FYP Media.id – Meksiko tengah dilanda bencana besar. Hujan deras tanpa henti menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan 64 orang dan membuat 65 lainnya hilang. Bencana ini mengguncang wilayah tengah dan timur negara itu, dengan tiga negara bagian tercatat sebagai daerah paling parah terdampak: Veracruz, Hidalgo, dan Puebla.
Krisis Kemanusiaan: Ribuan Terisolasi, Bantuan Terhambat
Sejak akhir pekan lalu, curah hujan ekstrem mengguyur Meksiko, mengubah jalan-jalan menjadi sungai, menenggelamkan jembatan, dan memicu tanah longsor besar di daerah pegunungan. Puluhan komunitas kecil masih terisolasi total hingga Senin (13/10/2025), memaksa ribuan warga untuk berjalan kaki berjam-jam demi mencari makanan dan air bersih.
Menurut Presiden Claudia Sheinbaum, sebanyak 10.000 personel militer telah dikerahkan ke zona bencana dengan perahu, pesawat, dan helikopter guna mempercepat evakuasi dan distribusi bantuan. Helikopter dikerahkan bolak-balik untuk membawa makanan, air minum, dan perlengkapan medis ke desa-desa yang terputus dari dunia luar.
“Banyak penerbangan dibutuhkan untuk mengirimkan cukup makanan dan air,” kata Sheinbaum kepada wartawan.
Tempat penampungan sementara telah dibuka untuk ribuan warga yang kehilangan rumah, sementara pasukan militer bekerja keras membuka akses darat yang tertutup lumpur dan reruntuhan.
Fokus Wilayah: Di Mana Dampak Terbesar Terjadi?
Menurut Laura Velazquez, Kepala Badan Pertahanan Sipil Nasional Meksiko, bencana ini paling parah menimpa tiga negara bagian:
1. Veracruz – Wilayah Sungai yang Terendam
-
Korban tewas: 29 orang
-
Hilang: 18 orang
-
Dikenal sebagai provinsi pesisir dengan jaringan sungai luas, Veracruz menjadi pusat kehancuran saat air bah merendam kota-kota kecil dan desa pesisir.
-
Ribuan rumah rusak parah, dan warga diperintahkan mengungsi massal pada Jumat (10/10).
-
Beberapa kota seperti Poza Rica dan Papantla lumpuh total karena aliran air dan longsor.
2. Hidalgo – Pegunungan Terisolasi dan Longsor Mematikan
-
Korban tewas: 21 orang
-
Hilang: 43 orang
-
Kota kecil Tenango de Doria menjadi simbol penderitaan. Warga berjalan dua hingga tiga jam melewati lumpur demi mencari bantuan.
-
“Kami tidak punya persediaan, tidak ada makanan, tidak ada apa-apa,” kata Marco Mendoza, petani lokal yang terdampak langsung.
-
Longsor besar terjadi di lereng-lereng curam, menghancurkan akses jalan dan menimbun rumah-rumah warga.
3. Puebla – Infrastruktur Lumpuh, Ribuan Rumah Rusak
-
Korban tewas: 9 orang
-
Hilang: 13 orang
-
Jalan utama di wilayah pegunungan Puebla terputus, sementara jaringan listrik dan komunikasi lumpuh total.
-
Ribuan warga masih berada di tempat pengungsian dengan keterbatasan makanan dan air.
Cuaca Ekstrem dan Kombinasi Mematikan
Musim hujan di Meksiko memang biasa terjadi antara Mei hingga Oktober, namun fenomena tahun ini jauh lebih parah. Menurut pakar meteorologi, hujan pekan lalu merupakan hasil dari kombinasi sistem tropis dari Teluk Meksiko dan front dingin dari utara.
Fenomena ini memicu:
-
Curah hujan luar biasa tinggi dalam waktu singkat
-
Tanah jenuh air hingga tak mampu menyerap aliran baru
-
Sungai-sungai besar meluap tak terkendali
Presiden Sheinbaum menyebut situasi ini sebagai “bencana yang sangat sulit diprediksi”, berbeda dengan badai tropis yang biasanya bisa dipantau lebih awal.
Kondisi Terbaru: Langit Cerah, Tapi Penderitaan Belum Berakhir
Pada Minggu (12/10), sebagian wilayah mulai mengalami perbaikan cuaca. Langit cerah untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir, memungkinkan tim penyelamat mulai mengerahkan alat berat guna membuka kembali jalur darat yang tertutup reruntuhan dan lumpur.
Namun demikian:
-
Bantuan logistik belum merata
-
Akses ke beberapa desa masih tertutup
-
Risiko penyakit meningkat akibat air kotor dan genangan
Pakar kesehatan masyarakat memperingatkan adanya ancaman penyakit bawaan air seperti diare, leptospirosis, dan bahkan potensi penyebaran demam berdarah karena nyamuk mulai berkembang di daerah genangan air.
Bencana Berkembang Cepat: Apa Selanjutnya?
Perkembangan bencana ini berlangsung sangat cepat. Dalam waktu hanya 12 jam, jumlah korban tewas bertambah drastis dari 47 menjadi 64. Ini menunjukkan tingkat risiko dan skala kehancuran yang masih belum terungkap sepenuhnya.
Beberapa langkah yang sedang dilakukan pemerintah:
-
Evaluasi kembali sistem peringatan dini
-
Pemetaan zona rawan longsor dan banjir
-
Percepatan pembangunan infrastruktur tanggap darurat
Sementara itu, ribuan relawan lokal juga ikut bergabung dalam proses distribusi bantuan dan penyelamatan.
Kesimpulan: Tiga Daerah Ini Butuh Perhatian Internasional
Kejadian ini menjadi pengingat keras akan kerentanan Meksiko terhadap perubahan iklim dan sistem cuaca ekstrem. Daerah seperti Veracruz, Hidalgo, dan Puebla kini tidak hanya mengalami kerusakan fisik, tetapi juga trauma sosial dan ekonomi yang mendalam.
Warga di wilayah-wilayah ini masih membutuhkan:
-
Air bersih dan makanan siap saji
-
Obat-obatan dan layanan kesehatan darurat
-
Alat komunikasi dan bahan bakar
Bantuan dari komunitas internasional, LSM, dan negara-negara sahabat sangat dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan.
