Misteri Terminal Lucidity: Keajaiban Sesaat Sebelum Kematian 

terminal
Ilustrasi Terminal Lucidity/Sumber Foto: Canvacom

FYPMedia.IDTerminal lucidity adalah fenomena mengejutkan yang kerap dialami oleh pasien dengan gangguan otak berat, seperti Alzheimer atau stroke, menjelang akhir hidup mereka. 

Dalam kondisi ini, pasien yang sebelumnya linglung, pikun, atau bahkan koma, tiba-tiba mendapatkan kembali kejernihan pikiran dan kemampuan berbicara, meski hanya sementara.

Apa Itu Terminal Lucidity?

Terminal lucidity pertama kali diperkenalkan oleh ahli biologi Jerman, Michael Nahm. Istilah ini merujuk pada momen “kejernihan” yang dialami seseorang sesaat sebelum meninggal dunia. 

Fenomena ini tetap menjadi misteri besar bagi dunia medis. Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Archives of Gerontology and Geriatrics tahun 2012, tercatat 83 kasus terminal lucidity yang didokumentasikan selama 250 tahun terakhir.

Penelitian pada tahun 2018 juga mengamati 338 kematian di rumah sakit pendidikan, dengan hanya 6 pasien yang menunjukkan gejala terminal lucidity. 

Menariknya, semua pasien tersebut meninggal dalam waktu 9 hari setelah mengalami “kesembuhan” mendadak. Studi lainnya pada tahun 2023 mencatat bahwa 22,2% pasien meninggal dalam waktu 3 hari setelah fenomena ini terjadi, sementara 14,8% lainnya bertahan hingga 3 bulan.

Baca juga: 5 Keuntungan Mengonsumsi Kopi di Pagi Hari untuk Kesehatan Jantung 

Ciri-Ciri Terminal Lucidity

Fenomena ini sering dialami oleh pasien dengan gangguan otak atau saraf seperti:

  • Alzheimer
  • Demensia
  • Tumor otak
  • Stroke
  • Meningitis
  • Skizofrenia

Pada momen terminal lucidity, pasien yang sebelumnya tidak mampu berbicara atau mengenali orang lain, tiba-tiba bisa berbicara dengan lancar, mengingat memori lama, atau bahkan bergerak.

 “Kesembuhan yang tiba-tiba ini kerap menjadi momen yang berharga bagi keluarga untuk memperkuat kembali hubungan dengan orang terkasih,” ungkap Scientific American.

Kisah Nyata Terminal Lucidity

Dikutip dari Alodokter, salah satu kisah nyata terminal lucidity yang paling mengharukan adalah kisah seorang wanita lanjut usia yang menderita Alzheimer selama 15 tahun. Selama itu, ia tidak dapat mengenali orang-orang di sekitarnya.

Namun, pada suatu malam, ia berbicara dengan jelas kepada putrinya tentang ketakutannya akan kematian dan pengalaman hidupnya. Beberapa jam setelah percakapan itu, ia meninggal dunia.

Baca juga: BPOM Gagalkan Distribusi Sayur Basi dalam Program Makan Bergizi Gratis

Kisah lain datang dari seorang pria dengan demensia berat. Setelah berminggu-minggu tidak berbicara, ia tiba-tiba bangun, berbicara banyak hal, tertawa, dan mengingat semua anggota keluarganya.

“Ia mengucapkan terima kasih, kemudian tertidur, dan meninggal dalam damai beberapa saat kemudian,” ujar keluarganya.

Misteri di Balik Fenomena Ini

Hingga saat ini, penyebab pasti terminal lucidity belum dapat dijelaskan. Menurut Healthline, beberapa ahli menduga bahwa fenomena ini mungkin disebabkan oleh fluktuasi fungsi otak atau perubahan mendadak di sistem saraf. 

Namun, sebagian besar ilmuwan melihatnya sebagai paradoks, karena bertentangan dengan pemahaman medis tentang bagaimana gangguan otak memengaruhi kognisi.

Meski hanya berlangsung singkat, terminal lucidity memiliki makna mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Fenomena ini memungkinkan mereka untuk berbicara dari hati ke hati, meminta maaf, atau sekadar menghabiskan waktu bersama sebelum berpisah selamanya.

(Oda/Evly)