Obat Diabetes:  6 Hal Penting tentang Obat Ozempic yang Juga Jadi Tren Penurunan Berat Badan

Obat Diabetes Ozempic
Ilustrasi Obat Ozempic/Sumber Foto: Freepek

FYPMedia.id – Dalam beberapa tahun terakhir, obat diabetes Ozempic telah menjadi pembicaraan hangat. Di  mana tren kesehatan dan kebugaran semakin digemari, berbagai metode penurunan berat badan terus bermunculan.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah penggunaan Ozempic, obat yang awalnya dirancang untuk penderita diabetes tipe 2, namun kini populer sebagai alat bantu menurunkan berat badan.

Obat diabetes tipe 2 ini tidak hanya membantu mengatur kadar gula darah, tetapi juga menarik perhatian selebriti sebagai solusi penurunan berat badan.

 Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja obat ini, apa saja efek sampingnya, dan apakah penggunaannya aman bagi mereka yang tidak memiliki diabetes? Berikut ulasan lengkapnya.

  • Apa Itu Ozempic?

Ozempic adalah obat berbasis semaglutide, analog GLP-1 (Glucagon-like peptide-1), yang bekerja dengan meningkatkan produksi insulin saat kadar gula darah tinggi, mengurangi produksi glukosa oleh hati, dan memperlambat pengosongan lambung.

 Efek ini membantu pengguna merasa kenyang lebih lama dan menekan nafsu makan, yang berkontribusi pada penurunan berat badan.

Awalnya disetujui FDA pada 2017 untuk pengobatan diabetes tipe 2, Ozempic kini populer di kalangan selebriti setelah beberapa di antaranya mengklaim mengalami penurunan berat badan signifikan tanpa prosedur invasif seperti operasi bariatrik. 

Berdasarkan uji klinis, pengguna Ozempic melaporkan penurunan berat badan hingga 10-15% dari berat badan awal.

Baca juga: Petai: 7 Manfaat Menakjubkan untuk Kesehatan, Termasuk Turunkan Gula Darah

  • Bagaimana Cara Menggunakannya?

Ozempic tersedia dalam bentuk injeksi yang disuntikkan sekali seminggu pada area subkutan seperti perut, paha, atau lengan atas. 

Dosis awal biasanya 0,25 mg per minggu, yang dapat ditingkatkan secara bertahap hingga dosis maksimum 1 mg per minggu, tergantung respons pasien dan anjuran dokter.

Namun, penggunaannya untuk tujuan non-diabetes harus diawasi ketat oleh tenaga medis, karena berisiko menimbulkan efek samping serius jika digunakan sembarangan.

  • Efek Samping yang Perlu Diwaspadai

Seperti obat lainnya, Ozempic memiliki efek samping yang perlu diperhatikan. Efek samping yang paling umum meliputi:

  • Mual dan muntah – Dialami hingga 20,3% pengguna, terutama di awal pengobatan.
  • Diare atau sembelit – Terjadi pada sekitar 8,8% pengguna.
  • Pusing dan sakit kepala – Biasanya mereda setelah tubuh beradaptasi.
  • Gastroparesis – Kondisi serius berupa kelumpuhan perut, dilaporkan pada beberapa kasus langka.
  • “Wajah Ozempic” dan “Bokong Ozempic” – Penurunan berat badan yang drastis dapat menyebabkan kulit kendur di area wajah dan tubuh.

Menurut Dr. Sanjay Gupta, kehilangan berat badan akibat Ozempic sering kali melibatkan massa otot, bukan hanya lemak. 

Hal ini membuat pengguna harus ekstra hati-hati dalam menjaga pola makan dan aktivitas fisik untuk meminimalkan dampak tersebut.

Baca juga: 5 Makanan Indonesia Inspirasi Gastronomi Arab

  • Apakah Ozempic Aman Digunakan untuk Diet?

Meskipun efektif dalam menurunkan berat badan, Ozempic bukanlah obat yang dirancang untuk mereka yang tidak menderita diabetes. 

Penggunaan tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan komplikasi seperti hipoglikemia, gangguan ginjal, atau masalah gastrointestinal.

Dr. Dyah Novita Anggraini menegaskan bahwa bagi non-penderita diabetes, penggunaan Ozempic harus menjadi langkah terakhir dan hanya jika didukung oleh perubahan gaya hidup yang signifikan. 

“Obat ini bukan solusi jangka panjang untuk penurunan berat badan tanpa komitmen pada pola hidup sehat,” jelasnya.

  • Fenomena Media dan Permintaan Tinggi

Ozempic menjadi tren besar sejak 2022, didorong oleh klaim di media sosial dan pengakuan selebriti. 

Popularitas ini bahkan memicu kelangkaan obat di beberapa negara, menimbulkan kekhawatiran bagi pasien diabetes yang benar-benar membutuhkannya.

Meski begitu, Ozempic bukan tanpa kontroversi. Penurunan berat badan yang drastis sering kali disertai ketergantungan psikologis, di mana pengguna merasa sulit menjaga berat badan tanpa bantuan obat.

  • Alternatif yang Lebih Aman

Bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan tanpa risiko, langkah-langkah alami seperti mengatur pola makan, meningkatkan aktivitas fisik, dan konsultasi dengan ahli gizi jauh lebih disarankan. 

Kalkulator Kalori dan BMI juga dapat membantu memantau kebutuhan harian.

Ozempic menawarkan manfaat yang menjanjikan untuk penderita diabetes sekaligus efek samping penurunan berat badan. 

Namun, penggunaannya untuk diet harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai pengobatan apa pun untuk memastikan keamanannya.

Dengan pengawasan medis yang tepat, Ozempic bisa menjadi solusi, tetapi jangan lupakan pentingnya gaya hidup sehat untuk hasil yang berkelanjutan.