6 Fakta Mengejutkan Kasus Roti “Gluten-Free” Palsu & Efeknya

roti
Ilustrasi Roti/Sumber Foto: iStock

FYPMedia.id – Tren roti “gluten-free” atau bebas gluten sempat viral. Banyak orang percaya label ini adalah jaminan makanan aman untuk penderita alergi atau sensitif gluten. 

Namun, kasus terbaru membongkar bahwa tidak semua bakery yang mengklaim “gluten-free, dairy-free, dan vegan” benar-benar jujur. 

Ada produk roti yang dikemas ulang dari toko lain dan dijual dengan harga tinggi, malah memicu alergi parah pada anak kecil.

Seorang pengguna media sosial menceritakan bahwa anaknya yang berusia 17 bulan mengalami ruam dan pembengkakan tubuh setelah mengonsumsi roti dari toko yang mengklaim bebas gluten. 

Setelah diuji laboratorium, terbukti produk tersebut mengandung gluten dan bahan susu, sama sekali tidak sesuai klaim toko.

“Kondisi anak saya sudah membaik. Fokus saya kemarin menyehatkan anak saya dulu, baru hari ini saya urus tindakan saya,” ujar korban melalui akun Instagram @feliz88eliz.

Kejadian ini membuka pertanyaan: Apa sebenarnya gluten? Bagaimana bahayanya jika ternyata roti yang diklaim bebas gluten ternyata mengandung gluten? 

Dan siapa yang rentan terhadap efeknya? Berikut penjelasannya berdasarkan wawancara dengan spesialis gizi dan literatur ilmiah.

Menurut dr Raissa E. Djuanda, SpGK, gluten adalah protein alami yang terdapat dalam gandum, barley, dan rye (gandum hitam). Gluten berperan dalam membuat adonan roti menjadi elastis dan kenyal.

“Gluten bukan bahan tambahan, tapi bagian alami dari biji-bijian tertentu,” ujar dr Raissa, dikutip dari Detikcom (Minggu, 12/10/2025).

Secara teknis, gluten terdiri dari dua kelompok protein utama: gliadin dan glutenin. Gliadin memberikan sifat lentur sedangkan glutenin berperan dalam kekuatan jaringan adonan. 

Gluten mudah terbentuk ketika tepung gandum dicampur dengan air dan diuleni, struktur protein ini menyatu menjadi jaringan yang elastis dan bisa menahan gas dari ragi sehingga roti mengembang. 

Untuk kebanyakan orang sehat, gluten tidak berbahaya, malah bisa menjadi bagian dari diet seimbang yang menyumbang protein, serat, dan nutrisi dari biji-bijian utuh. 

Baca Juga: 7 Fakta Ilmiah Soal Gatal yang Pindah-Pindah di Kulit, Ini Penjelasan Dokter Harvard dan Ahli Neurosains!

  • Mengapa Roti “Gluten-Free” Bisa Menipu?

Kasus bakery palsu ini menunjukkan ada praktik curang: toko mengambil produk bakery dari penyedia lain, mengemas ulang, dan memberi label “bebas gluten/dairy/vegan” dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Produk semacam ini bisa sangat berbahaya bagi orang yang memang memiliki penyakit celiac, intoleransi gluten, atau alergi terhadap susu. 

Karena bagi mereka, satu gigitan kecil gluten atau susu cukup memicu reaksi serius.

Kasus ini mengajarkan satu hal penting: label bebas gluten bukan jaminan 100% aman, terutama jika rantai produksi atau kemasan tidak dijaga kebersihannya dan tidak melalui sertifikasi independen.

  • Siapa yang Harus Menghindari Gluten?

  1. Penyakit Celiac: Penyakit autoimun di mana sistem imun menyerang usus kecil saat terkena gluten. Hasilnya: kerusakan usus dan gangguan penyerapan nutrisi.

  2. Intoleransi Gluten / Sensitivitas Non-Celiac: Beberapa orang tanpa celiac tetap mengalami gejala seperti kembung, diare, lemas setelah konsumsi gluten. Ini disebut sensitivitas gluten non-celiac.
  3. Alergi Gandum atau Susu: Reaksi alergi terhadap protein gandum atau susu bisa muncul cepat (anafilaksis) atau ringan (ruam, gatal). Bagi penderita alergi susu, penambahan susu dalam roti “bebas gluten” tentu fatal.
  • Gejala-Khas Paparan Gluten pada Penderita Sensitif

Beberapa gejala yang bisa muncul apabila seseorang yang sensitif atau penderita celiac mengonsumsi gluten:

  1. Gangguan pencernaan: kembung, diare, mual
  2. Rasa lemas, cepat lelah
  3. Ruam kulit, gatal, dan pembengkakan
  4. Berat badan turun tidak wajar
  5. Gejala yang lebih akut: sesak napas, alergi sistemik

dr Raissa menambahkan: “Bisa juga gejalanya cepat dan berat seperti gatal, bengkak, ruam, dan sesak napas.”

Baca Juga: 8 Gejala Awal Kanker Usus Besar Menurut Dokter Harvard, Jangan Abaikan!

  • Risiko Kesehatan Kalau Label “Bebas Gluten” Disalahgunakan

  1. Reaksi alergi atau kerusakan usus pada penderita celiac
  2. Ketidakmampuan mendeteksi alergen susu atau bahan tersembunyi
  3. Konsumen tidak mendapatkan nutrisi yang dijanjikan produk bebas gluten berkualitas
  4. Hilangnya kepercayaan publik terhadap label makanan sehat
  • Tips Memilih Produk Gluten-Free yang Aman

Untuk meminimalkan risiko, berikut tips agar kamu tidak tertipu:

  1. Pilih produk bersertifikasi gluten-free terpercaya (misalnya label dari lembaga resmi)
  2. Baca daftar bahan dengan teliti — pastikan tidak ada “wheat, barley, rye, milk” atau istilah tersembunyi
  3. Cek apakah produk diuji laboratorium dan data uji tersedia
  4. Hindari produk kemasan ulang tanpa segel keamanan
  5. Bila punya kondisi sensitif, konsultasikan dokter atau ahli gizi terkait produk alternatif

Kesimpulan & Pesan Penting

Kasus bakery viral yang menjual roti tidak sesuai label mengingatkan bahwa label “gluten-free” bisa disalahgunakan. Label semacam itu hanya bermakna jika didukung sertifikasi dan uji laboratorium yang kredibel.

Gluten, sebagai protein alami dari gandum/barley/rye, tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, tapi bagi mereka dengan celiac, intoleransi, atau alergi susu, satu kesalahan bahan bisa memicu reaksi serius.

Seperti yang dijelaskan dr Raissa: “Gluten bukan bahan tambahan, tapi bagian alami dari biji-bijian tertentu.”

Jadi, jika kamu membeli produk roti “bebas gluten”, jangan hanya percaya klaim, periksa label, pastikan sertifikasi, dan bila perlu minta data lab. Karena kesehatanmu tidak bisa dicalonkan begitu saja.