Bahaya Skoliosis, Ini 4 Gejala Awal yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Terlambat

gejala skoliosis
Ilustrasi Skoliosis /Sumber Foto: iStockphoto

FYPMedia.id – Skoliosis merupakan kondisi ketika tulang belakang melengkung ke samping berbentuk huruf “S” atau “C”, sehingga posisi tulang belakang, tulang rusuk, dan pinggul terlihat tidak sejajar.

Kondisi ini kebanyakan muncul pada anak-anak dan remaja yang sedang mengalami masa pertumbuhan sekitar usia 10–15 tahun, meskipun orang dewasa juga dapat mengalaminya.

Dilansir dari Alodokter, skoliosis sering tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi jika lengkungannya makin parah, bisa menyebabkan perubahan postur tubuh, rasa nyeri, bahkan memengaruhi kerja organ dalam.

Mengenali gejalanya sejak dini, dapat segera memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan penanganan lebih lanjut sebelum kondisinya makin memburuk.

Mengapa Bisa Berbahaya

  1. Risiko progresi lengkungan

Sebagian besar kasus skoliosis bersifat ringan, tetapi ada juga yang bisa semakin buruk seiring waktu, terutama pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.

Jika kelengkungan tulang belakang semakin besar, hal itu bisa memengaruhi postur tubuh dan mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan.

  1. Dampak fungsional dan organ internal

Kelengkungan tulang belakang yang parah dapat memengaruhi kerja paru-paru dan jantung karena ruang di dalam dada menjadi lebih sempit atau berubah bentuk.

Menurut American Association of Neurological Surgeons, skoliosis idiopatik bisa menyebabkan gangguan pada fungsi paru-paru.

Penelitian lain juga menyebut bahwa skoliosis yang tidak ditangani dapat menimbulkan nyeri hebat, gangguan pernapasan dan jantung, rasa terisolasi secara sosial, bahkan bisa berujung pada kematian dini.

  1. Kualitas hidup menurun

Asimetri tubuh (bahu, pinggul, tulang rusuk) dan keluhan seperti nyeri punggung bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, kepercayaan diri.

Jika dibiarkan, maka penanganannya akan menjadi lebih serius.

Baca Juga: 7 Manfaat Ubi Cilembu untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

Gejala Umum Skoliosis

  1. Asimetri Bahu atau Pinggul

Tanda-tanda skoliosis umumnya terlihat dari ketidakseimbangan postur tubuh.

Bahu tampak tidak sejajar, di mana satu sisi terlihat lebih tinggi dari sisi lainnya.

Pinggul tampak miring atau salah satu sisinya lebih menonjol, dan tubuh terlihat condong ke satu arah saat berdiri tegak.

  1. Tulang Belikat atau Rusuk yang Tampak Menonjol

Ketika penderita skoliosis berdiri tegak atau membungkuk ke depan, bagian tulang rusuk atau belikat di salah satu sisi tubuh bisa tampak lebih menonjol.

Lekukan atau garis pinggang juga terlihat tidak rata, menandakan adanya kelengkungan pada tulang belakang.

  1. Nyeri, Ketegangan Otot, dan Kelelahan

Kondisi ini sering kali merasakan nyeri di punggung bawah atau di sepanjang tulang belakang, terutama pada remaja dan orang dewasa.

Otot punggung terasa kaku atau tegang akibat postur tubuh yang tidak seimbang.

Pada kasus yang lebih parah, tekanan pada saraf dapat menimbulkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, atau bahkan kelemahan pada bagian tungkai.

  1. Gangguan Fungsi

Pada kondisi yang tergolong parah, kelengkungan tulang belakang bisa menekan organ dalam seperti paru-paru dan jantung, sehingga menyebabkan sesak napas atau gangguan pada fungsi pernapasan.

Selain itu, penderita juga dapat mengalami perubahan cara berjalan serta mudah merasa lelah setelah berdiri atau duduk dalam waktu lama.

Tips Mendeteksi Skoliosis

Untuk menjaga kesehatan tulang belakang, penting melakukan pemeriksaan postur tubuh secara rutin.

Kamu bisa melihatnya di depan cermin atau meminta bantuan orang lain untuk memperhatikan apakah ada perbedaan tinggi bahu, posisi pinggul, atau tonjolan yang muncul saat membungkuk.

Anak-anak usia juga sebaiknya menjalani pemeriksaan postur secara berkala, karena deteksi dini dapat membantu mencegah kondisi semakin parah.

Biasakan duduk dengan posisi yang benar, bahu rileks, punggung tegak, dan hindari membawa tas berat di satu sisi atau duduk terlalu lama dalam posisi membungkuk.

Jika mulai muncul gejala ringan segera lakukan pemeriksaan ke dokter.