5 Fakta Medis di Balik Mimpi Buruk Saat Demam, Nomor 3 Paling Mengejutkan!

demam, mimpi buruk
Ilustrasi Demam/ Sumber Foto: Freepik

FYPMedia.id – Pernahkah Anda mengalami mimpi buruk saat demam tinggi, di mana tidur terasa tidak nyenyak, tubuh panas, dan mimpi yang muncul terasa sangat nyata bahkan menyeramkan? Jika iya, Anda tidak sendiri. 

Banyak orang, baik anak-anak maupun dewasa, melaporkan hal serupa. Ternyata, fenomena yang disebut “mimpi demam” ini bukan sekadar kebetulan, melainkan ada penjelasan medis di baliknya.

Fenomena ini menjadi perhatian para peneliti karena menunjukkan bagaimana kondisi tubuh yang sakit dapat memengaruhi kerja otak dan kualitas tidur seseorang. Yuk, kita bahas penyebabnya satu per satu.

1. Mimpi Demam Itu Nyata: Efek Langsung dari Suhu Tubuh yang Naik

Ketika tubuh Anda sedang demam, suhu di dalam otak juga meningkat, memicu reaksi biologis yang tidak biasa. 

Dikutip dari Times of India, demam dapat mengubah sistem internal tubuh, termasuk suhu dan aktivitas otak. Kedua hal ini kemudian berkontribusi pada munculnya mimpi aneh, intens, dan menyeramkan.

“Mimpi buruk yang terjadi saat seseorang sakit bisa terjadi karena penyakit dapat mengubah sistem internal tubuh, terutama otak dan suhu,” tulis Times of India.

Dengan kata lain, mimpi demam adalah pengalaman nyata yang muncul akibat proses fisiologis dan psikologis. 

Tubuh yang panas dan otak yang kelelahan akan berinteraksi, menghasilkan mimpi yang lebih emosional, aneh, bahkan menakutkan.

Sebuah studi yang diterbitkan di PubMed Central menemukan bahwa sekitar 94 persen partisipan mengaku mimpi mereka saat demam terasa lebih intens dan negatif dibanding mimpi biasa. 

Kondisi ini membuat tidur menjadi tidak nyenyak dan pemulihan dari sakit pun melambat.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan: 5 Dampak Mikroplastik di Air Hujan Terhadap Kulit dan Kesehatan Tubuh

2. Tahap Tidur REM Jadi Pemicu Utama Mimpi Buruk

Dalam dunia medis, mimpi terjadi pada fase Rapid Eye Movement (REM), yaitu sekitar 70 hingga 90 menit setelah seseorang tertidur. 

Pada fase ini, otak sangat aktif, sementara tubuh seolah “terkunci” dan tidak bisa bergerak.

Ketika suhu tubuh naik akibat demam, mekanisme pengaturan suhu alami berhenti bekerja optimal selama fase REM. 

Artinya, tubuh kesulitan mendinginkan diri, sementara otak tetap bekerja keras memproses emosi, memori, dan sensasi fisik.

Akibatnya, otak mulai “mengarang” gambaran-gambaran nyata yang terasa seperti ancaman. 

Hal inilah yang menjelaskan mengapa mimpi saat demam sering terasa hidup dan menyeramkan, bahkan membuat seseorang terbangun dengan rasa panik atau berkeringat.

Mimpi yang muncul saat demam biasanya terasa sangat nyata dan mengancam, seolah-olah kejadian yang menakutkan tersebut benar-benar terjadi di kamar tempat Anda tidur.

Beberapa orang bahkan mengaku mimpi buruknya berulang setelah tidur kembali, dan disertai gejala seperti mengigau, gelisah, atau berjalan dalam tidur.

3. Otak Panas, Kimia Tubuh Kacau — Inilah Kombinasi Berbahaya

Penyebab utama mimpi buruk saat demam tinggi terletak pada gangguan keseimbangan kimia dalam otak. Ketika suhu tubuh mencapai lebih dari 37,5°C, kerja enzim otak melambat. 

