FYP Media – Bulan September bukan hanya identik dengan peristiwa bersejarah, tetapi juga menjadi bulan lahirnya sejumlah pahlawan nasional Indonesia. Para tokoh ini memiliki kontribusi besar dalam perjuangan bangsa, baik melalui pendidikan, politik, maupun perlawanan terhadap penjajah.
Bagi generasi muda, mengenal pahlawan nasional bukan sekadar mengingat nama, tetapi juga memahami nilai perjuangan yang mereka wariskan. Berikut adalah 5 pahlawan nasional yang lahir di bulan September.
1. Ki Hajar Dewantara (2 September 1889)
Ki Hajar Dewantara, atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. Ia mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi rakyat untuk belajar tanpa membedakan status sosial.
Semboyannya yang terkenal, “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”, hingga kini menjadi filosofi pendidikan Indonesia. Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 September 1889 di Yogyakarta, dan perjuangannya terus hidup dalam sistem pendidikan bangsa.
2. Jenderal Ahmad Yani (19 September 1922)
Ahmad Yani adalah salah satu tokoh militer yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI tahun 1965. Lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 19 September 1922, Ahmad Yani dikenal sebagai jenderal muda yang cerdas dan disiplin.
Ia menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat pada saat itu. Dedikasinya dalam menjaga kedaulatan negara membuatnya dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi. Hingga kini, Ahmad Yani dikenang sebagai sosok yang rela berkorban demi keutuhan bangsa.
3. Sultan Agung Hanyokrokusumo (lahir 1593, diperingati 12 September)
Sultan Agung adalah raja terbesar dari Kesultanan Mataram yang berkuasa pada abad ke-17. Ia lahir sekitar tahun 1593 dan dikenang setiap tanggal 12 September.
Sebagai pemimpin, Sultan Agung berhasil memperluas wilayah kekuasaan Mataram dan melawan penjajahan Belanda di Batavia. Selain itu, ia juga dikenal sebagai tokoh budaya, karena memperkenalkan penanggalan Jawa-Islam yang masih digunakan hingga sekarang.
4. Abdul Muis (3 September 1886)
Abdul Muis adalah tokoh pergerakan nasional yang lahir di Sungai Puar, Sumatra Barat, pada 3 September 1886. Ia aktif dalam dunia politik dan dikenal sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat) yang berani mengkritik kebijakan kolonial Belanda.
Selain itu, Abdul Muis juga seorang sastrawan. Karyanya yang terkenal, novel Salah Asuhan, menjadi salah satu tonggak penting dalam sastra Indonesia modern. Dedikasinya dalam bidang politik dan sastra membuatnya dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
5. Prof. Dr. Mr. Mohammad Yamin (23 September 1903)
Mohammad Yamin adalah tokoh penting dalam sejarah perumusan dasar negara. Ia lahir di Sawahlunto, Sumatra Barat, pada 23 September 1903.
Yamin dikenal sebagai seorang sastrawan, ahli hukum, politisi, sekaligus pejuang kemerdekaan. Perannya sangat besar dalam perumusan Piagam Jakarta dan pembahasan Pancasila. Selain itu, ia juga menulis banyak karya sastra yang memperkuat semangat nasionalisme. (ra)