FYP Media.ID – Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI pada Senin, 25 Agustus 2025, berujung pada kericuhan yang memicu keprihatinan publik. Dalam insiden berdarah ini, sebanyak 351 orang diamankan, termasuk 196 pelajar di bawah umur. Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi bentrokan antara massa dengan aparat kepolisian.
Berikut ini 7 fakta mengejutkan dan penting yang berhasil dihimpun FYP Media seputar kericuhan demo DPR 2025 yang menjadi sorotan nasional:
1. Polisi Tembakkan Water Cannon, Demo DPR Ricuh Sejak Siang
Aksi demo yang berlangsung sejak pagi di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, mulai memanas sekitar pukul 12.50 WIB. Massa yang mulai bersikap anarkis melempari petugas dengan batu dan benda keras lainnya.
Untuk mengendalikan situasi, aparat kepolisian menembakkan meriam air (water cannon) dan gas air mata guna memukul mundur massa aksi. Massa yang terdesak akhirnya bergerak ke arah Jalan Gerbang Pemuda, meninggalkan jejak kerusakan dan kepanikan.
2. Pos Polisi Dekat GBK Dirusak, Massa Ricuh di Malam Hari
Kericuhan berlanjut hingga malam. Bentrokan pecah hebat di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, dekat pintu 11 Gelora Bung Karno (GBK). Sebuah Pos Polisi (Pospol) menjadi sasaran amukan demonstran, dirusak hingga porak-poranda.
Aksi brutal ini terekam kamera dan viral di media sosial. Aparat gabungan dari arah Kemenpora langsung merespons dengan gas air mata berulang kali. Massa yang kebanyakan pelajar lari kocar-kacir ke Jalan Asia Afrika, meninggalkan lokasi bentrok.
3. Pemicu Demo: Tunjangan DPR di Tengah Krisis Ekonomi
Penyebab utama kemarahan massa adalah isu tunjangan dan gaji anggota DPR yang dinilai tidak masuk akal di tengah kondisi ekonomi rakyat yang sedang sulit.
Massa menyuarakan protes terhadap tunjangan DPR yang kabarnya mencapai lebih dari Rp100 juta per bulan. Mereka menyebut kebijakan tersebut sebagai bentuk ketidakadilan sosial, terutama ketika banyak masyarakat menghadapi tekanan ekonomi.
Situasi memanas saat massa mencoba mendobrak gerbang utama DPR, bahkan membakar sepeda motor di dalam area gedung. Polisi kembali melepaskan gas air mata untuk mengurai kerumunan.
4. 351 Orang Diamankan, 196 Pelajar Terlibat Demo
Polda Metro Jaya mencatat total 351 orang telah diamankan pasca kerusuhan. Fakta mengejutkan: 196 di antaranya adalah pelajar di bawah umur yang berasal dari berbagai wilayah seperti Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor, dan Sukabumi.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, para pelajar ini mengaku datang ke lokasi karena ajakan melalui media sosial. Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dan mengawasi aktivitas daring anak-anak mereka.
5. 7 Orang Positif Narkoba, Termasuk Sabu dan Benzoat
Dari hasil tes urine terhadap peserta aksi, 7 orang dewasa dinyatakan positif narkoba, terdiri dari 6 pengguna sabu dan 1 pengguna benzoat.
Mereka akan diproses lebih lanjut oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kerusuhan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk kepentingan tertentu, termasuk penyebaran narkotika.
6. Lalu Lintas Jakarta Lumpuh, Transjakarta & KRL Dialihkan
Demo besar-besaran ini menyebabkan kekacauan lalu lintas parah di sekitar Senayan, Slipi, dan Semanggi. Beberapa rute Transjakarta harus dialihkan:
-
Koridor 9, Rute 1W, 3F, 9A, 10H, T31, dan S61 tak melayani Halte Gerbang Pemuda & Petamburan.
Sementara itu, KAI Commuter Line mengimbau pengguna layanan yang biasa melewati Stasiun Palmerah untuk menggunakan stasiun alternatif seperti Tanah Abang dan Kebayoran, karena adanya kerumunan massa di jalur perlintasan kereta.
Bahkan jalan tol dalam kota sempat dialihkan atas diskresi kepolisian, dengan kendaraan arah Slipi dan Cawang diminta keluar melalui off ramp tertentu. Kepadatan dan penutupan jalan ini menimbulkan kemacetan luar biasa.
7. Pelajar Dipulangkan, Dewasa Masih Diperiksa Intensif
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana, menyampaikan bahwa seluruh pelajar yang diamankan telah dipulangkan ke orang tua masing-masing.
Sementara itu, 155 orang dewasa masih diperiksa secara intensif. Dari pemeriksaan awal, polisi menerima empat laporan resmi, termasuk tiga kasus kekerasan bersama dan satu kasus perusakan kendaraan.
Pihak kepolisian juga tengah menganalisis rekaman CCTV, video warga, serta bukti fisik dari lokasi kejadian untuk mengidentifikasi pelaku utama dari aksi anarkis tersebut.
Kesimpulan: Demo yang Disusupi, Keamanan Ibu Kota Terganggu
Demo DPR 25 Agustus 2025 menunjukkan betapa mudahnya gejolak sosial meningkat bila dipicu isu yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Ironisnya, massa aksi yang awalnya damai justru dibajak oleh oknum tak bertanggung jawab hingga terjadi bentrok dan kerusakan.
Polda Metro Jaya telah mengerahkan 1.250 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Satpol PP untuk menjaga ketertiban. Namun, keberadaan anak-anak dan pengguna narkoba di barisan massa menjadi catatan serius bagi aparat dan masyarakat.
Pihak berwenang mengimbau agar ke depan, aksi unjuk rasa dapat dilakukan sesuai aturan yang berlaku, tanpa merusak fasilitas umum, membahayakan warga, maupun menimbulkan korban jiwa.