7 Bukti Gen Z Bukan Cuma Penggerutu: Solutif Banget di Isu Kesehatan Mental & Sosial!

Gen Z Bukan Cuma Penggerutu

FYP Media.ID – Generasi Z sering dicap cuma bisa mengeluh, mageran, dan sibuk scroll video receh. Tapi, fakta terbaru membuktikan sebaliknya!

Melalui ajang Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025, para mahasiswa Gen Z justru tampil visioner, kritis, dan penuh empati. Mereka gak cuma angkat isu-isu relevan, tapi juga hadir dengan solusi nyata dan inovatif, mulai dari baby blues, overclaim skincare, hingga brainrot akibat video pendek.

Berikut 7 bukti Gen Z layak diacungi jempol sebagai generasi pemikir sekaligus pemecah masalah:

1. Baby Blues Bukan Lagi Tabu – Solusi dari Kalimantan Barat

Utin Richa Rinjani, mahasiswi Universitas Tanjungpura, juara pertama kontes esai nasional, mengangkat isu yang kerap dianggap sepele: kesehatan mental ibu setelah melahirkan (PMADs/baby blues).

“Setiap ibu layak disembuhkan, bukan hanya dipuji ketangguhannya,” tegas Utin.

Solusinya? Motherhood Care Intervention (MCI) yang terintegrasi dengan Posyandu & Puskesmas lewat pendekatan 5A:

  • Ask

  • Assess

  • Advice

  • Assist

  • Arrange

Komprehensif dan manusiawi! 👏

2. Skincare Overclaim? Sikat dengan Edukasi dan Pengawasan Digital

Muhammad Faruq Azhar (Politeknik Negeri Batam) meraih juara kedua dengan esainya yang menyoroti overclaim produk skincare yang meresahkan banyak konsumen.

Faruq menawarkan pendekatan 360 derajat, mulai dari:

  • Pengawasan digital aktif

  • Edukasi literasi produk

  • Program pemulihan korban

Ini bukan cuma kritik, tapi solusi menyeluruh dengan pendekatan protek konsumen & regulasi cerdas.

3. Lawan Perundungan Dokter Residen dengan AWARE

Putri Malahayati (Universitas Sriwijaya), juara ketiga, angkat isu berat: perundungan di pendidikan kedokteran.

Solusinya adalah adopsi program AWARE (Altering Workplace Attitudes for Resident Education) untuk membangun budaya anti-bullying di rumah sakit pendidikan. Ia bahkan sudah menerapkannya lewat pelatihan LKMM ISMKI. Real impact! 💥

4. Brainrot? Gen Z Sendiri yang Waspada & Tawarkan Solusi

Fenomena brainrot—kehilangan fokus akibat paparan konten receh berulang—ikut diangkat oleh Beswan lain. Mereka tidak cuma mengkritik, tapi juga menyarankan:

  • Kurasi algoritma personal

  • Kampanye literasi digital

  • Rehabilitasi konsentrasi lewat teknik mindfulness

5. Gen Z Soroti Sampah Digital & Ketimpangan Gender

Topik seperti sampah digital, kecurangan di pendidikan, hingga penggunaan tangan kiri dan kanan juga disorot. Ini bukti Gen Z tidak takut menyentuh isu kompleks dan sensitif, serta berani melawan bias sosial & sistemik.

6. 16 Finalis, 534 Peserta, Satu Pesan: Gen Z Punya Arah

Dari 534 peserta yang tersebar di 4 regional (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya), terpilih 16 finalis nasional. Mereka dilatih dengan kurikulum leadership 360°:

  • Gritty Leadership

  • Argumentative Writing

  • Speak to Convince

  • Character Building

  • Nation Building

  • International Exposure

7. Apresiasi dari Maman Suherman & Juri Nasional

“Gen Z bukan generasi penggerutu. Mereka generasi bermutu yang mampu berpikir kritis dan hadirkan solusi konkret,” ujar Maman Suherman, juri dan pegiat literasi nasional.

Penilaian juri didasarkan pada:

  • Ketajaman analisis masalah

  • Struktur solusi

  • Orisinalitas pemikiran

  • Kekuatan argumentasi

Finalis Essay Contest Beswan Djarum 2024/2025

Berikut 16 nama finalis nasional:

  1. Utin Richa Rinjani – Universitas Tanjungpura

  2. Muhammad Faruq Azhar – Politeknik Negeri Batam

  3. Putri Malahayati – Universitas Sriwijaya

  4. Luluk Mariyani – Universitas Sriwijaya

  5. Olivia Budiman – Universitas Katolik Widya Mandala

  6. Rifdah Hannifah Dzakiyah – Universitas Airlangga

  7. Syahdad Nabil Mudzaffar – Universitas Brawijaya

  8. Talitha Firyal Ghina Nuha – ITS Surabaya

  9. Aldo Luhung Baskoro – Universitas Negeri Semarang

  10. Almaz Fauziyah – Universitas Diponegoro

  11. Mustika Ayu Hapsari – Universitas Diponegoro

  12. Rebecca R.A. Simorangkir – Universitas Sanata Dharma

  13. Amanda Erica Ferdianti – Universitas Padjadjaran

  14. Angelica Kierra Ninta Gurning – ITB

  15. Muhamad Akmal Musthofa – ITB

  16. Zahra Naqiyah Primadi – UPI Bandung

Kesimpulan: Gen Z Siap Pimpin Masa Depan

Lupakan stereotip. Gen Z bukan generasi rebahan tanpa arah. Mereka melek isu, peka sosial, dan punya otak kritis yang mampu menghadirkan perubahan konkret — bahkan di sektor-sektor paling menantang seperti kesehatan mental, pendidikan, dan konsumsi digital.