78 WNI Berhasil Dipulangkan dari Nepal Pasca Kerusuhan, Ini Update Terbarunya

78 WNI Berhasil Dipulangkan dari Nepal oleh Kemlu RI

FYP Media.ID – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) memastikan bahwa sebanyak 78 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dipulangkan dari Nepal ke Tanah Air, menyusul kerusuhan yang melanda negara Himalaya tersebut pekan lalu.

Proses evakuasi berjalan bertahap sejak situasi keamanan di Nepal memburuk. Namun, kondisi kini mulai berangsur pulih, dan pemerintah setempat telah mencabut jam malam (curfew) serta mengaktifkan kembali transportasi umum.

78 WNI Sudah Kembali ke Indonesia

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Judha Nugraha menjelaskan, hingga Minggu (14/9/2025), sudah ada 74 WNI yang berhasil kembali ke Indonesia menggunakan penerbangan komersial.

“Pada Senin (15/9), dua WNI lainnya akan pulang dengan penerbangan komersial, dan dua WNI berikutnya dijadwalkan kembali pada 18 September,” ujar Judha dalam keterangannya, Senin (15/9).

Artinya, hingga Kamis mendatang, seluruh 78 WNI yang terdampak kerusuhan di Nepal dipastikan sudah berada di Indonesia dengan selamat.

Alasan WNI Berada di Nepal

Sebagian besar WNI yang berada di Nepal saat kerusuhan terjadi diketahui tengah menghadiri konferensi internasional, sementara sebagian lainnya melakukan perjalanan wisata.

Mengetahui kondisi keamanan memburuk, KBRI Dhaka (yang merangkap Nepal) langsung bergerak cepat melakukan pendataan, pengamanan, dan koordinasi evakuasi bersama Kemlu RI dan otoritas setempat.

Situasi di Nepal Sudah Berangsur Pulih

Menurut laporan terbaru, pemerintah Nepal telah mencabut jam malam yang sebelumnya diberlakukan untuk meredam ketegangan. Layanan transportasi umum pun telah kembali beroperasi secara normal.

Meskipun demikian, Judha Nugraha menegaskan bahwa Kemlu dan KBRI tetap waspada.

“Kami terus memantau perkembangan keamanan di Nepal. Kami juga menyiapkan rencana kontingensi sebagai langkah antisipasi apabila terjadi eskalasi kembali,” katanya.

Perlindungan WNI Jadi Prioritas

Pemulangan WNI dari Nepal ini menjadi bukti nyata bahwa perlindungan terhadap warga negara di luar negeri merupakan komitmen utama Kemlu RI.

Koordinasi cepat, diplomasi aktif, serta kerja sama dengan maskapai dan otoritas lokal berhasil mempercepat proses kepulangan para WNI tanpa hambatan besar.

Judha juga menyampaikan apresiasi kepada para WNI yang tetap tenang, kooperatif, dan mengikuti arahan KBRI selama proses evakuasi berlangsung.

Apa yang Sebenarnya Terjadi di Nepal?

Kerusuhan yang terjadi di Nepal dipicu oleh ketegangan sosial-politik yang memanas dalam beberapa pekan terakhir. Demonstrasi massal yang semula damai berubah menjadi bentrokan setelah terjadi gesekan antara aparat dan massa.

Beberapa area pusat kota dikabarkan lumpuh, menyebabkan banyak WNI tidak dapat segera keluar dari kota tersebut. Situasi diperparah oleh pemberlakuan jam malam yang membatasi mobilitas warga dan turis asing.

Namun, setelah upaya stabilisasi oleh pemerintah Nepal, kondisi kini relatif kondusif.

Imbauan untuk WNI di Luar Negeri

Kemlu RI kembali mengingatkan WNI yang hendak atau sedang bepergian ke luar negeri untuk:

  • Mendaftarkan diri melalui Portal Peduli WNI

  • Selalu mengikuti informasi resmi dari KBRI/KJRI

  • Menghindari kerumunan dan area rawan konflik

  • Menyimpan nomor darurat perwakilan RI setempat

Langkah ini penting agar pemerintah dapat merespons cepat dalam situasi darurat.

Kesimpulan

Sebanyak 78 Warga Negara Indonesia (WNI) berhasil dipulangkan dari Nepal setelah kerusuhan yang terjadi pada awal September 2025. Proses pemulangan dilakukan secara bertahap melalui penerbangan komersial, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), KBRI Dhaka, serta otoritas setempat di Nepal. Sebagian besar WNI yang dipulangkan merupakan peserta kegiatan internasional dan wisatawan yang berada di Nepal saat situasi memburuk. Pemerintah Indonesia bergerak cepat memastikan keselamatan mereka melalui langkah-langkah diplomatik dan logistik. Hingga pertengahan September 2025, seluruh WNI telah tiba kembali di Tanah Air dengan selamat. Sementara itu, kondisi di Nepal kini dilaporkan mulai berangsur pulih.

Pemerintah Nepal telah mencabut jam malam (curfew), dan layanan transportasi umum telah kembali beroperasi normal. Meski begitu, Kemlu RI bersama KBRI Dhaka tetap melakukan pemantauan intensif guna mengantisipasi kemungkinan munculnya kembali gangguan keamanan. Peristiwa ini kembali menegaskan bahwa perlindungan WNI di luar negeri menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia, terutama saat terjadi krisis atau konflik di negara tempat WNI berada. Pemerintah juga mengimbau agar seluruh WNI yang berencana bepergian ke luar negeri selalu waspada dan proaktif, seperti dengan mendaftarkan diri di Portal Peduli WNI, mengikuti perkembangan situasi dari sumber resmi KBRI/KJRI, serta tidak ragu untuk menghubungi perwakilan RI jika membutuhkan bantuan.

Kesiapan dan kesadaran ini sangat penting agar proses perlindungan dan evakuasi bisa dilakukan lebih cepat dan efektif saat terjadi keadaan darurat. Pemerintah berharap seluruh WNI semakin memahami pentingnya menjaga keselamatan diri saat berada di luar negeri.