FYPMedia.ID – Ketatnya regulasi terhadap TikTok di Amerika Serikat (AS) mendorong migrasi besar-besaran pengguna media sosial ke aplikasi baru bernama RedNote.
Aplikasi asal China ini bahkan berhasil menduduki posisi teratas di Apple App Store AS pada awal tahun 2025.
Apa itu RedNote?
RedNote dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai Xiaohongshu atau “Buku Merah Kecil,” pertama kali diluncurkan pada 2013. Awalnya, aplikasi ini difokuskan untuk berbagi konten seputar traveling, makeup, dan fashion, dengan fitur yang menyerupai gabungan Instagram dan TikTok.
Salah satu daya tarik utama RedNote adalah fokusnya pada konten gaya hidup yang banyak diminati perempuan muda di kawasan perkotaan. Pengguna dapat menemukan berbagai tips mulai dari fashion, kencan, hingga inspirasi kecantikan.
Pendekatan ini menjadikan RedNote sebagai platform yang lebih spesifik dan berorientasi pada kebutuhan komunitas tertentu, sehingga memberikan pengalaman yang lebih personal dibandingkan media sosial lain.
Dengan 300 juta pengguna aktif bulanan, RedNote kini menjadi salah satu platform media sosial terbesar di China dan mulai menarik perhatian global, termasuk di AS.
Baca juga: Hati-hati, Main Aplikasi Kencan Rentan Mendapat Harapan Palsu
Tagar #TikTokrefugee: Bentuk Protes Pengguna
Kebijakan pembatasan TikTok oleh pemerintah AS, yang sedang dibahas di Mahkamah Agung, menjadi pemicu perpindahan ini.
Pengguna di AS banyak yang bergabung ke RedNote sebagai bentuk protes, menciptakan fenomena yang diberi tagar #TikTokrefugee. Tagar ini telah ditonton lebih dari 60 juta kali di RedNote, menunjukkan antusiasme pengguna baru terhadap platform tersebut.
RedNote memiliki algoritma unik yang fokus pada minat pengguna berdasarkan siapa yang mereka ikuti, berbeda dengan TikTok yang cenderung menampilkan tren global.
Hal ini membuat konten di RedNote dianggap lebih orisinal dan tidak terlalu didominasi oleh influencer besar. Beberapa pengguna bahkan mengungkapkan bahwa pengalaman menggunakan RedNote lebih baik dibandingkan TikTok.
Selain RedNote, aplikasi lain seperti Lemon8 juga mengalami peningkatan unduhan di AS. Namun, masa depan aplikasi-aplikasi ini masih dipertanyakan.
Belum jelas apakah undang-undang yang berpotensi melarang TikTok juga akan berdampak pada RedNote dan Lemon8, mengingat kekhawatiran keamanan terhadap aplikasi buatan China.
Meskipun masa depan aplikasi hiburan tersebut di AS belum diputuskan, migrasi pengguna ke RedNote menunjukkan bahwa konsumen tetap mencari alternatif platform yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.