FYP Media.id – Air hujan yang turun di Jakarta bukan lagi sekadar penyegar udara. Penelitian terbaru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap fakta mengejutkan: air hujan di ibu kota ternyata mengandung mikroplastik, partikel kecil dari plastik yang bisa masuk ke tubuh manusia dan menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan.
Temuan ini menimbulkan kekhawatiran besar, karena mikroplastik terbukti berkaitan dengan berbagai penyakit kronis, dari gangguan pernapasan hingga risiko stroke dan serangan jantung.
Mikroplastik di Hujan Jakarta: Ancaman Nyata yang Tak Terlihat
Menurut dr. Ngabila Salama, Pakar Kesehatan Masyarakat, keberadaan mikroplastik dalam hujan membawa ancaman serius. Bukan hanya efek jangka pendek seperti batuk dan sesak napas, paparan jangka panjang mikroplastik bisa merusak organ vital tubuh.
“Gejalanya bisa berupa batuk, sesak napas, hingga peradangan paru akibat stres oksidatif,” jelas Ngabila.
Mikroplastik yang masuk lewat makanan atau minuman juga bisa mengiritasi saluran pencernaan, mengganggu flora usus, dan membawa zat kimia berbahaya yang mengganggu hormon.
Dampak Mengerikan Mikroplastik bagi Tubuh Manusia
Tak berhenti di paru-paru dan usus, mikroplastik bahkan dapat menyusup ke aliran darah dan organ dalam. Dalam beberapa studi, ditemukan partikel mikroplastik dalam jaringan manusia yang dapat memicu:
-
Inflamasi kronis
-
Kerusakan sel sehat
-
Gangguan hormonal (seperti estrogen sintetis atau BPA)
-
Masalah reproduksi
-
Penurunan kesuburan
-
Kerusakan DNA (genotoksisitas)
-
Risiko kanker meningkat
Salah satu temuan paling mengkhawatirkan adalah hubungan mikroplastik dengan plak arteri yang memicu serangan jantung dan stroke.
“Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara mikroplastik dalam plak arteri dan peningkatan risiko serangan jantung atau stroke,” kata dr. Ngabila.
Bahaya Mikroplastik untuk Ibu Hamil dan Anak
Mikroplastik bahkan ditemukan dalam plasenta, membahayakan janin dan perkembangan anak sejak dalam kandungan. Risiko ini mencakup:
-
Hambatan perkembangan janin
-
Berat lahir rendah
-
Gangguan sistem imun dan metabolik pada anak
“Partikel ini bisa menembus aliran darah ibu dan ditemukan di plasenta. Ini mengkhawatirkan,” tambah Ngabila.
Dari Mana Asal Mikroplastik dalam Air Hujan?
Peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova, memimpin riset sejak 2022 dan menyatakan bahwa hampir semua sampel hujan di Jakarta mengandung mikroplastik.
Sumber utama mikroplastik berasal dari:
-
Debu jalanan
-
Ban kendaraan (polibutadiena)
-
Serat sintetis pakaian (poliester, nilon)
-
Pembakaran sampah plastik
-
Aktivitas industri
“Siklus plastik kini menjangkau atmosfer. Mikroplastik naik ke udara, berkeliling bersama angin, lalu turun lewat hujan,” jelas Reza.
Temuan Reza menunjukkan sekitar 15 partikel mikroplastik per meter persegi per hari ditemukan dalam hujan di kawasan pesisir Jakarta.
Kenapa Mikroplastik Berbahaya?
Partikel mikroplastik lebih kecil dari debu dan sering kali tak terlihat oleh mata telanjang, namun bisa:
-
Terhirup masuk ke paru-paru
-
Tertelan lewat makanan dan air
-
Menyerap zat kimia berbahaya seperti logam berat, BPA, dan ftalat
-
Menjadi “kendaraan” bagi polutan beracun masuk ke tubuh
“Yang beracun bukan air hujannya, tapi mikroplastik di dalamnya yang membawa zat kimia berbahaya,” tegas Reza.
Bagaimana Kita Bisa Melindungi Diri?
Walau tidak bisa sepenuhnya menghindari mikroplastik, ada beberapa langkah preventif yang bisa dilakukan masyarakat:
-
Gunakan masker saat hujan atau setelahnya, terutama saat berkendara
-
Minum air yang sudah disaring atau dimasak sempurna
-
Hindari makanan yang terpapar udara terbuka
-
Kurangi penggunaan plastik sekali pakai
-
Gunakan penjernih udara (air purifier) di rumah atau kantor
Seruan untuk Pemerintah dan Industri
Temuan ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak. Pemerintah dan pelaku industri perlu:
-
Mengelola limbah plastik dengan lebih baik
-
Mengurangi pembakaran sampah terbuka
-
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya mikroplastik
-
Mendorong inovasi material ramah lingkungan
Kesimpulan
Mikroplastik dalam hujan bukan sekadar isu lingkungan—ini adalah ancaman kesehatan publik yang nyata. Mulai dari paru-paru hingga jantung, dari bayi dalam kandungan hingga lansia, setiap manusia kini berisiko terpapar partikel plastik beracun ini.
Saatnya berhenti anggap remeh hujan di Jakarta. Bukan airnya yang berbahaya, tapi partikel kecil yang terbawa di dalamnya—mikroplastik yang bisa menjadi “pembunuh diam-diam” jika kita tak waspada.
