FYP Media.ID – Keputusan mengejutkan datang dari Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo, atau yang akrab disapa Sara. Politisi dan aktivis muda ini secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI pada Rabu (10/9/2025) melalui akun Instagram pribadinya. Pengunduran diri ini menjadi sorotan publik mengingat peran aktif Sara sebagai politisi sekaligus keponakan Presiden Prabowo Subianto yang dikenal vokal dalam berbagai isu sosial dan politik.
Pengunduran Diri Mendadak dan Alasan di Baliknya
Sara mengumumkan pengunduran dirinya dari DPR RI dengan alasan terkait sebuah video yang sempat viral. Dalam video tersebut, Sara mengajak anak muda untuk lebih berani berwirausaha dan tidak hanya bergantung pada pemerintah. Namun, menurutnya, video itu dipotong secara sengaja sehingga memicu kemarahan publik saat terjadi demo besar pada Agustus 2025 lalu.
“Saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai anggota DPR RI kepada fraksi Partai Gerindra. Saya berharap masih dapat menyelesaikan tugas terakhir yaitu pembahasan dan pengesahan RUU Kepariwisataan,” kata Sara dalam unggahannya.
Sara juga menyampaikan permintaan maaf atas kata-katanya yang dianggap kontroversial. Pengunduran diri ini sekaligus menutup babak baru dalam karir politik Sara yang penuh warna.
1. Keponakan Presiden Prabowo, Tapi Jalan Politiknya Mandiri
Sara bukan hanya dikenal sebagai politisi, tapi juga keponakan Presiden Prabowo Subianto. Ia adalah putri Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo. Namun, perjalanan karir politiknya dibangun dengan kerja keras dan dedikasi, tidak semata karena hubungan keluarga.
2. Pendidikan Internasional yang Mewarnai Karirnya
Sara memiliki latar belakang pendidikan yang mengesankan dan internasional. Mulai dari SD di Tarakanita 2, melanjutkan ke United World College di Singapura, dan kemudian ke College du Leman di Swiss. Sara kemudian mengambil jurusan Drama dan Peradaban Kuno Yunani-Roma di University of Virginia, Amerika Serikat.
Pengalaman internasional ini memberi warna tersendiri dalam pendekatan Sara terhadap isu-isu sosial dan politik.
3. Karir di Dunia Hiburan Sebelum Terjun ke Politik
Sebelum terjun penuh ke dunia politik, Sara berkarir di industri hiburan. Ia membintangi trilogi film “Merah Putih” (2009-2011) dan menjadi produser pendamping film “Hati Merdeka” (2011). Sara juga dikenal sebagai presenter di berbagai program televisi seperti “Talk Indonesia” dan “Hot Indonesia”.
4. Jejak Politik yang Kuat Sejak Dini
Sara memulai jejak politiknya sebagai Wakil Ketua Umum Satuan Relawan Indonesia Raya (SATRIA) pada 2008, organisasi sayap relawan Partai Gerindra. Ia kemudian aktif di Tunas Indonesia Raya dan resmi bergabung ke Partai Gerindra pada 2013.
5. Berhasil dan Gagal di Pemilu, Tapi Tetap Konsisten Berjuang
Sara berhasil duduk di DPR pada Pemilu 2014 dari Dapil Jawa Tengah IV, namun gagal pada Pemilu 2019. Meski demikian, Sara tetap konsisten berjuang dengan maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan pada Pilkada 2020, yang sayangnya belum berhasil.
6. Kembali ke DPR 2024 dan Menjabat Wakil Ketua Komisi VII
Pada Pemilu 2024, Sara kembali ke DPR RI dan dipercaya menjabat Wakil Ketua Komisi VII yang membidangi energi, riset, dan teknologi. Posisi ini menunjukkan kepercayaan partai dan kolega terhadap kapabilitasnya.
7. Aktivis Sosial yang Vokal Perjuangkan Hak Perempuan dan Anak
Selain politik, Sara dikenal aktif di berbagai organisasi sosial seperti Kaukus Perempuan Politik Indonesia, Yayasan Peduli Down Syndrome Indonesia, dan Jaringan Nasional Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Ia fokus memperjuangkan hak perempuan, anak, dan pemberantasan perdagangan manusia.
8. Peran Penting dalam Mengawal Kasus Mafia BBM dan Perlindungan Polisi Anti Korupsi
Sara dikenal lantang mengawal kasus-kasus korupsi dan mafia BBM, seperti dukungannya terhadap Ipda Rudy Soik, polisi yang dipecat setelah membongkar kasus mafia BBM di NTT. Sara bahkan melaporkan hal ini ke Presiden Prabowo Subianto agar mendapat perhatian serius.
9. Sosok yang Terus Berjuang Meski Mengundurkan Diri dari DPR
Meskipun mundur dari DPR, Sara menegaskan komitmennya untuk tetap berkontribusi dalam dunia sosial dan politik. Ia berharap masih bisa menyelesaikan tugas legislasi terakhirnya terkait RUU Kepariwisataan, serta tetap berperan sebagai aktivis.
Kenapa Keputusan Sara Mundur Jadi Perbincangan Panas?
Pengunduran diri Sara menjadi sorotan karena momen pengumumannya yang bertepatan dengan kontroversi video yang viral dan masa demo besar di berbagai kota. Hal ini membuka diskusi luas soal kebebasan berekspresi, tanggung jawab politisi muda, dan dinamika politik Indonesia saat ini.
Kesimpulan
Rahayu Saraswati adalah sosok politisi muda yang penuh warna, dengan latar belakang pendidikan internasional, karir hiburan, dan aktivisme sosial yang kuat. Keputusan mundur dari DPR adalah babak baru yang tak terduga, namun meninggalkan jejak besar di dunia politik dan sosial Indonesia.
Perjalanan Sara mengingatkan kita bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga tentang keberanian mengambil sikap, mempertanggungjawabkan kata-kata, dan memperjuangkan nilai-nilai hak asasi manusia dan keadilan sosial.