5 Makanan Berbahaya yang Bisa Percepat Pikun dan Picu Demensia

berbahaya, 5, Pikun
Ilustrasi Lupa. (Foto: Getty Images/polkadot)

FYPMedia.id  – Pikun di usia lanjut memang sering dianggap wajar, tetapi tahukah Anda bahwa pola makan ternyata berbahaya dan sangat berpengaruh pada kesehatan otak? 

Sebuah penelitian jangka panjang mengungkap bahwa jenis makanan tertentu bisa mempercepat penurunan fungsi kognitif, bahkan meningkatkan risiko demensia. Fakta ini membuat kita perlu lebih waspada terhadap apa yang kita konsumsi setiap hari.

Demensia sendiri bukan penyakit tunggal, melainkan kumpulan gejala yang mencakup penurunan memori, kemampuan berpikir, bahasa, hingga perilaku. 

Dalam banyak kasus, gejala awalnya kerap terlihat dari sering lupa, sulit konsentrasi, hingga disorientasi arah. Jika tidak dicegah sejak dini, kondisi ini bisa berkembang menjadi Alzheimer atau gangguan otak lainnya.

Penelitian 15 Tahun Bongkar Hubungan Pola Makan dan Demensia

Sebuah riset besar yang dipublikasikan di Nature Aging menyoroti hubungan antara makanan dan risiko pikun. 

Studi ini dilakukan oleh ilmuwan melalui program Swedish National Study on Aging and Care in Kungsholmen (SNAC-K) dengan melibatkan hampir 2.500 orang lanjut usia.

Peserta penelitian berusia rata-rata 71 tahun, dan lebih dari separuhnya adalah perempuan. Mereka dipantau hingga 15 tahun dengan pola makan yang dievaluasi secara rutin melalui kuesioner makanan.

Menggunakan sistem Alternative Healthy Eating Index (AHEI), peneliti memberi nilai positif pada konsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, dan lemak sehat. 

Sebaliknya, nilai negatif diberikan pada makanan tidak sehat seperti daging merah olahan, minuman manis, dan lemak trans.

Baca Juga: Makan Jagung Setiap Hari, Ini Manfaatnya!

Hasilnya cukup mengejutkan: mereka yang rutin mengonsumsi makanan sehat mengalami dua hingga tiga penyakit kronis lebih sedikit dibandingkan peserta dengan pola makan buruk. 

Sementara itu, konsumsi berlebihan daging olahan, makanan tinggi gula, dan minuman bersoda dikaitkan dengan percepatan akumulasi penyakit, termasuk jantung, diabetes, parkinson, kanker, artritis, osteoporosis, dan tentu saja demensia.

“Hasil kami menunjukkan betapa pentingnya pola makan dalam memengaruhi perkembangan multimorbiditas pada populasi lanjut usia,” jelas peneliti Adrian Carballo-Casla, seperti dikutip dari Daily Mail.

5 Makanan yang Harus Dihindari Agar Tidak Cepat Pikun

Selain hasil penelitian di atas, sejumlah pakar gizi juga mengidentifikasi jenis makanan spesifik yang sebaiknya dihindari jika ingin menjaga otak tetap sehat. Berikut daftarnya:

1. Keju yang Diproses Berlebihan

Keju memang kaya kalsium, tetapi varian yang sudah diproses secara berlebihan justru berbahaya bagi kesehatan otak. 

Beberapa penelitian mengindikasikan kandungan protein dan bahan tambahan di dalamnya bisa meningkatkan risiko Alzheimer serta mempercepat pikun.

2. Daging Olahan

Sosis, ham, kornet, hingga daging kalengan termasuk dalam kelompok ini. Daging olahan mengandung sodium tinggi dan lemak jenuh yang bisa memperberat kerja liver serta memengaruhi kesehatan otak. Jika dikonsumsi berlebihan, risikonya bukan hanya demensia, tetapi juga penyakit jantung.

