Writer: Riyadz Aqsha - Jumat, 28 November 2025 08:00:00
Di era serba cepat seperti saat ini, semakin banyak mahasiswa yang menjalani peran ganda: kuliah sambil bekerja. Tujuannya beragam, mulai dari mencari pengalaman, menambah pemasukan, hingga mempersiapkan karier masa depan. Meski terdengar produktif, kenyataannya beban tersebut bisa memengaruhi kesehatan mental jika tidak dikelola dengan baik.
Tuntutan tugas kampus, jam kerja yang padat, target perusahaan, dan kehidupan sosial yang ingin tetap dijaga seringkali membuat stres meningkat. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menurunkan produktivitas, memicu kelelahan emosional, bahkan menimbulkan gangguan mental lebih serius. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa pekerja untuk mampu menjaga keseimbangan hidup.
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu kamu menjaga kesehatan mental saat menjalani dua tanggung jawab sekaligus.
1. Buat Prioritas yang Jelas
Tidak semua hal harus kamu kerjakan sekaligus. Tentukan apa yang paling penting dan mendesak. Dengan prioritas yang jelas, kamu dapat menghindari kebiasaan menunda dan menurunkan rasa kewalahan akibat tugas menumpuk.
2. Atur Waktu dengan Lebih Bijak
Gunakan planner, kalender digital, atau aplikasi produktivitas untuk merencanakan aktivitas harian. Sediakan waktu khusus untuk belajar, bekerja, dan beristirahat. Ingat: jadwal terlalu padat justru dapat membuat konsentrasi menurun.
3. Jangan Abaikan Istirahat
Istirahat bukan pemborosan waktu—itu kebutuhan. Kualitas tidur yang cukup dapat memperbaiki mood, meningkatkan fokus, dan menjaga sistem imun tetap kuat. Hindari begadang berulang meskipun tugas sedang banyak.
4. Jaga Komunikasi dengan Orang Sekitar
Jangan memikul semua tekanan sendirian. Ceritakan keluh kesahmu pada teman, keluarga, atau rekan kerja yang bisa dipercaya. Dukungan sosial terbukti menjadi penyangga utama dalam menghadapi stres.
5. Luangkan Waktu untuk Me Time
Berikan ruang untuk diri sendiri melakukan hal yang kamu sukai seperti menonton film, membaca, menggambar, atau sekadar berjalan santai di luar rumah. Aktivitas sederhana ini bisa menyegarkan pikiran.
6. Tetap Jaga Pola Makan Sehat
Stres sering kali membuat seseorang lupa makan atau memilih makanan cepat saji. Padahal nutrisi yang tepat sangat berpengaruh pada kesehatan otak dan emosi. Pilih makanan yang menyehatkan tubuh dan stabilkan gula darah.
7. Aktif Bergerak
Olahraga dapat memicu hormon endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood. Tidak perlu berjam-jam di gym—yoga, stretching, hingga berjalan kaki 20–30 menit pun cukup.
8. Kelola Ekspektasi Diri
Perfeksionisme berlebihan dapat menjadi sumber stres. Sadari bahwa setiap orang memiliki batas kemampuan. Tidak apa-apa melakukan kesalahan atau tidak selalu menjadi yang terbaik di setiap hal yang kamu tekuni.
9. Hindari Konsumsi Berlebih yang Merusak
Rokok berlebihan, alkohol, atau penggunaan obat penenang tanpa pengawasan bukan solusi. Hal tersebut justru membuat kondisi mental semakin buruk dalam jangka panjang.
10. Cari Bantuan Profesional Jika Dibutuhkan
Jika stres terasa terlalu berat, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan psikolog atau konselor kampus. Mendapatkan bantuan adalah bentuk keberanian, bukan kelemahan.