Akibatnya, zat-zat kimia yang bertanggung jawab atas emosi dan persepsi menjadi tidak seimbang.

Hal ini memicu aktivitas otak yang tidak sinkron dengan kondisi tubuh, menciptakan pengalaman tidur yang intens dan penuh halusinasi. 

Saat otak “panas” namun tubuh tetap memaksa istirahat, terjadi konflik sinyal antara sistem saraf pusat dan sistem imun yang sedang melawan infeksi. Itulah mengapa mimpi terasa begitu nyata dan menegangkan.

Suhu yang terlalu panas atau di atas 37 derajat Celsius berisiko menyebabkan Anda berhalusinasi dan mengalami disorientasi.

Dalam kondisi ekstrem, demam tinggi dapat memunculkan gejala mirip delusi ringan, terutama pada anak-anak atau orang yang sensitif terhadap perubahan suhu.

4. Obat-Obatan Juga Bisa Jadi Pemicu

Selain suhu tubuh yang meningkat, penggunaan obat tertentu dapat memperparah munculnya mimpi buruk saat demam. 

Beberapa jenis obat seperti antibiotik, antihistamin, atau obat tekanan darah, ternyata dapat mengganggu keseimbangan neurotransmiter di otak.

Akibatnya, siklus tidur normal terganggu dan fase REM menjadi lebih panjang dari biasanya, memperbesar peluang munculnya mimpi buruk.

Antibiotik, antihistamin, dan obat untuk tekanan darah adalah beberapa contoh obat-obatan yang berisiko menyebabkan tidur Anda tidak nyenyak dan mimpi buruk pun muncul.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan reaksi tubuh setelah mengonsumsi obat. 

Bila mimpi buruk terjadi berulang kali saat demam, konsultasikan ke dokter untuk mengevaluasi dosis atau jenis obat yang digunakan.

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan di Balik Demam Matcha yang Goyang Tradisi Jepang!

5. Mekanisme Otak yang Melindungi Tubuh dari Bahaya

Secara ilmiah, otak memiliki mekanisme alami untuk melindungi tubuh dari ancaman, termasuk panas ekstrem. Saat suhu tubuh naik, otak yang sedang tertidur akan membaca kondisi itu sebagai bahaya — dan mencoba “membangunkan” Anda melalui sinyal mimpi buruk.

Suhu tubuh yang sangat tinggi atau panas akan dibaca oleh otak Anda yang sedang tertidur sebagai bentuk ancaman atau tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Dengan demikian, mimpi buruk sebenarnya adalah mekanisme protektif, sebuah sinyal bahwa tubuh sedang tidak seimbang dan perlu perhatian. 

Otak berusaha membuat Anda sadar agar bisa menurunkan suhu tubuh, minum air, atau berpindah posisi tidur yang lebih nyaman.

Cara Menghindari Mimpi Buruk Saat Demam

Meski mimpi buruk tidak bisa sepenuhnya dicegah, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meminimalkan intensitas dan frekuensinya, antara lain:

  1. Jaga suhu tubuh tetap stabil — kenakan pakaian berbahan katun yang menyerap keringat.
  2. Pastikan ruangan tidak terlalu panas atau dingin, sekitar 26°C adalah suhu ideal untuk tidur saat sakit.
  3. Minum air hangat sebelum tidur untuk menenangkan tubuh.
  4. Hindari makan berat menjelang tidur karena bisa mengacaukan metabolisme.
  5. Tidur di tempat yang familiar, agar otak tidak merasa terancam oleh lingkungan baru.
  6. Gunakan lampu tidur redup agar otak tetap rileks.

Bagi anak-anak, pastikan orang tua menemani hingga suhu tubuh menurun agar mereka merasa aman dan tidak terbangun karena mimpi buruk.