FYPMedia.id – Musim 2025/2026 NFL sudah memasuki pekan keenam dan tim dari American Football Conference (AFC) bagian utara, yaitu Baltimore Ravens sedang mengalami kendala terbesar mereka sehingga berada di titik keputusasaan. Saat ini mereka sedang berada di posisi terakhir dengan jumlah kemenangan yang sama dengan Cleveland Browns yang baru menang satu kali dari 6 pertandingan.
Ravens pada musim ini merupakan titik terendah mereka sejak musim 2015/2016 dan juga ini merupakan pertama kalinya Ravens dengan Lamar Jackson sebagai Quarterback yang sudah memenangkan dua kali pemain musim terbaik. Sudah sebanyak 2 pertandingan semenjak Lamar Jackson absen dari pertandingan bersama Baltimore dikarenakan cedera hamstring yang dia alami. Sehingga mengharuskan John Harbaugh memainkan Quarterback pelapis mereka, yakni Cooper Rush
Padahal Ravens merupakan tim yang diunggulkan untuk menjadi salah satu kandidat pemenang Super Bowl LX. Jadi sebenarnya apa yang terjadi dengan Ravens yang biasanya adalah tim unggulan dari AFC.
Mereka saat ini menjadi tim yang tidak layak diperhitungkan karena bisa menjadi sasaran empuk untuk banyak tim lain. Baru-baru ini Ravens dihajar habis oleh Housten Texans dengan skor 44-10 serta dikalahkan juga oleh Los Angeles Rams dengan skor 17-3. Berikut ini beberapa alasan mengapa Ravens bisa terjatuh ke jurang keputusasaan.
Terlalu Bergantung pada Pemain Bintang
Di musim 2024/2025 Ravens berhasil menjadi tim yang tampil dengan dominan dengan rekor 12 menang dan 5 kalah, sehingga mengantarkan mereka ke babak playoff. Namun, apa yang berhasil diraih mereka musim lalu sampai ke babak final divisi AFC merupakan hasil yang mengacu pada permainan kedua superstar mereka, yakni Lamar Jackson dan Derrick Henry.
Selain itu pada bagian tim bertahan juga sangat menonjol permainan dari Kyle Van Noy dengan 12,5 sack bersama Marlon Humphrey dengan enam intersepsi juga berperan penting dalam perjalanan playoff musim lalu. Sayangnya, kekuatan utama yang dimiliki Ravens adalah gaya serangan mereka, dengan kombinasi permainan Jackson dan Henry yang sama sama memiliki kemampuan rush yang mematikan. Tercatat pada musim pertama mereka bermain bersama menembus 2.836 yard jika dikombinasikan.
Jadi, dengan begitu otomatis jika salah satu dari mereka mengalami cedera, Ravens pasti akan menghadapi keadaan terpuruk. Terutama ketika Lamar Jackson absen, seperti kejadian pada musim 2021/2022 yang membuat Ravens berada di peringkat akhir divisi AFC bagian utara.
Kejadian ini terulang kembali pada musim ini di pekan ke 4 melawan Kansas City Chiefs yang memaksa Lamar Jackson ditarik keluar lapangan karena cedera hamstring, lalu tidak bermain di kedua pertandingan berikutnya dalam kekalahan telak yang dialami Ravens.
Faktor Umur Pemain Kunci
Sementara itu pemain bintang yang lain, yaitu Derick Henry yang mulai dipertanyakan apakah sudah memasuki fase penurunan akibat faktor umur setelah menorehkan debut spektakukernya di musim pertama bersama Ravens. Pada 3 pertandingan dalam 3 minggu awal musim, Henry sendiri sudah 3 kali melakukan fumble pada pertandingan yang krusial, seperti saat kalah melawan Bills, Lions, dan Browns.
Ditambah lagi dengan adanya pemain yang baru dikontrak dengan usia 33 tahun serta permainan yang juga ikut menurun, yakni DeAndre Hopkins. Memang di 2 minggu awal musim ia berhasil mencatat 2 touchdowns tapi 3 pertandingan berikutnya hanya dapat menangkap 3 umpan saja.
Disisi para bintang di tim bertahan sudah mulai memasuki umur yang tidak muda lagi, dari Kyle Van Noy yang berusia 34 tahun, ditambah Marlon Humphrey yang memasuki usia 29 tahun dan Roquan Smith yang berusia 28 tahun. Hal ini menimbulkan tekanan yang cukup besar terlebih lagi tidak adanya Nnamdi Madubuike yang sedang cedera.
Baca juga: 3 Fakta Menarik Kolaborasi Vivienne Westwood x Serial Nana
Skema Penyerangan yang Mudah Dibaca
Sebenarnya sudah menjadi hal yang wajar ketikaa memiliki Lamar Jackson dan Derrick Henry sebagai bagian dari tim penyerang dengan kehebatan individual mereka. Namun, Ravens tidak memiliki opsi lain ketika mereka sedang tidak bermain bagus atau sedang absen.
John Harbaugh sebagai pelatih memang layak diapresiasi ketika diharuskan berdaptasi dari skema permainan passing di era Joe Flacco ke permainan rushing di era Lamar Jackson. Tetapi Jackson diharuskan bermain layaknya seorang pahlawan super demi memenangkan pertandingan, hal ini terlihat pada musim 2020/2021 ketika ia absen saat Ravens lolos ke babak wild-card yang menunjukan bahwa Ravens sangat bergantung padanya.
Ravens sendiri memang sering dikritik karena tidak memberikan fasilitas yang tepat untuk Lamar Jackson sebagai seorang Quarterback yang serba bisa. Berbeda dengan tim lain yang menginvestasikan uang mereka untuk membeli pemain yang berkualitas di lini belakang maupun lini depan untuk membantu Quarterback mereka bermain dengan maksimal tanpa harus bekerja begitu keras secara individu.
Saat ini dengan absennya Jackson serta Henry yang sedang tidak konsisten yang mungkin disebabkan karena tidak adanya Lamar Jackson. Ravens hanya bisa berharap Quarterback cadangan mereka yakni Cooper Rush bisa bermain dengan baik dan membentuk koneksi passing sampai berhasil ke tangan Zay Flowers.
Walaupun begitu memang sudah menjadi hal wajar ketika suatu tim kehilangan Quarterback MVP mereka, pasti tidak mungkin bisa bertransisi dengan mulus. Ravens sendiri merupakan tim yang penuh bintang pada posisi-posisi kunci, dimulai dari Jackson, Henry, Flowers, Mark Andrews dan Isaiah Likely. Tapi ketika kehilangan satu atau dua dari mereka, tidak ada cadangan yang dapat mengisi kekosongan posisi-posisi tersebut.
