FYPMedia.id – Vivienne Westwood baru saja mengumumkan kolaborasi mereka dengan serial animasi Jepang, Nana. Kolaborasi ini merupakan bentuk perayaan ulang tahun ke 25 serial Nana. Anime Nana yang dikenal sangat kental kaitannya dengan gaya berpakaian yang menonjol, selalu memasukan unsur Vivienne Westwood sebagai inspirasi gaya berpakaian dari karakternya.
Nana sendiri merupakan sebuah manga yang diciptakan oleh Ai-Yazawa pada tahun 2000 dengan cerita yang menonjolkan nilai fashion untuk menggambarkan ekspresi diri dari tiap karakternya.
Inspirasi dari pakaian-pakaian yang didesain untuk karakternya kental kaitannya dengan subkultur Harajuku yang populer di Jepang pada tahun 90-an sampai tahun 2000-an, yaitu Gyaru dan Mori Kei serta dibalut dengan elemen punk dari Vivienne Westwood.
Vivienne Westwood berawal dari seorang wanita muda dengan semangat pemberontak yang tinggi dan tekad kuat untuk berkarya di industri fashion.
Perlahan tapi pasti, ia mulai memperkenalkan ekspresi dirinya melalui rancangan busana yang provokatif dan menantang norma pada masanya. Di saat yang bersamaan, muncul band legendaris asal Inggris, Sex Pistols, yang menduduki puncak tangga musik dengan lagu ikonik mereka, God Save The Queen.
Akan tetapi lagu tersebut diboikot oleh Radio BBC karena dinilai melecehkan Ratu Inggris. Hal ini membuat Vivienne kembali membuka toko pakaian dia sebagai bentuk perlawanan.
Lama kelamaan media masa memberikan label pergerakan ini sebagai Punk Movement dan sekaligus melahirkan istilah Punk sebagai suatu gaya berpakaian, musik, dan gaya hidup.
-
Latar Belakang Author Nana
Kepopuleran secara global perihal punk saat ini tidak bisa lepas dari kontribusi Vivienne, sehingga menjadikan inspirasi bagi banyak orang dan bahkan juga artis dunia. Termasuk juga dengan mangaka serial Nana, Ai-Yazawa yang mengambil inspirasi dari Vivienne Westwood sebagai nilai gaya berpakain punk.
Ai-Yazawa sendiri memiliki latar belakang seorang dropout dari sekolah fashion dan memutuskan untuk mengambil jalan sebagai seorang mangaka.
Dengan latar belakang yang ia miliki ini, tentu saja Ai-Yazawa memasukkan mode berpakaian yang tinggi untuk karakternya. Hal ini juga menjadi pendorong mengapa Nana sangat dicintai, karena gaya berpakaian juga menjadi gambaran kondisi emosional karakternya.
Baca juga: Chainsaw Man The Movie: Reze Arc dan 3 Rahasia Penting yang Harus Kamu Tahu
-
Gaya Punk untuk Menutupi Trauma Nana Osaki
Serial Nana yang mulai diadaptasikan menjadi anime pada tahun 2006 ini menceritakan dua wanita muda yang bertemu secara tidak disengaja, serta dengan nama yang sama, memulai kisah mereka dengan penuh harapan untuk tiba di Tokyo hingga menjadi kisah yang penuh luka.
Nana Komatsu yang memiliki harapan untuk mengejar kisah cintanya dan Nana Osaki yang mengejar cita-citanya untuk menjadi musisi yang sukses. Akan tetapi, hidup tentunya tidak akan berjalan semulus yang mereka harapkan.
Salah satu pemeran utamanya, yaitu Nana Osaki didesain dengan penampilan yang terkesan kasar yang erat dengan identitas punk. Hal tersebut digambarkan sebagai bentuk kepercayaan diri Nana, tetapi dibalik itu sebenarnya Nana berusaha untuk menutupi penderitaannya akibat pengalaman masa lalunya yang ditelantarkan.
Nana yang sering ditampilkan dengan aksesoris Vivienne Westwood dan jaket kulit merupakan suatu bentuk upaya untuk menutupi dirinya yang rentan terhadap keadaan emosional.
Bahkan beberapa penggemar Nana menganggap bahwa Nana yang selalu mengenakan Armour Ring Vivienne Westwood adalah sebagai bentuk keamanan supaya Nana terjaga dari kejamnya dunia.
Terlebih lagi, karakter Nana Osaki bersifat ikonoklastik yang digambarkan sebagai karakter yang menentang stereotip bahwa tokoh wanita manga tidak harus berpenamilan atau berkepribadian feminin.
-
Shinichi Okazaki Menjadikan Gaya Berpkaian Punk sebagai Pelarian
Karakter lain yang didesain kental dengan Vivienne Westwood adalah Shinichi Okazaki sebagai salah satu anggota dari band punk Nana Osaki, Black Stones. Pada karakterya, penggunaan Vivienne Westwood mencerminkan masa peralihan Shin sebagai seorang remaja yang memilih jalan hidup punk.
Awalnya karakter Shin ditampilkan selayaknya siswa SMA biasa dan seiring berjalannya cerita berubah menjadi karakter yang memakai pakaian yang berbau provokatif, seperti inspirasi Vivienne pada tahun 1971 dan 1974.
Karakter Shin digambarkan sebagai seorang anak laki-laki polos yang dipaksa tumbuh dewasa terlalu cepat. Ia diceritakan kabur dari rumah yang tidak harmonis, lalu menjadikan gaya hidup punk dengan balutan busana Vivienne sebagai bentuk pelarian dari trauma masa kecilnya, agar ia bisa menjadi pribadi baru yang bebas dari masa lalunya.
Dengan adanya kolaborasi yang akhirnya benar-benar terjadi antara serial Nana dan Vivienne Westwood menandakan bahwa bagaimana fashion dan manga dapat memberikan kesan yang mendalam bagi penggemarnya.
Kolaborasi ini bukan hanya sebagai bentuk strategi marketing, tetapi juga bagaimana suatu karya dapat memberikan penghormatan terhadap karya yang lainnya, serta juga menyampaikan pesan bahwa identitas dan ekspresi diri itu penting.
