FYPMedia.id – Pernah merasa rasa gatal di kulit tiba-tiba berpindah saat kamu menggaruknya? Misalnya, kamu garuk di punggung kiri, tapi beberapa detik kemudian justru terasa gatal di sebelah kanan.
Fenomena ini ternyata bukan ilusi tubuh, melainkan reaksi ilmiah yang melibatkan saraf, otak, dan zat kimia kompleks dalam tubuh manusia.
Fenomena ini disebut sebagai “itch-scratch cycle” atau siklus gatal-garuk, dan menurut para ahli, siklus ini bisa menjelaskan kenapa rasa gatal terasa nikmat tapi justru makin parah setelah digaruk.
Rasa Gatal, Mekanisme Pertahanan Alami Tubuh
Ahli dari School of Health and Human Sciences, Southern Cross University, Dr Desiree Kozlowski, menjelaskan bahwa rasa gatal (pruritus) merupakan bentuk pertahanan alami tubuh terhadap ancaman eksternal seperti serangga, parasit, atau infeksi kulit.
“Secara evolusi, tubuh menciptakan rasa gatal agar kita menggaruk dan menyingkirkan parasit di permukaan kulit,” ungkap Dr Kozlowski, dikutip dari ABC Science (Minggu, 12/10/2025).
Artinya, rasa gatal adalah alarm tubuh untuk memberi tahu bahwa ada sesuatu di kulit yang tidak seharusnya ada, bisa jadi jamur, keringat berlebih, alergi, atau bahkan reaksi dari sistem imun.
Kenapa Gatal Bisa Pindah-Pindah?
Banyak orang mengira rasa gatal yang berpindah itu karena pikiran atau sugesti, padahal ada penjelasan neurofisiologis di baliknya.
Dr Kozlowski menguraikan bahwa kulit manusia memiliki ribuan reseptor nyeri dan gatal yang terhubung melalui serabut saraf halus.
Reseptor nyeri biasanya berada sangat rapat, sekitar 1 milimeter satu sama lain, sementara reseptor gatal menutupi area kulit yang jauh lebih luas, bisa mencapai 5 hingga 6 sentimeter.
“(Jarak reseptor gatal) mungkin hingga lima atau enam sentimeter. Jadi, ketika kita menggaruk di satu titik tertentu, kita bisa merasakan seolah gatalnya berpindah ke sebelahnya, seperti menyebar,” jelas Kozlowski.
Fenomena ini menyebabkan efek sebaran gatal, kamu garuk satu titik, tapi sensasinya terasa di beberapa area sekitar.
Itulah sebabnya kenapa rasa gatal jarang bisa hilang hanya dengan sekali garuk.
Baca Juga: Eksim Dishidrotik: Penyakit Kulit dengan Lepuhan Gatal, ini 4 Pemicunya!
Kenapa Menggaruk Terasa Nikmat?
Menggaruk area yang gatal memang menimbulkan sensasi lega dan memuaskan, tetapi sensasi itu ternyata merupakan reaksi kimia di otak.
Menurut Dr Kozlowski, saat kamu menggaruk, tubuh akan menimbulkan sedikit rasa nyeri ringan di kulit.
Sebagai respons, otak akan melepaskan neurotransmitter serotonin — zat kimia yang berperan besar dalam mengatur suasana hati, rasa bahagia, dan kenyamanan.
“Saat kita menimbulkan sedikit rasa sakit lewat garukan, tubuh melepaskan serotonin yang membantu meredakan rasa sakit,” ujarnya.
Namun, di sisi lain, serotonin justru memperkuat sinyal gatal di saraf, menciptakan lingkaran setan bernama “itch-scratch cycle”.
Jadi semakin sering kamu menggaruk, semakin besar kemungkinan rasa gatal akan muncul kembali, bahkan di area baru.
