19 Mei 2025: Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Status Jadi “Awas”

19 Mei 2025: Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Status Jadi “Awas”

FYPMedia.ID – Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali menjadi sorotan setelah Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Badan Geologi secara resmi menaikkan status gunung tersebut ke Level IV atau “Awas”, menyusul serangkaian erupsi yang terjadi sejak Minggu malam, 18 Mei 2025.

Gunung yang berada di Kabupaten Flores Timur ini tercatat mengalami erupsi berulang pada Senin malam, 19 Mei 2025. Dalam kurun waktu pukul 21.43 hingga 23.15 WITA, kolom abu terpantau menjulang tinggi mencapai 500 hingga 4.000 meter dari puncak.

Erupsi terbesar yang tercatat pada pukul 23.15 WITA menunjukkan kolom abu berwarna kelabu pekat yang mengarah ke barat dan barat laut. Berdasarkan data seismogram, erupsi ini memiliki amplitudo maksimum sebesar 44 mm dan berlangsung selama 43 detik.

Status “Siaga” Resmi Dinaikkan Jadi “Awas”

Badan Geologi menyatakan bahwa peningkatan status ini tidak dilakukan secara gegabah. Keputusan ini didasarkan pada pengamatan visual dan data instrumental yang menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki terus meningkat secara signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

“Berdasarkan hasil analisis visual dan instrumental, aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada pada tingkat tinggi. Maka dari itu, statusnya dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) sejak Minggu, 18 Mei 2025 pukul 20.00 WITA,” jelas Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangan resmi.

Baca Juga: Gunung Marapi Erupsi, Dentuman Keras dan Kolom Abu Capai 1.200 Meter

Imbauan dan Rekomendasi untuk Masyarakat

Seiring dengan meningkatnya aktivitas gunung, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi. Bahkan untuk daerah sektoral barat hingga timur laut, jarak aman ditingkatkan hingga 7 kilometer.

Berikut ini poin-poin penting dari rekomendasi Badan Geologi untuk warga dan wisatawan:

  1. Hindari aktivitas dalam radius 6 km dan sektoral barat–utara–timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.

  2. Tetap tenang, tidak panik, dan hindari menyebarkan atau mempercayai isu yang belum jelas sumbernya.

  3. Waspadai potensi banjir lahar, terutama saat hujan deras. Beberapa wilayah rawan di antaranya: Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, Nurabelen, Padang Pasir, Boru, Klatanlo, dan Nawakote.

  4. Jika terjadi hujan abu, warga diminta menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan dari bahaya abu vulkanik.

  5. Pemerintah daerah diminta untuk berkoordinasi secara aktif dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung.

  6. Untuk informasi terkini, masyarakat bisa menghubungi PVMBG di nomor 022-7272606.

Waspadai Dampak Lanjutan

Meski hingga saat ini belum ada laporan kerusakan besar atau korban jiwa, potensi bahaya tetap mengintai. Abu vulkanik bisa menyebabkan gangguan pernapasan, merusak tanaman, hingga mengganggu penerbangan. Selain itu, potensi banjir lahar saat musim hujan menjadi ancaman serius, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di gunung tersebut.

PVMBG mengingatkan bahwa aktivitas vulkanik bisa berlangsung dalam jangka waktu yang tidak pasti. Maka dari itu, kesiapsiagaan masyarakat dan peran aktif pemerintah daerah menjadi kunci utama untuk mengurangi risiko bencana.

Aktivitas Vulkanik Masih Terus Dipantau

PVMBG menyatakan akan terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki. Koordinasi juga dilakukan secara berkala dengan BPBD Provinsi NTT dan seluruh satuan penanganan bencana di tingkat lokal.

“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Informasi resmi hanya dikeluarkan oleh Badan Geologi dan pihak berwenang. Masyarakat diimbau untuk tidak panik, tapi juga tidak mengabaikan peringatan, karena aktivitas gunung ini belum menunjukkan tanda-tanda mereda,” tegas Wafid.

Tetap Siaga, Tetap Tenang

Gunung Lewotobi Laki-Laki dikenal sebagai salah satu gunung aktif di Indonesia, dan ini bukan kali pertama statusnya dinaikkan hingga ke level Awas. Meski demikian, penanganan cepat, informasi yang akurat, dan disiplin masyarakat dalam mengikuti arahan pemerintah akan sangat membantu meminimalisir dampak buruk dari erupsi ini.

Warga diminta untuk terus memantau perkembangan dari sumber resmi seperti BMKG, PVMBG, dan pemerintah daerah setempat. Jangan mudah percaya pada kabar hoaks, terutama yang beredar di media sosial.

Baca Juga: Gunung Dukono Meletus Dua Kali di Pagi Hari: Kolom Abu Mencapai 1.300 Meter, Warga Diimbau Waspada

Jangan Abaikan Imbauan, Jaga Kesehatan, dan Lindungi Diri

Erupsi gunung berapi bukan hanya ancaman fisik, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Gunakan masker saat berada di luar rumah, lindungi anak-anak dan lansia dari paparan abu, serta siapkan rencana evakuasi bila dibutuhkan.

Tetap tenang, tetap waspada. Alam sedang berbicara, tugas kita adalah mendengarkan dan bertindak bijak.