FYP Media.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa geram. Ribuan laporan publik yang membanjiri kanal aduan “Lapor Pak Purbaya” bukan sekadar keluhan biasa—melainkan jeritan rakyat kecil soal ketimpangan penindakan rokok ilegal.
Alih-alih menindak cukong besar, penegakan hukum justru banyak menyasar warung kecil. Kini, Purbaya pun turun langsung: ia siapkan tim khusus lintas direktorat untuk memburu aktor besar di balik peredaran rokok ilegal.
“Katanya banyak backing-nya. Backing-nya paling orang Bea Cukai juga. Tapi yang jelas akan kita bereskan itu,” tegas Purbaya.
15.933 Laporan Warga Masuk: Mayoritas Keluhkan Bea Cukai
Dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kementerian Keuangan pada Jumat (17 Oktober 2025), Menkeu Purbaya membeberkan data mengejutkan:
-
15.933 aduan publik masuk ke kanal Lapor Pak Purbaya
-
13.285 aduan masih dalam tahap verifikasi dan validasi
-
Mayoritas keluhan menyasar kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
Keluhan publik didominasi oleh:
-
Dugaan jual beli pita cukai ilegal
-
Penindakan yang tidak menyentuh cukong besar
-
Perlakuan tidak adil terhadap warung atau pedagang kecil
“Masukan itu sangat berguna dan kita akan tindak lanjuti. Gak main-main,” ujar Purbaya.
Tidak Main-Main, Purbaya Bentuk Tim Khusus Buru Cukong Rokok Ilegal
Menjawab keresahan masyarakat, Purbaya langsung mengambil tindakan tegas. Ia menyusun tim khusus yang berisi:
-
Staf ahli dari Bea Cukai
-
Perwakilan dari Inspektorat Jenderal (Itjen)
-
Mantan pegawai senior Direktorat Jenderal Pajak
Tim ini bekerja langsung di bawah arahan Menkeu. Mereka akan menghimpun data, menyisir wilayah rawan, dan mengidentifikasi nama-nama besar di balik peredaran rokok tanpa cukai.
“Saya minta mereka list siapa saja cukong di tiap daerah. Kalau barang masuk dan terkait cukong itu, ya langsung kita proses!” tegas Purbaya.
Bukan Isu Baru: Rokok Ilegal Rugikan Negara Triliunan
Peredaran rokok ilegal menjadi penyebab utama kebocoran penerimaan negara, terutama di sektor cukai. Setiap batang rokok tanpa cukai yang beredar berarti:
-
Potensi pendapatan negara hilang
-
Pesaing tidak sehat bagi industri rokok legal
-
Ancaman kesehatan masyarakat akibat tidak terkontrolnya kualitas
Menurut laporan Kemenkeu sebelumnya, kerugian akibat rokok ilegal bisa mencapai Rp5 triliun per tahun. Namun yang lebih parah adalah sistem distribusi yang melibatkan jaringan kuat, bahkan diduga dilindungi oleh oknum aparat.
Warga Kecewa: Warung Disikat, Cukong Dibiarkan
Salah satu laporan yang dibacakan langsung oleh Menkeu Purbaya menyoroti realita memilukan di lapangan:
“Kenapa warung kecil yang jualan rokok ilegal disikat, tapi cukong-cukong besar tidak tersentuh?”
Pertanyaan ini menyentil nurani publik. Banyak masyarakat merasa penindakan tidak adil. Padahal, mereka hanya menjual tanpa tahu bahwa rokok yang diterima tidak bercukai.
Melihat kondisi ini, Purbaya dengan tegas menjawab:
“Kita tahu siapa cukongnya. Kalau Bea Cukai bilang gak tahu, berarti ngaco!”
Layanan “Lapor Pak Purbaya” Bukan Gimmick
Sejak diluncurkan pada 15 Oktober 2025, layanan Lapor Pak Purbaya menjadi angin segar bagi masyarakat. Kanal ini menampung laporan dan keluhan soal:
-
Pajak dan pelayanan DJP
-
Penindakan Bea Cukai
-
Dugaan penyimpangan oleh oknum pegawai
Dengan sistem real-time dan tim yang langsung memproses laporan, Purbaya memastikan bahwa:
“Ini bukan gimmick. Tim saya sudah standby. Kita serius tindaklanjuti laporan publik.”
Purbaya juga membaca langsung beberapa laporan untuk menunjukkan transparansi dan komitmen.
Misi Besar: Perubahan Budaya di Lingkungan Keuangan Negara
Menkeu Purbaya berharap langkah-langkah ini tak hanya menghentikan peredaran rokok ilegal, tetapi juga mengubah budaya birokrasi, khususnya di lingkungan Bea Cukai.
“Saya harap ini bisa mengubah governance culture pemerintah, khususnya Bea Cukai. Transparan, jujur, dan berpihak pada rakyat.”
Ia tak segan memberi peringatan keras bagi pejabat yang masih bermain mata dengan cukong atau jadi beking peredaran ilegal.
Langkah Strategis Menkeu untuk 2025:
-
Verifikasi & validasi semua laporan publik
-
Publikasi transparan tindak lanjut laporan
-
Penindakan aktif terhadap cukong besar
-
Reformasi internal Bea Cukai dan DJP
-
Digitalisasi pengawasan distribusi pita cukai
Netizen: Akhirnya Ada Aksi, Bukan Janji
Langkah Purbaya menuai reaksi positif dari publik dan netizen. Banyak yang menilai ini sebagai angin segar dalam penegakan hukum di sektor keuangan:
“Baru kali ini masalah cukong dibuka terang-terangan. Salut Pak Menkeu!”
“Semoga benar-benar sampai ke atas, bukan cuma eksekusi warung kecil.”
“15 ribu laporan? Luar biasa, ternyata banyak yang menyimpan unek-unek.”
Kesimpulan: Cukong Harus Takluk, Bukan Warung yang Terinjak
Dengan 15.933 laporan masyarakat yang masuk, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengambil posisi tegas: cukong rokok ilegal harus diburu habis.
Tidak boleh lagi ada kasus di mana rakyat kecil jadi kambing hitam, sementara pemain besar terus menikmati hasil dari praktik haram yang merugikan negara.
Langkah tegas, transparansi publik, dan komitmen tanpa kompromi — inilah yang jadi kunci perubahan nyata di sektor keuangan negara.
