FYP Media.ID – PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah gangguan hormonal yang mempengaruhi jutaan wanita usia subur di seluruh dunia. Meski umum terjadi, lebih dari 70% kasus PCOS tidak terdiagnosis, menurut data dari WHO. Kurangnya kesadaran terhadap gejala awal membuat banyak wanita terlambat dalam mendapatkan penanganan medis yang tepat. Padahal, mendeteksi tanda-tanda PCOS sejak dini dapat mencegah komplikasi serius, mulai dari gangguan kesuburan hingga penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Artikel ini akan membahas 7 tanda PCOS yang perlu diwaspadai, serta langkah-langkah efektif untuk mengelola dan mengurangi gejalanya. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala berikut, segera konsultasikan ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan optimal.
Apa Itu PCOS?
PCOS (Sindrom Ovarium Polikistik) adalah gangguan hormonal yang memengaruhi fungsi ovarium. Kondisi ini ditandai dengan ketidakseimbangan hormon, terutama peningkatan hormon androgen (hormon pria) pada wanita. PCOS biasanya muncul saat remaja, terutama setelah menstruasi pertama, dan bisa berlanjut hingga usia dewasa jika tidak ditangani dengan baik.
7 Gejala PCOS yang Harus Diwaspadai
1. Menstruasi Tidak Teratur
Siklus haid yang jarang, tidak teratur, atau bahkan berhenti sama sekali adalah gejala utama PCOS. Ini terjadi karena ovulasi tidak terjadi secara rutin, akibat terganggunya proses pelepasan sel telur oleh ovarium.
Tanda umum:
-
Haid datang lebih dari 35 hari sekali
-
Tidak menstruasi selama 2–3 bulan
-
Pendarahan haid sangat sedikit atau sangat banyak
2. Sulit Hamil (Infertilitas)
PCOS adalah penyebab paling umum dari infertilitas anovulasi, yaitu ketidakmampuan tubuh untuk melepaskan sel telur secara teratur. Banyak wanita dengan PCOS memerlukan bantuan medis untuk bisa hamil, seperti obat penyubur atau prosedur IVF.
3. Kelebihan Hormon Androgen
Kadar androgen yang tinggi menyebabkan berbagai gejala fisik yang mengganggu kepercayaan diri, antara lain:
-
Pertumbuhan rambut berlebih di wajah, dada, atau perut (hirsutisme)
-
Rambut kepala rontok atau menipis
-
Jerawat parah dan kulit sangat berminyak
4. Ovarium Polikistik
Melalui pemeriksaan USG, ovarium penderita PCOS akan terlihat membesar dan berisi banyak folikel kecil yang gagal berkembang menjadi sel telur matang. Meski disebut “kista”, sebenarnya ini adalah folikel berisi cairan.
5. Kenaikan Berat Badan yang Sulit Dikendalikan
Sekitar 50–70% penderita PCOS mengalami kenaikan berat badan signifikan, terutama di area perut. Ini berkaitan erat dengan resistensi insulin, yang juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
6. Masalah pada Kulit dan Rambut
Selain jerawat dan kulit berminyak, beberapa penderita PCOS mengalami acanthosis nigricans, yaitu kulit menggelap di area lipatan seperti leher, ketiak, atau selangkangan. Kerontokan rambut juga umum terjadi, bahkan menyerupai pola kebotakan pria.
7. Risiko Kesehatan Jangka Panjang
Jika tidak ditangani, PCOS bisa memicu berbagai penyakit serius seperti:
-
Diabetes tipe 2
-
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
-
Kolesterol tinggi
-
Penyakit jantung
-
Kanker endometrium (lapisan rahim)
-
Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan body image issues
Langkah Efektif Mengatasi PCOS
1. Segera Konsultasi dengan Dokter
Diagnosis PCOS dilakukan berdasarkan minimal dua dari tiga kriteria berikut:
-
Menstruasi tidak teratur
-
Tanda kelebihan hormon androgen
-
Ovarium polikistik saat USG
Tes darah juga dapat dilakukan untuk memeriksa kadar hormon, insulin, serta risiko diabetes.
2. Perubahan Gaya Hidup Sehat
Kunci utama dalam menangani PCOS adalah mengatur gaya hidup, terutama dalam pola makan dan aktivitas fisik.
Menurunkan berat badan
Penurunan berat badan 5–10% sudah bisa memperbaiki siklus haid dan meningkatkan peluang hamil.
Olahraga rutin
Setidaknya 30 menit aktivitas fisik ringan hingga sedang setiap hari bisa membantu meningkatkan sensitivitas insulin.
Pola makan seimbang
Perbanyak konsumsi sayur, buah, protein tanpa lemak, dan biji-bijian. Hindari makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan.
3. Terapi Medis dan Obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat sesuai gejala yang dialami:
-
Pil KB: Untuk mengatur menstruasi dan mengurangi jerawat serta rambut berlebih.
-
Metformin: Obat diabetes yang membantu mengontrol kadar gula darah dan meningkatkan ovulasi.
-
Clomifene atau Letrozole: Obat penyubur bagi yang ingin hamil.
-
Antiandrogen: Untuk mengatasi gejala seperti hirsutisme dan jerawat.
4. Prosedur Medis Jika Diperlukan
Jika pengobatan oral tidak berhasil, dokter mungkin menyarankan:
-
Laparoscopic Ovarian Drilling (LOD): Prosedur pembedahan minimal invasif untuk menurunkan kadar androgen.
-
In-Vitro Fertilization (IVF): Untuk penderita yang sulit hamil melalui metode alami atau obat penyubur.
5. Dukungan Psikologis dan Emosional
PCOS bisa berdampak pada kesehatan mental dan kualitas hidup. Konseling atau dukungan dari komunitas penderita PCOS dapat sangat membantu dalam mengatasi stres, depresi, dan kecemasan.
FAQ Seputar PCOS
Q1: Apakah PCOS bisa disembuhkan?
Tidak, PCOS adalah kondisi kronis. Namun, gejala bisa dikendalikan dengan gaya hidup sehat dan pengobatan yang tepat.
Q2: Apakah semua penderita PCOS punya kista di ovarium?
Tidak selalu. Diagnosis bisa ditegakkan meski tidak ditemukan kista, asalkan ada gejala lainnya.
Q3: Apakah wanita dengan PCOS pasti mandul?
Tidak. Banyak wanita dengan PCOS yang berhasil hamil, baik secara alami maupun dengan bantuan medis.
Q4: Apakah remaja bisa terkena PCOS?
Ya. PCOS bisa muncul sejak masa remaja, terutama bila ada riwayat keluarga atau tanda awal seperti haid tidak teratur dan jerawat parah.
Q5: Apa hubungan PCOS dengan diabetes?
PCOS meningkatkan risiko diabetes tipe 2 karena resistensi insulin. Pola hidup sehat adalah kunci pencegahannya.
Kesimpulan: Waspadai dan Atasi PCOS Sejak Dini
PCOS bukanlah akhir dari segalanya. Dengan mengenali gejala sejak awal dan menerapkan gaya hidup sehat, Anda bisa mengendalikan kondisi ini dan tetap menjalani hidup yang produktif serta bahagia. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis dan emosional jika Anda mengalami gejala PCOS.
PCOS bukan cuma soal kesuburan, tapi juga soal kualitas hidup. Yuk, jaga tubuh, pikiran, dan masa depan Anda mulai sekarang!