabupaten Bima, Dompu, dan Lombok Timur. Data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat lebih dari 3.500 warga terdampak dan 1.200 orang mengungsi ke posko-posko darurat yang disiapkan pemerintah.
Air merendam permukiman warga dengan ketinggian mencapai 1–2 meter di beberapa titik. Sejumlah rumah hanyut, fasilitas umum rusak, dan lahan pertanian tergenang air, mengancam mata pencaharian petani setempat.
Infrastruktur Terputus, Aktivitas Warga Terhenti
Banjir juga menyebabkan lumpuhnya infrastruktur utama, seperti jalan nasional yang menghubungkan wilayah timur dan barat NTB. Jembatan penghubung di Kecamatan Woha dilaporkan ambruk, membuat distribusi bantuan logistik terganggu. Selain itu, akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan juga ikut terganggu akibat genangan dan tanah longsor.
Pasokan listrik dan air bersih di beberapa desa terdampak mengalami gangguan, memaksa warga bertahan tanpa fasilitas memadai. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit menular, terutama diare dan infeksi kulit di lokasi pengungsian.
Langkah Cepat Pemerintah Daerah
Pemerintah Provinsi NTB menyatakan status tanggap darurat bencana selama 7 hari ke depan. BPBD bekerja sama dengan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan lokal melakukan evakuasi serta penyaluran bantuan seperti makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan.
Dinas Kesehatan setempat juga telah mengirim tim medis keliling untuk memastikan kondisi kesehatan para pengungsi, terutama anak-anak dan lansia. Sementara itu, Dinas Sosial NTB membangun dapur umum di lima titik untuk mendukung kebutuhan logistik.
Kebutuhan Mendesak dan Seruan Solidaritas
Meskipun bantuan mulai berdatangan, sejumlah wilayah masih belum terjangkau karena jalur distribusi yang terputus. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat dan lembaga sosial untuk turut serta dalam upaya bantuan kemanusiaan, terutama dalam bentuk logistik, air bersih, pakaian layak pakai, dan peralatan kebersihan.
Pemerintah pusat melalui BNPB juga dijadwalkan menyalurkan dana siap pakai dan bantuan logistik nasional untuk mendukung pemulihan pasca-bencana.
Peringatan dan Antisipasi Cuaca Ekstrem
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi hujan lebat masih akan terjadi di wilayah NTB dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap banjir susulan dan tanah longsor, terutama di daerah perbukitan dan bantaran sungai.
Bencana banjir di NTB menjadi pengingat penting akan perlunya sistem peringatan dini yang lebih efektif dan infrastruktur yang tangguh terhadap perubahan iklim. Respons cepat dari pemerintah daerah telah dilakukan, namun dukungan masyarakat luas dan koordinasi lintas lembaga tetap menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana secara menyeluruh. (ra)