FYPMedia.ID – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) semakin mendapat perhatian dari investor global. Terbaru, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyatakan kesiapannya untuk mendanai proyek infrastruktur strategis di IKN dengan dana mencapai USD 1 miliar atau setara Rp 16,45 triliun (kurs Rp 16.455 per dolar AS).
Dalam pertemuan antara Otorita IKN dengan Presiden sekaligus Ketua Dewan Direksi AIIB, He Jin Liqun, dibahas potensi pendanaan dan kolaborasi strategis guna mewujudkan IKN sebagai ibu kota yang modern, hijau, dan inklusif.
Fokus Pendanaan: Infrastruktur Inti IKN
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, memaparkan rencana pengembangan berbagai proyek strategis yang akan menjadi prioritas utama dalam tahap awal pembangunan IKN. Salah satu fokus utama adalah menjadikan IKN sebagai Ibu Kota Politik Negara dalam periode 2025-2029, dengan pembangunan gedung-gedung pemerintahan dan infrastruktur pendukung lainnya.
“Kami memaparkan berbagai proyek strategis yang akan dikembangkan di IKN, terutama pembangunan infrastruktur inti yang akan mendukung target IKN sebagai pusat pemerintahan Indonesia pada 2028. Skema pendanaan yang kami rancang mencakup kombinasi dari dana APBN, investasi swasta, skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), serta creative financing,” ujar Basuki dalam keterangannya, Kamis (13/3/2025).
Pemerintah juga menekankan pentingnya kejelasan tahapan pembangunan atau Map Plan dalam lima tahun ke depan. Selain itu, integrasi hunian sosial dan komersial di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) juga menjadi prioritas guna menciptakan dinamika kota yang hidup dan berkelanjutan.
Baca Juga: ASN Batal Pindah ke IKN Januari 2025, Belum Ada kepastian
Investasi Tetap Tinggi, Bantah Penurunan Minat
Meski sempat muncul spekulasi mengenai turunnya minat investor terhadap IKN, Otorita IKN menegaskan bahwa minat investasi justru terus meningkat. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengungkapkan bahwa hingga saat ini telah ada 536 Letter of Intent (LoI) dari berbagai badan usaha yang tertarik berinvestasi di IKN.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 60 persen adalah investor yang serius membangun infrastruktur. Sisanya terdiri dari vendor, konsultan, dan penyedia layanan lainnya.
“Kami ingin mengklarifikasi bahwa pemberitaan mengenai penurunan minat investasi di IKN tidak tepat. Justru saat ini tren menunjukkan peningkatan minat investor yang lebih serius dan siap berinvestasi di IKN,” ujar Agung.
Sebanyak 140 investor telah melengkapi persyaratan dan sedang dalam proses investasi melalui platform Investara. Sementara 190 investor lainnya masih dalam tahap verifikasi.
Agung menegaskan bahwa Otorita IKN menerapkan seleksi ketat untuk memastikan hanya investor yang benar-benar siap dan memiliki kesiapan finansial yang dapat melanjutkan investasinya di IKN.
“Kami memastikan bahwa setiap investasi yang masuk benar-benar dapat diimplementasikan demi kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan seleksi yang lebih profesional, investasi yang masuk akan lebih berkualitas dan memberikan dampak nyata,” pungkasnya.
Baca Juga: Otorita IKN Ajukan Tambahan Dana Rp 8,1 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di 2025
Sebagai bagian dari upaya menjaga transparansi dan kualitas investasi, Otorita IKN menerapkan sistem berbasis digital dalam proses seleksi investor melalui platform Investara. Melalui sistem ini, hanya investor dengan komitmen tinggi yang akan lolos seleksi dan diberikan kesempatan untuk merealisasikan proyek di IKN.
AIIB sendiri menilai IKN sebagai proyek strategis dengan potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Bank investasi ini melihat adanya peluang besar dalam pembangunan infrastruktur, terutama dalam sektor energi hijau, transportasi, dan kawasan pemerintahan modern.
Dukungan dari AIIB menambah daftar investor global yang menunjukkan ketertarikan terhadap proyek pembangunan IKN. Dengan adanya komitmen pendanaan yang kuat, IKN diharapkan dapat berkembang sesuai dengan visi pemerintah sebagai ibu kota masa depan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.
Prospek IKN Sebagai Pusat Ekonomi Baru
Dukungan investasi dari AIIB menjadi sinyal positif bagi prospek pembangunan IKN sebagai pusat ekonomi baru di Indonesia. Dengan strategi pendanaan yang mencakup kombinasi antara dana APBN dan investasi swasta, pemerintah optimistis bahwa proyek ini akan berjalan sesuai target.
Basuki menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas untuk memastikan proyek-proyek yang relevan masuk dalam Bluebook sebagai bagian dari prioritas nasional.
“Kami optimis bahwa dengan dukungan AIIB dan mitra strategis lainnya, serta dengan memperhatikan masukan dari berbagai pihak, kita dapat mewujudkan IKN sebagai ibu kota negara yang modern, hijau, dan inklusif,” tutupnya.
Dengan semakin banyaknya investor yang menunjukkan minat, serta dukungan pendanaan dari berbagai sumber, IKN siap melangkah menuju realisasi sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi masa depan Indonesia.