3. Minuman Beralkohol seperti Bir

Bir mengandung nitrit tinggi yang dikaitkan dengan risiko Alzheimer dan demensia. Konsumsi alkohol berlebihan pun bisa merusak sel otak dan mempercepat degenerasi kognitif. 

Para ahli menyarankan untuk benar-benar membatasi, bahkan menghindari, konsumsi alkohol demi menjaga fungsi otak tetap optimal.

Baca Juga: Misteri Terminal Lucidity: Keajaiban Sesaat Sebelum Kematian 

4. Makanan Putih Olahan

Nasi putih, roti tawar, pasta, tepung terigu, dan gula putih termasuk dalam kategori “makanan putih”. Jenis makanan ini menyebabkan lonjakan insulin berlebihan dalam tubuh. 

Jika berlangsung lama, kondisi tersebut bisa mengirimkan racun ke otak dan memicu terbentuknya plak yang merusak sel saraf.

5. Popcorn Microwave

Camilan praktis ini ternyata menyimpan bahaya tersembunyi. Popcorn yang diolah dengan microwave mengandung diacetyl, bahan kimia yang dapat meningkatkan penumpukan plak amiloid di otak. Penumpukan plak ini dikenal sebagai salah satu penyebab utama Alzheimer.

Gula, Garam, dan Lemak Berlebih: Tiga Musuh Utama Otak

Selain makanan di atas, pola makan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh juga terbukti memperburuk kesehatan otak. Gula berlebih membuat otak “kelelahan” karena harus memproses energi dalam jumlah besar. 

Sementara garam bisa memicu hipertensi yang berhubungan erat dengan risiko stroke dan demensia. Lemak jenuh, terutama dari makanan cepat saji, juga mempercepat proses peradangan pada otak.

Pakar kesehatan menegaskan bahwa pencegahan jauh lebih efektif daripada pengobatan. Dengan mengurangi konsumsi makanan berbahaya sejak dini, risiko demensia di usia lanjut dapat ditekan secara signifikan.

Makanan Sehat yang Bisa Lindungi Otak dari Demensia

Di sisi lain, ada sejumlah makanan yang terbukti memperlambat proses penuaan otak. Misalnya:

  • Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli yang kaya antioksidan.
  • Ikan berlemak seperti salmon yang mengandung omega-3 untuk melindungi sel saraf.
  • Buah beri seperti blueberry dan stroberi yang tinggi flavonoid, efektif menjaga daya ingat.
  • Kacang-kacangan yang mendukung fungsi otak berkat kandungan vitamin E.

Kombinasi makanan sehat ini jika dikonsumsi secara rutin mampu memperkuat koneksi antar sel otak, menjaga daya ingat tetap tajam, serta mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.

Waspada Gejala Awal Demensia

Sering lupa menaruh barang, kesulitan mengingat percakapan, tidak bisa berkonsentrasi, hingga disorientasi arah bisa menjadi tanda awal demensia. 

Jika gejala ini muncul terus-menerus, segera konsultasikan ke tenaga medis untuk mendapatkan pemeriksaan.

Mengenali tanda sejak dini sangat penting, sebab demensia yang terdeteksi lebih awal bisa diperlambat perkembangannya melalui perubahan gaya hidup, terapi, hingga perawatan medis.

Kesimpulan: Cegah Pikun dengan Pola Makan Sehat

Dari penelitian jangka panjang hingga temuan para ahli gizi, satu hal jelas: makanan punya peran besar dalam menentukan kesehatan otak di masa tua. 

Mengurangi konsumsi daging olahan, makanan tinggi gula, alkohol, hingga camilan tidak sehat seperti popcorn microwave adalah langkah bijak.

Sebaliknya, perbanyak konsumsi makanan segar, bergizi, dan kaya antioksidan untuk menjaga otak tetap tajam hingga usia lanjut. Dengan begitu, kita tidak hanya hidup lebih lama, tetapi juga lebih berkualitas.