Bahaya BPA: 7 Efek Serius Plastik bagi Kesehatan Tubuh

bahaya
Ilustrasi Plastik BPA/Sumber Foto: Alodokter

FYPMedia.id – Plastik memang lekat dengan kehidupan sehari-hari, mulai dari botol minum, galon isi ulang, wadah bekal, hingga lapisan kaleng makanan. Namun, di balik kepraktisannya, ada ancaman serius yang jarang disadari: Bisphenol A (BPA). 

Senyawa kimia ini sudah lama dikaitkan dengan berbagai penyakit berbahaya, bahkan dapat memengaruhi kesehatan sejak janin hingga usia lanjut.

Belakangan, sejumlah riset medis memperkuat fakta bahwa paparan BPA bisa mengganggu metabolisme tubuh, merusak fungsi reproduksi, hingga memicu kanker. 

Artikel ini akan membahas tuntas apa itu BPA, bagaimana cara zat ini masuk ke tubuh, serta daftar lengkap bahaya BPA yang wajib Anda waspadai.

Apa Itu BPA dan Mengapa Berbahaya?

BPA atau Bisphenol A adalah senyawa kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik keras (polikarbonat) dan resin epoksi. Bahan ini banyak ditemukan pada:

  • Botol bayi dan botol minum isi ulang
  • Wadah makanan plastik
  • Galon air isi ulang
  • Lapisan kaleng makanan dan minuman
  • Tutup botol logam

Masalahnya, BPA bisa berpindah ke makanan atau minuman, terutama jika wadah plastik terpapar panas, sinar matahari, atau digunakan berulang kali. Jika tertelan, zat kimia ini akan masuk ke tubuh dan menumpuk.

Menurut dr. Agustina Puspitasari, Spesialis Kedokteran Okupasi:

“BPA berpotensi memicu hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes melitus tipe 2, dan gangguan tumbuh kembang anak.”

Cara BPA Masuk ke Tubuh

Paparan BPA umumnya terjadi melalui jalur konsumsi. Saat makanan atau minuman bersentuhan dengan wadah plastik yang mengandung BPA, zat ini dapat larut ke dalamnya. Beberapa kondisi yang meningkatkan pelepasan BPA, antara lain:

  • Pemanasan makanan/minuman di wadah plastik.
  • Paparan sinar matahari langsung pada botol atau galon.
  • Pencucian berulang dengan air panas.
  • Penggunaan berulang wadah sekali pakai.

Profesor Mochamad Chalid, pakar polimer Universitas Indonesia, memberikan ilustrasi menarik:

“Plastik itu seperti untaian kalung, dan BPA salah satu mata rantainya. Pada saat digunakan, sangat mungkin mata rantai tersebut lepas, sehingga menimbulkan permasalahan.”

Baca Juga: Bahaya BPA: 6 Fakta Penting Tentang Ancaman Serius bagi Kesehatan Anak yang Sering Diabaikan 

Daftar Bahaya BPA yang Mengintai

Berbagai riset internasional dan nasional mengungkap sederet bahaya BPA. Berikut 7 bahaya utama BPA bagi kesehatan:

1. Diabetes Tipe 2

Studi dari BMC Endocrine Disorders (2018) menemukan hubungan kuat antara paparan BPA dan meningkatnya risiko diabetes tipe 2. 

BPA dapat mengganggu produksi hormon insulin sekaligus melemahkan fungsinya dalam mengatur gula darah. Akibatnya, kadar gula melonjak tidak terkendali.

2. Gangguan Kesuburan

Paparan BPA berdampak pada pria maupun wanita. dr. Ulul Albab, Spesialis Obstetri dan Ginekologi, menegaskan:

“Karena sifatnya adalah hormone disruptor, maka BPA bisa memengaruhi segala hal, baik laki-laki maupun perempuan. Laki-laki dan perempuan bahkan bisa infertile atau mandul.”

Studi Human Reproduction (2010) juga menunjukkan paparan BPA di tempat kerja menyebabkan disfungsi seksual pada pria. Pada wanita, BPA dapat menurunkan kualitas sel telur dan meningkatkan risiko PCOS.

3. Gangguan Perkembangan Anak

Guru Besar Farmakologi Universitas Airlangga, Prof. Junaidi Chotib, menjelaskan:

“Pada studi epidemiologi, kadar BPA dalam darah atau urin pada anak usia pertumbuhan berkorelasi erat dengan gangguan perilaku, kecemasan, dan depresi.”

Studi lain di Journal of Exposure Science & Environmental Epidemiology (2017) menghubungkan BPA dengan hiperaktivitas, kesulitan konsentrasi, hingga masalah mental pada anak.

4. Obesitas

BPA dapat mengganggu metabolisme tubuh sehingga pembakaran lemak tidak berjalan optimal. Lemak akhirnya menumpuk dan berujung pada obesitas. 

Meski faktor lain seperti pola makan dan gaya hidup juga berpengaruh, BPA terbukti memperbesar risikonya.

5. Penyakit Jantung

Paparan BPA memicu peradangan pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan mengganggu irama jantung. Kondisi ini membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: 6 Fakta Serangan Siber Lumpuhkan Bandara Eropa: Ribuan Penumpang Terlantar

6. Gangguan Perkembangan Janin

Ibu hamil yang terpapar BPA berisiko melahirkan bayi dengan masalah perkembangan, khususnya pada otak. 

Riset menunjukkan janin yang terpapar BPA bisa mengalami gangguan memori, gerakan tubuh, hingga kemampuan belajar.

7. Kanker

BPA dikategorikan sebagai karsinogen potensial. Dalam paparan jangka panjang, senyawa ini dapat merusak DNA sel dan memicu pertumbuhan sel abnormal, seperti kanker payudara, kanker prostat, dan kanker usus besar.

Mengapa Bahaya BPA Harus Diwaspadai?

Bahaya BPA tidak muncul seketika, melainkan akumulatif. Semakin sering seseorang terpapar, semakin tinggi risikonya mengalami penyakit kronis di kemudian hari. Dampaknya pun bisa lintas generasi, dari janin hingga orang tua lanjut usia.

Dokter sekaligus penulis buku BPA Free: Perisai Keluarga dari Zat Kimia Berbahaya, dr. Dien Kurtanty, mengingatkan:

“Jangan sampai risiko-risiko kesehatan terkait BPA ini berimbas dan dilimpahkan pada pelayanan kesehatan.”

Cara Melindungi Diri dari BPA

Berikut langkah sederhana yang bisa dilakukan masyarakat:

  • Gunakan wadah berlabel BPA-Free.
  • Hindari wadah plastik dengan kode 3 dan 7 pada segitiga daur ulang.
  • Gunakan wadah kaca atau stainless steel untuk memanaskan makanan.
  • Kurangi konsumsi makanan kaleng dan minuman botol plastik.
  • Jangan gunakan kembali plastik sekali pakai.

BPA mungkin terasa seperti ancaman tersembunyi karena hadir di banyak produk sehari-hari. Namun, dengan kesadaran dan pilihan bijak, risiko paparan bisa ditekan. 

Pemerintah, industri, dan masyarakat perlu bergandengan tangan agar bahaya BPA tidak menjadi masalah kesehatan publik di masa depan.