Gatal Bisa Menjadi Tanda Gangguan Kulit atau Organ
Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah, dokter umum yang dikutip dari laman Halodoc, gatal yang berpindah-pindah di beberapa bagian tubuh tidak selalu disebabkan oleh alergi ringan.
Ada sejumlah kondisi medis yang bisa memicunya, antara lain:
- Infeksi jamur atau bakteri di kulit,
- Eksim atau dermatitis kontak,
- Biang keringat, cacar air, atau gigitan serangga,
- Xerosis (kulit sangat kering),
- Alergi terhadap bahan pakaian atau zat kimia tertentu,
- Hingga gangguan organ dalam seperti hati, ginjal, atau efek samping obat tertentu.
“Jika gatal semakin memburuk dan terasa mengganggu, sebaiknya jangan dibiarkan. Lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mencari penyebab pastinya,” imbau dr Nadia.
Tips Mengatasi Gatal Pindah-Pindah di Rumah
Sebelum memutuskan ke dokter, kamu bisa melakukan beberapa langkah perawatan sederhana untuk membantu meredakan rasa gatal:
- Mandi dengan sabun lembut, hindari sabun antibakteri keras yang bisa membuat kulit makin kering.
- Gunakan pelembap atau lotion calamine untuk menenangkan iritasi.
- Hindari menggaruk berlebihan, karena bisa menimbulkan luka dan infeksi baru.
- Kenakan pakaian longgar dan berbahan lembut agar kulit bisa bernapas.
- Hindari makanan pemicu alergi seperti telur, seafood, dan kacang-kacangan jika kamu sensitif.
- Minum air putih cukup dan jaga pola makan bergizi untuk membantu perbaikan kulit dari dalam.
- Kelola stres, karena faktor emosional juga bisa memperburuk rasa gatal.
Jika dalam beberapa hari tidak ada perbaikan atau muncul ruam baru, segera periksakan diri ke dokter kulit atau dokter umum terdekat.
Fenomena “gatal pindah” adalah contoh luar biasa bagaimana otak dan kulit saling terhubung.
Baca Juga: 8 Manfaat Dahsyat Air Rebusan Jahe, Kunyit, dan Sereh, Plus Efek Sampingnya
Para peneliti menemukan bahwa otak tidak memiliki peta lokasi reseptor gatal sepresisi reseptor nyeri, sehingga ketika sinyal dikirim, otak “menebak-nebak” asal rasa itu.
Inilah alasan kenapa kamu bisa salah menggaruk atau merasakan gatal di tempat berbeda dari sumber aslinya.
Dalam konteks medis, fenomena ini dikenal sebagai “referred itch”, mirip seperti konsep “referred pain” (nyeri yang terasa di lokasi berbeda dari sumbernya).
Kapan Harus ke Dokter?
Gatal memang umum, tapi jika berlangsung lebih dari dua minggu, disertai luka, nanah, atau pembengkakan, atau menyebar ke seluruh tubuh, kamu sebaiknya segera memeriksakan diri.
Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan kulit, tes darah, atau tes alergi untuk mencari penyebabnya.
Dalam kasus tertentu, bisa jadi gatal berpindah adalah gejala awal gangguan sistemik, seperti penyakit hati, ginjal, atau bahkan diabetes.
Kesimpulan: Jangan Remehkan Gatal yang Pindah
Rasa gatal yang berpindah-pindah bukan sekadar hal sepele. Di balik sensasi tersebut, terdapat mekanisme kompleks antara sistem saraf, hormon, dan kimia otak yang saling berinteraksi.
“Para ilmuwan menyebutnya sebagai siklus gatal-garuk (itch-scratch cycle),” tutur Dr Kozlowski.
Jadi, lain kali kamu merasakan sensasi gatal yang misterius, jangan hanya garuk, pahami penyebabnya.
Jika berlangsung lama atau semakin parah, segera konsultasi ke dokter untuk memastikan tidak ada gangguan serius di baliknya.
