FYPMEDIA.ID – Kemajuan teknologi terus mengalami perkembangan, seperti halnya perkembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Penggunaan AI di berbagai sektor termasuk dalam kehidupan sehari-hari tentunya memberikan keuntungan tersendiri bagi para penggunanya. Keberadaan AI dinilai dapat membantu manusia dalam berinovasi dan menyelesaikan berbagai tugas, mulai dari yang mudah hingga sulit.
Namun, perkembangan artificial intelligence yang semakin canggih ternyata tidak hanya memberikan keuntungan, melainkan juga memberikan beberapa kerugian. AI yang semakin berkembang maju dapat membuat seseorang menjadi sulit untuk berpikir kritis karena sudah terlalu ketergantungan pada teknologi. Tidak hanya itu, seseorang juga akan kesulitan untuk membedakan konten yang sungguhan dengan konten buatan AI. Akibatnya, masyarakat atau bahkan kamu merasa tertipu dengan konten-konten manipulasi buatan AI dan bahkan dapat merugikan pihak yang menjadi korban. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kekhawatiran pada perkembangan AI yang disalahgunakan.
Alasan kenapa AI dipilih menjadi cara untuk melancarkan aksi penipuan adalah karena AI memiliki tools yang mudah dan cepat untuk digunakan. Selain itu, konten yang dihasilkan oleh AI pun cukup terlihat meyakinkan sehingga akan lebih mudah untuk mengelabui para korban. Berikut beberapa platform artificial intelligence yang berpotensi untuk menjadi ancaman ketika disalahgunakan:
- Deepfake. Deepfake merupakan kecerdasan buatan yang dapat menghasilkan video disertai audio palsu yang cukup meyakinkan karena memiliki kemiripan yang cukup realistis dengan yang asli. Sebenarnya deepfake dapat membantu dalam dunia hiburan, seperti penggantian wajah dan suara pada sebuah film. Namun, kenyataannya kecanggihan teknologi yang satu ini dapat dijadikan sebagai alat untuk melakukan kejahatan, seperti serangan scamming, merusak reputasi seseorang, dan menimbulkan konflik.
- Voice Cloning. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence dapat melakukan peniruan suara seseorang dengan cukup akurat, meskipun informasi suara tersebut hanya berasal dari pengucapan yang berdurasi tiga detik. VoiceLab, Vall-E, dan ElevenLabs menjadi platform yang dapat melakukan konversi dari teks menjadi suara seseorang. Sayangnya, kemudahan ini sangat memudahkan pelaku penipuan untuk mengelabui korban.
- Chatbot. Penggunaan chatbot di media sosial untuk memudahkan serta mengoptimalkan pengiriman pesan dengan waktu yang singkat. Namun, sayangnya, chatbot yang dikendalikan oleh AI terkadang dapat menimbulkan permasalahan, seperti merusak kepercayaan terhadap informasi online. Hal ini dikarenakan, pelaku penipuan membuat chatbot tiruan suatu instansi untuk mengumpulkan informasi pribadi seseorang hingga pencurian.
Cara menghindari modus penipuan berbasis artificial intelligence
Adanya berbagai penyalahgunaan AI oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab bukan berarti kamu menjadi menghindari AI bahkan menutup diri dari perkembangan AI saat ini. Langkah yang bisa kamu lakukan adalah dengan lebih berhati-hati dan peka terhadap modus-modus penipuan AI. Berikut tips agar kamu bisa terhindar dari modus penipuan berbasis artificial intelligence:
- Hindari panggilan dari nomor tidak dikenal. Jika kamu mendapatkan panggilan dari nomor yang tidak kamu kenali, terlebih ketika nomor kamu hanya diketahui sedikit orang, maka abaikan saja. Apalagi nomor tersebut tidak sesuai dengan kode nomor telepon negara kamu, karena hal tersebut rentan dengan kasus penipuan.
- Jangan berbicara terlebih dahulu. Ketika kamu mendapatkan panggilan dari nomor yang tidak kamu kenal dan merasa perlu mengangkatnya, maka biarkan mereka yang berbicara terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah suara kamu menjadi sample audio untuk membuat suara tiruan. Ketika kamu sudah terlanjur berkomunikasi, cobalah untuk fokus dan tenang. Pelaku penipuan, terlebih penculikan, akan berusaha mempercepat pembicaraan dan memaksa kamu mengambil keputusan dengan cepat.
- Batasi postingan di sosial media. Meskipun banyak trend-trend yang sedang viral saat ini, mulai saat ini cobalah untuk membatasi memposting aktivitas atau informasi pribadimu dalam berbagai bentuk jejak digital. Hal ini, dikarenakan sekecil apa pun informasi yang kamu bagikan, maka tetap akan rentan dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Kamu juga bisa mengaktifkan fitur privasi akun untuk membatasi akses orang tidak dikenal ke akun media sosial kamu.
- Hindari mengklik sembarangan. Ketika kamu mendapatkan pesan dari orang yang tidak dikenal, baik dikirim melalui pesan pribadi atau grup, penting untuk memastikan bahwa laman tersebut aman. Hal ini dikarenakan, ketika kamu meng-klik link URL atau meng-klik untuk mengunduh dapat mengarahkan kamu ke situs atau aplikasi yang mengandung malware berbahaya.
Penting untuk diingat bahwa dibalik segala kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi AI, tidak menutup kemungkinan adanya bahaya yang perlu kamu waspadai. Jangan ragu untuk meminta bantuan ketika kamu khawatir untuk mengatasinya sendirian dan penting untuk melakukan konfirmasi kepada pihak terkait untuk memastikan keaslian komunikasi tersebut. Segala keamanan dalam penggunaan artificial intelligence (AI), sangat tergantung pada etika pengguna dan regulasi yang tepat.