FYP Media.ID – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Sarmi, Provinsi Papua pada Selasa, 12 Agustus 2025, pukul 15.24 WIB. Getaran dahsyat ini tidak hanya membuat warga panik, tapi juga menyebabkan kerusakan signifikan di berbagai fasilitas, termasuk rumah penduduk, pasar rakyat, hingga jembatan.
Berikut ini adalah 6 fakta penting dan mengejutkan terkait gempa Sarmi Papua yang wajib diketahui semua orang, terutama warga di wilayah rawan bencana. Artikel ini juga mengupas penyebab gempa, dampak kerusakan, hingga himbauan pihak berwenang agar tetap waspada dan tenang.
1. Getaran Gempa Terasa Hingga Jayapura dan Wamena
Gempa dengan magnitudo 6,4 ini berpusat di laut, sekitar 27 kilometer tenggara Sarmi, pada kedalaman 13 kilometer. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), getaran gempa terasa sangat kuat di wilayah Sarmi dengan skala intensitas IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity).
Getaran juga dirasakan hingga Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Wamena dengan intensitas sedang, yaitu II-III MMI. Getaran yang cukup kuat ini menyebabkan warga di wilayah terdampak berhamburan keluar rumah dan menciptakan suasana panik.
2. Gempa Dipicu Aktivitas Jalur Anjak Mamberamo, Gempa Dangkal Berbahaya
Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa Sarmi merupakan gempa bumi dangkal dengan kedalaman 13 km akibat aktivitas geologi di Jalur Anjak Mamberamo (Mamberamo Thrust Belt). Gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault), yang biasanya memicu guncangan hebat dan potensi kerusakan serius.
Karena gempa berlokasi di darat dan kedalaman dangkal, maka getaran yang dirasakan masyarakat sangat kuat. Untungnya, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami, sehingga warga tidak perlu khawatir tentang ancaman gelombang tsunami.
3. Dampak Gempa: Motor Terparkir Berjatuhan, Jembatan Patah dan Kerusakan Bangunan
Gempa ini menimbulkan kerusakan nyata di Sarmi. Berdasarkan laporan masyarakat dan video yang beredar, sejumlah motor yang terparkir berjatuhan akibat guncangan gempa. Warga yang ketakutan langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Lebih parah lagi, sebuah jembatan penting di daerah terdampak dilaporkan patah dan mengalami kerusakan struktural. Warga diimbau untuk berhati-hati saat melewati jembatan tersebut karena kondisi tanah di sekitarnya juga mulai turun dan rawan longsor.
4. BMKG Catat 4 Gempa Susulan, Terbesar Magnitudo 5,1
Tidak lama setelah gempa utama mengguncang, BMKG mencatat adanya empat kali gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan terbesar mencapai magnitudo 5,1. Gempa susulan ini masih cukup kuat dan berpotensi menimbulkan kerusakan tambahan serta meningkatkan risiko keselamatan warga.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa sebelumnya. Pastikan juga jalur evakuasi dan tempat aman selalu siap digunakan.
5. Kerusakan Parah: Dua Rumah, Gereja, Pasar dan Kendaraan Rusak
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kerusakan material akibat gempa Sarmi. Data sementara menunjukkan dua unit rumah warga mengalami kerusakan, satu fasilitas ibadah (gereja) rusak, serta pasar rakyat di Kampung Keder mengalami kerusakan yang cukup serius.
Satu unit jembatan mengalami kerusakan struktural, sementara sebuah kendaraan roda empat juga mengalami kerusakan di bagian kaca depan akibat reruntuhan bangunan. Hingga kini, data terkait korban jiwa masih dalam proses pendataan oleh pihak berwenang.
6. Masyarakat Diimbau Tetap Tenang dan Siaga
Dalam kondisi darurat seperti ini, BNPB bersama BPBD setempat terus berkoordinasi untuk melakukan pendataan dan penanganan pascagempa secara cepat dan tepat. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing oleh isu tidak benar.
Sebagai langkah kesiapsiagaan, warga diminta untuk segera mencari tempat aman, menjauhi bangunan retak atau berpotensi roboh, serta memastikan jalur evakuasi di rumah, sekolah, dan tempat kerja bebas hambatan.
Selain itu, siapkan tas siaga bencana yang berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting, dan alat penerangan seperti senter. Masyarakat juga disarankan untuk mematikan aliran listrik, gas, dan air bila diperlukan untuk mencegah risiko kebakaran atau kebocoran.
Mengapa Gempa Sarmi Papua Ini Penting Diketahui?
Gempa magnitudo 6,4 adalah gempa berenergi besar yang dapat menimbulkan dampak kerusakan luas dan korban jiwa bila tidak ditangani dengan tepat. Papua, khususnya wilayah Sarmi, memang berada di daerah rawan gempa akibat aktivitas tektonik kompleks di kawasan tersebut.
Dengan mengetahui fakta-fakta kunci dan arahan dari BMKG serta BNPB, masyarakat dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi bencana. Ini juga meningkatkan kesadaran pentingnya mitigasi risiko bencana dan kesiapsiagaan untuk mengurangi dampak buruk di masa depan.
Kesimpulan
Gempa Sarmi Papua pada 12 Agustus 2025 dengan magnitudo 6,4 membawa dampak yang cukup signifikan. Kerusakan fisik terjadi pada rumah warga, fasilitas umum, dan infrastruktur vital seperti jembatan. Meskipun tidak berpotensi tsunami, gempa ini mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana di wilayah rawan gempa.
Pihak BMKG dan BNPB terus mengimbangi informasi dengan data terbaru dan himbauan agar masyarakat tetap tenang, waspada, serta mengikuti protokol keselamatan bencana. Semoga informasi ini membantu Anda lebih siap dan tanggap bila terjadi bencana serupa di masa depan.