FYP Media.ID – Fenomena langka gerhana bulan total akan kembali menghiasi langit Indonesia pada 7–8 September 2025. Peristiwa ini menjadi momen istimewa yang sayang untuk dilewatkan, karena bulan akan terlihat berwarna merah gelap, dikenal sebagai blood moon, akibat bayangan Bumi yang sepenuhnya menutupi permukaan bulan.
Namun, masih banyak masyarakat yang bertanya: “Apakah aman melihat gerhana bulan total dengan mata telanjang?” Artikel ini akan mengupas 5 fakta penting tentang gerhana bulan total, termasuk jawaban ilmiah soal keamanannya, mitos yang masih beredar, hingga cara terbaik menikmati fenomena ini dengan aman dan menyenangkan.
1. Apa Itu Gerhana Bulan Total?
Gerhana bulan total terjadi saat Bumi berada tepat di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi menutupi seluruh permukaan Bulan. Tidak seperti gerhana matahari, yang hanya bisa dilihat dari lokasi tertentu, gerhana bulan bisa disaksikan dari mana saja di sisi malam Bumi—selama langit cerah.
Saat gerhana bulan total, bulan akan tampak berwarna merah gelap, fenomena yang dikenal sebagai “blood moon.” Warna ini muncul karena cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi dibiaskan, lalu memantul ke permukaan bulan.
Fenomena ini bukan hanya cantik, tapi juga aman ditonton tanpa alat pelindung khusus.
2. Jadwal Lengkap Gerhana Bulan Total 7–8 September 2025 di Indonesia
Bagi kamu yang berada di Indonesia, gerhana bulan total ini akan terlihat jelas dari seluruh wilayah. Berikut adalah jadwal lengkapnya:
Waktu Gerhana Bulan di Indonesia:
-
Wilayah Barat (WIB): 7 September pukul 22.26.56 – 8 September pukul 03.56.34 WIB
-
Wilayah Tengah (WITA): 7 September pukul 23.26.56 – 8 September pukul 04.56.34 WITA
-
Wilayah Timur (WIT): 8 September pukul 00.26.26 – 8 September pukul 05.56.34 WIT
Kamu bisa mulai menyiapkan tempat untuk menyaksikan keindahan alam ini sejak pukul 22.00 waktu setempat.
3. Amankah Melihat Gerhana Bulan dengan Mata Telanjang? Jawabannya: YA!
Inilah pertanyaan yang paling sering ditanyakan, dan jawabannya adalah: 100% aman! Menurut para ahli kesehatan mata, gerhana bulan tidak menimbulkan risiko apa pun bagi penglihatan manusia.
Berbeda dengan gerhana matahari—yang memancarkan sinar ultraviolet berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan retina jika dilihat langsung—gerhana bulan tidak mengeluarkan cahaya berbahaya.
Menurut Dr. Ashwin Santosh Shetty, Konsultan Oftalmologi di Aster CMI Hospital, India:
“Lapisan mata yang sensitif terhadap cahaya tidak pernah terpapar tingkat kecerahan berbahaya saat gerhana bulan. Tidak ada risiko luka bakar atau kerusakan permanen.”
Artinya, kamu bisa melihat gerhana bulan dengan mata telanjang, menggunakan kamera, atau bahkan teropong dan teleskop tanpa kekhawatiran. Intensitas cahaya bulan, bahkan saat gerhana penuh, jauh lebih redup dibandingkan lampu ruangan.
4. Mitos Bahaya Gerhana Bulan: Ini Faktanya
Masih banyak kepercayaan kuno yang berkembang soal gerhana bulan. Beberapa budaya menyebutkan bahwa melihat gerhana bulan bisa membawa sial, menyebabkan gangguan kesehatan, atau mengandung radiasi berbahaya.
Namun, tidak satu pun dari mitos tersebut memiliki dasar ilmiah.
Fakta medisnya jelas: bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri—cahaya yang kamu lihat adalah pantulan dari matahari. Saat gerhana, cahaya itu justru semakin redup karena tertutup bayangan Bumi. Tidak ada sinar radiasi baru yang muncul.
Menurut Shetty, mitos-mitos tersebut kemungkinan berasal dari zaman dahulu, ketika manusia belum memahami fenomena langit secara ilmiah. Kini, dengan kemajuan sains dan astronomi, kita tahu bahwa gerhana bulan adalah murni fenomena alam, bukan ancaman kesehatan.
5. Tips Menikmati Gerhana Bulan Total dengan Aman dan Nyaman
Meski aman secara medis, kamu tetap perlu menjaga kenyamanan mata saat menyaksikan gerhana bulan, terutama jika kamu ingin mengamatinya dalam waktu lama. Berikut beberapa tips aman dan praktis:
Gunakan Teleskop atau Teropong
Untuk kamu yang ingin melihat lebih detail permukaan bulan selama gerhana, menggunakan teleskop atau teropong adalah pilihan ideal. Alat ini juga aman untuk mata, tidak seperti melihat matahari secara langsung.
Istirahatkan Mata Secara Berkala
Menatap objek terlalu lama, termasuk bulan, bisa menyebabkan mata tegang, pegal, atau berair. Ini bukan karena gerhana berbahaya, tapi karena otot mata yang lelah. Istirahatkan mata tiap 15–20 menit.
Cari Lokasi Bebas Polusi Cahaya
Untuk menikmati pengalaman maksimal, pilih lokasi yang minim pencahayaan buatan seperti pedesaan, gunung, atau pantai. Di kota besar, cahaya lampu jalan dapat mengurangi keindahan pemandangan bulan.
Gunakan Aplikasi Astronomi
Banyak aplikasi gratis seperti Sky Map atau Stellarium yang bisa membantumu memantau posisi bulan dan fase gerhana secara real-time.
Kesimpulan: Nikmati Gerhana Bulan Total Tanpa Takut, Ini Momen Langka!
Gerhana bulan total 7–8 September 2025 adalah peristiwa langka yang sangat aman dan menarik untuk diamati. Tidak seperti gerhana matahari, kamu tidak perlu kacamata khusus atau pelindung mata lainnya.
Dengan pemahaman ilmiah dan informasi yang tepat, kita bisa menghargai dan menikmati keajaiban langit ini tanpa takut mitos atau informasi keliru. Bahkan, kamu disarankan untuk mengabadikannya dalam foto atau video, karena blood moon selalu jadi objek menarik bagi fotografer langit malam.
Jadi, jangan ragu. Siapkan kamera, bawa teropong, dan nikmati keindahan gerhana bulan total yang bisa kamu saksikan dengan aman, nyaman, dan tanpa alat pelindung apa pun. Ini adalah momen astronomi spektakuler yang bisa kamu nikmati bersama keluarga atau teman-teman.