FYPmedia.id – Publik kembali dihebohkan oleh rangkaian kasus korupsi pejabat negara dan BUMN yang mencuat belakangan ini. Beberapa nama besar dan lembaga strategis kini ikut terseret, menegaskan keseriusan penegakan hukum atas praktik korupsi di level tinggi.
Korupsi Impor Migas Pertamina Patra Niaga
Kejaksaan Agung menetapkan tujuh orang tersangka dalam skandal impor minyak yang melibatkan PT Pertamina Patra Niaga. Di antaranya adalah Riva Siahaan (CEO Pertamina Patra Niaga), Yoki Firnandi (CEO Pertamina International Shipping), dan Sani Dinar Saifuddin (Direktur Kilang Pertamina Internasional). Disinyalir terdapat penyimpangan impor minyak antara 2018–2023, dengan kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 193,7 triliun.
Pejabat Kemnaker Dicopot Terkait Izin Tenaga Kerja Asing
Delapan pejabat di Direktorat Pengendalian Penggunaan TKA (Tenaga Kerja Asing) di Kementerian Ketenagakerjaan telah dicopot menyusul operasi KPK yang menguak dugaan korupsi dalam pelayanan izin TKA sejak Juli 2024. Menteri Ketenagakerjaan telah mengambil tindakan tegas terhadap pejabat yang terindikasi bersalah.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Terseret Kasus Suap Pemilu
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, resmi ditahan pada 20 Februari 2025 atas dugaan suap dan obstruction of justice terkait kerangka suap politisi Harun Masiku agar mendapat kursi parlemen. Meski membantah tudingan, lembaga antikorupsi menegaskan kasus ini berdasarkan bukti hukum yang cukup.
Korupsi PT Antam: 109 Ton Emas Bermasalah
Enam mantan General Manager dari Unit PT Antam UBPP Logam Mulia telah ditetapkan sebagai tersangka atas pemalsuan merek emas, di mana 109 ton emas palsu dialihkan memakai merek Antam antara 2010–2021.
Gratifikasi ASN DJP Ditangani KPK
KPK bergerak atas kasus gratifikasi di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, dengan menetapkan inisial MH, mantan Kepala Kantor Wilayah DJP Banten dan Jakarta, sebagai tersangka sejak 12 Februari 2025.
Diduga Suap Proyek di DPR: Indra Iskandar Tersangka
Kasus pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR kembali terbuka setelah Sekjen DPR, Indra Iskandar, disebut-sebut sebagai salah satu tersangka sejak 7 Maret 2025. Nilai anggaran mencapai puluhan miliar rupiah.
Polri Selidiki Dugaan Korupsi di PLN
Unit Khusus Korps Polri (Kortastipidkor) tengah menyelidiki dugaan korupsi kala pemeriksaan pejabat PLN Pusat dalam tahap awal. Namun, detail kasus dan pihak terlibat masih diselidiki lebih lanjut.
Analisis dan Dampak Publik
- Level Tertinggi Terseret
Kasus menyangkut pejabat BUMN hingga partai politik pusat menunjukkan bahwa tindakan korupsi belum lenyap di level elit pemerintahan.
Kerugian Negara Fantastis
Dari minyak hingga emas dan pajak, total kerugian diperkirakan mencapai triliunan rupiah, mengancam kepercayaan publik terhadap institusi terkait. - Percepatan Penegakan Hukum
Langkah cepat aparat (KPK, Kejaksaan, Polri) ini disambut baik masyarakat, namun menuntut tuntutan hukum yang adil dan transparan agar menjadi efek jera. - Dampak Reputasi dan Reformasi
Kasus-kasus skala besar ini memicu upaya reformasi internal, seperti pencopotan pejabat, pembaruan SOP, dan perbaikan sistem pengadaan publik.
Gelombang kasus korupsi terbaru menggambarkan lemahnya kontrol internal dan masih adanya celah penyalahgunaan wewenang. Masyarakat menaruh harapan besar agar aparat penegak hukum menuntaskannya secara menyeluruh dan memastikan pertanggungjawaban penuh dari para pelaku. (ra)